Drabble KookV

341 10 0
                                        

---

Merajuk

"Eh, Tae sayang kau sudah pulang ? Diantar Jeongguk kan ? Sekarang dimana dia ?"

Taehyung berhenti diundakan tangga yang kelima, melirik sang ibu dengan manik cokelat berembunnya."di neraka."

Lalu setelahnya hanya bantingan pintu yang terdengar membuat wanita cantik yang tengah merangkai bunga imitasi kedalam vas yang selalu dipajang diruang tamu berlonjak kaget dan refleks mengusap dadanya.

"Huh, dasar anak muda."

Brak

"Oh, astaga bisakah lebih tenang sedikit ? Jeongguk kau membuatku kaget."ujarnya kala mendapati pemuda tampan yang menjadi pelaku utama penggebrakan pintu dengan keras membuatnya kaget part 2, si tampan meringis lalu menggumamkan kata maaf sembari membungkukkan badannya dalam kearahnya, wanita cantik itu menghela nafas.

"Tae ada dikamarnya, cobalah bicarakan baik-baik tapi ingat jangan memaksanya. Kau tahu sekali, kan bagaimana tabiatnya ?"si tampan mengangguk lesu.

"Tae hanya salah paham."ujarnya pelan, wanita cantik itu mengulum senyum. Bangkit dari aksi bersimpuhnya saat merangkai bunga dan mengusap bahu si tampan lembut.

"Bibi tahu, dan bibi selalu percaya Jeongguk akan terus memegang janjinya untuk terus membahagiakan Taehyung. Sana, temui dia. Bibi mau bersiap menyiapkan makan siang. Kita makan siang bersama."sekali lagi wanita itu tersenyum sebelum berkutat didapur meninggalkan Jeongguk yang masih menyiapkan dirinya untuk berhadapan dengan kekasih manisnya yang kini tengah merajuk padanya.

Tok tok tok

"Masuk saja, bu. Tidak Tae kunci, kok."

Cklek

"Tae..."

Gadis manis berambut pirang sepinggang itu terlonjak kaget, melepas earphone yang menyumpal telinganya dan berbalik cepat. Mendapati sosok yang tak ingin dilihatnya untuk beberapa saat kini duduk bersimpuh disampingnya dengan wajah penuh penyesalan. Cepat-cepat ia alihkan pandangannya, bisa-bisa acara merajuknya terhenti karena tak tahan melihat wajah tampan itu memelas begitu. Hah, ini tak adil sekali untuknya.

"Kalau kau datang kemari hanya untuk menjelaskan tentang kejadian dikafe tadi, lebih baik kau pulang saja Jeon. Karena bagiku, semuanya sudah jelas."ujarnya dengan nada sedatar mungkin, masih enggan menatap wajah sitampan yang semakin mendung.

"Tapi aku harus tetap menjelaskannya, Tae. Ini hanyalah salah paham."

"Oh, jadi hampir berciuman dengan mantan itu adalah sebuah salah sangka."

Si tampan mengusak rambut hitamnya frustasi,"tentu saja bukan itu maksudku, Kim."

Taehyung memberengut,"lantas ?"

"Kan aku sudah bilang, sayangku. Aku tadi hanya membantu kak Jimin yang tengah kelilipan debu lagipula Tae, kak Jimin itu kakak iparku please. Dia istri sepupu, kak Yoongi. Dan lagi, dia sekarang tengah hamil tua. Kau fikir aku gila ?"

Taehyung mengedikkan bahu acuh,"ya, siapa tahu saja memang kau gila."

Dan jawaban acuh Taehyung semakin membuat si tampan frustasi, hah membujuk singa judes yang tengah merajuk memang sulit sekali.

"Oke, begini saja Tae. Kau katakan padaku bagaimana caranya agar aku bisa mendapatkan pengampunanmu."

"Sudah kubilang, Jeon. Aku tak mau mendengar alasan alih-alih penjelasan apalagi memaafkanmu karena kurang lebih satu jam yang lalu kita sudah selesai. Aku dan kau bukan siapa-siapa lagi sekarang."

BANGTAN COOKIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang