Cintai Aku...(7)

179 6 0
                                    

---
Happy reading, sayang :)

"Taehyungie, ini susunya. Minumlah selagi hangat."kata Jeongguk seraya menaruh segelas susu khusus ibu hamil pada Taehyung yang sibuk melamun di ruang tengah rumah mereka. Si manis berjengit dan melemparkan senyuman kaku kearahnya, Jeongguk mengulum senyuman sebagai balasan. Ikut duduk di sofa yang sama walaupun dengan jarak yang cukup jauh. Mereka memang sudah cukup dekat namun tidak menutup kemungkinan kalau Taehyung terkadang merasa tidak nyaman akan etentitasnya di sekeliling si manis, bukan? Ia hanya  ingin membuat Taehyung merasa nyaman. Itu saja.

"Kau sedang memikirkan apa sih? Sepertinya seru sekali."tanyanya basa-basi. Taehyung diam dan menghela nafas pelannya,"tidak. Bukan apa-apa kok. Oh iya, hari ini jadwalmu terapi kan? Kenapa tidak bersiap? Ayo, cepat bersiap. Aku akan menemanimu."

Jeongguk terdiam, menatap lekat Taehyung yang kini mengeryit bingung."kenapa menatapku seperti itu, Jeongguk?"

"Aku tidak akan melakukannya, Tae. Aku tidak akan menuruti saran dokter Kang untuk menjalani terapi."katanya dengan nada datar, Taehyung semakin mengeryit,"apa alasannya? Pengobatan itu bagus untuk penyembuhanmu, Jeong."

"Percuma saja aku melakukannya, Tae."dahi Taehyung merengut, tampak tidak suka dengan ucapan Jeongguk,"kau ini pesimis sekali sih."katanya dengan nada sebal, Jeongguk tersenyum hampa setelahnya."..ya, memang seperti itu kenyataannya, Tae."

"Jeongguk!"

Kedua manik berbeda warna itu bertubrukan, saling memaku pandang satu sama lain."sekeras apapun usaha yang aku lakukan, hasilnya akan tetap sama. Itu tidak pernah berhasil. Selayaknya perasaanku yang tak pernah terbalas."Taehyung tercekat mendengarnya. Jantungnya mencelos, menatap nanar Jeongguk yang mengulas senyum pedihnya. Manik kelam yang indahnya mampu menandingi keindahan sang rembulan itu meredup, menyusupkan rasa sakit di bagian terdalam relungnya.

"Jeongguk..."

"Aku sudah terlalu banyak menggantungkan harapan dalam hidupku ini, Tae. Dan kali ini, aku memilih untuk tidak melakukannya."

Menarik nafas dalam-dalam sebelum melanjutkannya lagi,"...aku hanya tidak ingin merasa kecewa, untuk kesekian kali."

Jeongguk beringsut bangkit dan berlalu menuju kamarnya. Taehyung terpekur di tempatnya. Hatinya teriris sakit lalu setelahnya ia terisak lirih. Tertangkap oleh Jimin yang mematung di tempatnya, bersembunyi di balik dinding ruang tengah yang memang memiliki sekat. Menarik nafas panjang sebelum akhirnya berjalan menghampiri, membawanya dalam dekapan hangat.

Untuk kedua kalinya, Taehyung menangis. Atau mungkin untuk kesekian kali? Jimin tersenyum kecut mengingatnya. Ia semakin tidak menyukainya. Apakah ini sebuah tanda akan kekalahannya akan cinta seorang Kim Taehyung?

Ya, Tuhan, Jimin belum sanggup menerimanya...

.

.

Bulan telah berganti, tidak terasa usia kandungan Taehyung sudah memasuki bulan ke tujuh. Dan kurang lebih dua bulan lagi ia akan siap menghadapi persalinannya. Penampilannya pun berubah. Sedikit terlihat berisi disana sini. Yang terlihat menonjol selain perut besarnya adalah pipinya karena kerjaannya hanya makan dan rebahan di ruang tengah seraya menonton serial drama kesukaannya. Terus begitu sampai Jeongguk dan Jimin pulang dari tempat kerja mereka. Sihye sempat mengusulkan untuk membuat acara syukuran untuk kehamilannya, namun ia maupun Jimin memutuskan untuk tidak menerima usulan itu. Selain karena alasan status mereka yang masih belum sah, mereka juga hanya ingin menikmati moment berharga ini berdua saja. Ah, bertiga sih, bersama Jeongguk karena si jangkung juga sering Taehyung repotkan saat mengalami ngidam. Dari hal yang wajar sampai hal yang membuat pening kepala. Yang bagian berat itu biasanya bagian Jimin. Pria Park itu bahkan rela berkeliling kota hanya untuk mencari mangga muda di tengah malam. Dan setelahnya harus mendapatkan amukan Taehyung karena hal yang diinginkannya tidak berhasil di dapatkan Jimin hingga membuatnya harus menghabiskan sisa malamnya tidur di ruang tengah tanpa selimut.

BANGTAN COOKIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang