---
Lanjutannya nih gaes. Selamat menikmati :)
"Jung, ikut aku."
Taehyung langsung mencegat Jungkook sepulang sekolah dan menarik tangannya pergi menjauh keluar dari area sekolah, tanpa memberikan Jungkook mengajukan protesan. Sampai mereka kini berada di dalam bus yang entah membawa mereka kemana. Lalu turun di salah satu pemberhentian dan tangannya kembali di tarik menuju suatu tempat. Sebuah kafe bergaya unik di pusat kota dan berjalan masuk, menghampiri Jisoo dan sosok lainnya. Manik bulatnya melebar, begitu pun Taehyung sebelum berseru keras secara serempak dan membuat sosok itu meringis. Melambaikan tangannya kaku kearah keduanya.
"Mas Jin ngapain disini? Sama Jisoo lagi."tanya Jungkook kala ia dan Taehyung sudah mengambil tempat bersebrangan dengan Jisoo dan sosok tampan bernama Seokjin itu. Sosok itu meringis lagi."...ya, ceritanya panjang. Yang jelas, kami berpacaran."
"Jadi, cowok ganteng yang tempo hari kamu ceritain tuh ini orangnya?"bisik Taehyung pada Jisoo, temannya itu mengangguk."hm, aku kenal dia di IG. Kami sempat dm-dman gitu terus lanjut chat sebelum akhirnya jadian. Aku benaran engga tahu kalau dia ini kakaknya Jungkook."Jisoo pun membalasnya dengan cara berbisik pula, nadanya terdengar panik dan tak enak. Mungkin, tak enak hati pada Jungkook yang tampak sekali kurang setuju.
"Kamu engga suka ya kalau aku jadian sama teman sekolahmu ini?"tanya Seokjin hati-hati namun di balas dengusan malas dari sang adik,"ya, jelas engga lah bodoh."si tampan pundung di tempat setelah di umpati adik sendiri di depan sang pujaan hati dan memasang wajah nelangsa yang tampak menjijikkan di mata Jungkook yang sudah gatal ingin memberikan setidaknya satu tabokan sayang untuknya.
"Aku engga masalah mas Jin pacaran sama siapa pun. Aku cuma kaget aja. Engga cerita apa-apa, tau-tau ketemu udah jalan aja sama cewek baru."kata Jungkook dengan nada biasa, Seokjin tersenyum kikuk."maaf ya..."
"Hm, gapapa. Itu hak mas Jin. Jadi, alasan kamu ajak aku kesini itu apa, Kim Taehyungie?"manik bulatnya beralih memandangi Taehyung yang kini terlihat kikuk di sampingnya. Taehyung nyengir,"aku sebenarnya minta di temenin sama kamu. Salahin aja dia-"menunjuk Jisoo yang membeo seraya menunjuk dirinya sendiri,"dia yang minta aku temani dia pacaran. Lupa kali kalau aku tuh jomblo dan engga bisa double date kayak biasanya, huhu."
Taehyung malah mewek membuat mereka di rundung rasa panik. Jungkook langsung membawanya ke dalam rangkulan. Mengusap lembut surai cokelat panjangnya seraya membisikkan kata-kata penenang. Jisoo pun melakukan hal yang sama. Sedikitnya, ia merasa bersalah karena telah membuat sang sohib teringat kisah cintanya yang menyedihkan. Hanya Seokjin yang memilih diam seraya melempar tatapan iba. Setragis itukah kisah asmara sang tetangga sebelahnya itu?
"Ssst, udah dong cantik. Nanti kalau nangis terus kamu pilek. Beli es krim aja yuk, atau gellato aja? Aku traktir deh."kata Jungkook dengan nada putus asa namun nyatanya cukup ampuh membuat tangisan Taehyung mereda. Manik cantik nan sembab itu menatapnya penuh binar,"benaran?"
Jungkook mengangguk. Ibu jarinya menyeka lembut buliran air mata yang masih meluruh di kedua pipi Taehyung."iya, asal kamu engga nangis lagi."
"Aku engga nangis kok."sanggah Taehyung seraya menyusut ingusnya, Jungkook hanya bisa menahan jijik dan mengulas senyum kecil, tangannya masih setia memberikan usapan lembut di surai Taehyung yang kini di biarkan tergerai hingga sepinggang.
"Nah, gitu dong. Udah, jangan sedih lagi. Kamu pasti bakal nemuin kebahagiaan lain kok, cepat atau lambat. Kamu pantas dapatkan yang jauh lebih baik dari pada si badjingan Han itu. Oke?"
Taehyung mengangguk dan menerima tisu yang di angsurkan Jisoo lalu menyusut ingusnya lagi,"hm. Makasih ya, Jung. Kamu selalu bisa hibur aku."
"Itulah gunanya teman, kan? Mau beli es krimnya sekarang?"
![](https://img.wattpad.com/cover/143095240-288-k7609.jpg)