.
.Min Yoongi, itu...
"Tsundere. Lain dimulut lain dihati. Kalian tahu kan bagaimana ia menggunakan mulutnya itu, terdengar seperti orang mengantuk tetapi bisa menohok hati siapapun sampai ketulang-tulang saking pedasnya. Tetapi terkadang apa yang diucapkannya tak sesuai dengan apa yang ingin diutarakan isi hatinya, dia itu hangat sekali dan dia hanya bingung untuk mengutarakannya secara langsung. Psst terkadang Yoongi terlihat seperti kakakku dibanding menjadi seorang adik padahal wajahnya seperti anak baru masuk play grup.haha."tawa Jin menggema sembari memukul pundak sang kameramen yang tengah menyorotnya dan tertawa canggung.
"Thanks, you. Mr. Kim."ucapnya dan dibalas flying kiss seorang Kim Seokjin yang legendaris. Beralih pada makhluk berdimple yang terlihat sibuk dengan ponselnya disofa, disebelahnya ada si kembar siam yang tengah cekikikan melihat acara komedi kegemaran mereka, Mr. Bean.
"Ini pasti tentang Mr. Min ya ?"tebak Namjoon kalem diangguki sang juru kamera yang menyorotnya penuh, Namjoon mengusap dagu lancipnya pelan lalu berujar,"Yoongi Hyung itu...ensiklopedia kehidupan berjalan."
Dimplenya mencuat lalu kembali berujar."kenapa ensiklopedia kehidupan berjalan ya apasih yang tak diketahui seorang Min Yoongi, Granpa-nya Bangtan kalau kata golden maknae. Banyak hal tentang kehidupan yang dia bagi pada kami, dari hal kecil sampai hal besar dan rumit. Menjelaskannya dengan caranya, dengan ciri khasnya yang terlihat malas-malasan itu. Aku dan Hobi belajar banyak padanya, ya member yang lain juga. Tanpa Yoongi Hyung aku hanyalah seorang Kim Namjoon si pembangkang yang sok tahu segalanya tentang musik padahal tidak seperti itu, aku mencintai musik karena ketertarikanku pada musik hiphop yang kala aku kecil begitu menakjubkan, berbeda dengan Yoongi Hyung yang menjadikan music cinta pertamanya. Musik klasik adalah musik pertama yang ditekuninya, dicintainya sepenuh jiwanya lalu menjadi meluas ke gendre musik yang lainnya itu membuatku melihat sudut pandang lain tentang musik. Membuatku ingin semakin tahu banyak tentang warna musik lain selain hip-hop. Membuatku tak pernah menyesali keputusanku banting stir dari rapper underground menjadi seorang leader idol grup dengan multi gendre. Bangtan tak pernah mematok warna musicnya, bukan begitu ? Ya buat Yoongi Hyung, terimakasih menjadi bagian dari kami. Sang penyulut semangat kami, kami menyayangi Hyungie. Hidup Rap Line!"dan setelahnya dimple dalamnya kembali terlihat membuat Noona bagian make up tersipu. Beralih pada Taehyung yang kini baru selesai di make up. Tangannya gatal untuk berhenti memainkan hairdryer yang sudah Jimin coba jauhi darinya. Jimin jengah karena rambutnya terus berantakan akibat ulah jahil sahabatnya itu.
Senyum kotak mengembang lucu,"Yoongi Hyung ya...heum dia itu pembohong ulung yang manis. Kenapa begitu, karena..."
Taehyung terdiam sejenak, wajahnya berubah blank membuat Hoseok tertawa kecil melihat wajah gemas Jimin yang nampak tak sabar mendapat giliran.
Ctik
"Aduh, sakit Hyung..."keluh Taehyung pada Jin yang mengedikkan bahunya disela kegiatannya melahap eskrim cokelat, dia perlu asupan sebelum pentas. Mengusap dahinya yang memerah akibat sentilan jemari panjang sang kakak tertua lalu berujar lagi,"ya dia pandai sekali berbohong tentang apapun menurutku dan terkadang kami sering kali masuk kedalam tipuannya. Contoh nyatanya adalah dia sering kali terlihat tak senang kala diantara kami melakukan skinship dengannya namun pada kenyataannya dia tidak menolak tuh saat kami memeluknya sebagai bentuk penyampaian rasa sayang itu artinya dia bohong kan ? Iyakan ? Iyakan saja agar aku senang. Dadah, aku sayang, Hyungie."
Ia melambaikan tangannya heboh lalu setelahnya bergaya keren dengan kedua jari telunjuk dan jari tengah membentuk huruf V, sebagai khas seorang Kim Taehyung. Kini kamera menghadap kearah Jimin yang tersenyum lebar membuat matanya hilang.
"Yeorobun, mari kita bahas tentang Yoongi Hyung... Yoongi Hyung itu Yonjinya Park Jimin, ituloh pacarku yang pindahan dari Jepang."ujarnya dengan kerlingan jenaka membuat Hoseok tertawa heboh sambil memukul Jungkook yang masih linglung karena baru bangun, bocah itu bersiap untuk di make up. Jimin berdehem sejenak lalu kembali menatap penuh kearah kamera, wajahnya berubah serius."Yoongi Hyung itu hyung kesayanganku, satu-satunya member Bangtan yang mengungkapkan rasa sayangnya padaku secara gamblang. Ini seorang Min Yoongi lho, si gula yang kadar ketsundereannya diambang batas dan dia menyatakan dia menyayangiku. Hebatnya Park Jimin."lagi, Jimin tertawa tanpa henti membuat sang juru kamera dan Hoseok saling melempar pandang memberi kode satu sama lain untuk menjauhi partner in cramenya Kim Taehyung itu, beralih pada Jeon Jungkook yang tengah disuapi cheese cake ukuran besar yang tengah dilahap Jin dan Taehyung sembari duduk bersila dilantai beralas karpet bulu itu, tak peduli kostum yang mereka pakai akan kusut masai karenanya.
"Gukie, mau tanya boleh ya."pinta sang juru kamera diangguki Jungkook dengan pipi mengembung lucu, dia masih sibuk mengunyah omong-omong.
"Mau tanya apa, paman ?"tanyanya setelah menenggak setengah bagian air mineral dari tumbler milik Jin dan sudut bibirnya yang kembali bersih dari sisa remah kue dan krim setelah dibersihkan Taehyung dengan tisu basah khusus bayi. Ehe. Psst itu punya Taehyung bukan punya Jungkook.
"Soal Yoongi Hyung ya...Min Yoongi itu kakeknya Bangtan. Ini serius karena terkadang cara pandangnya itu terlalu dewasa ketimbang namja seumurannya bahkan Jin Hyung saja tidak begitu."ujar Jungkook polos membuat Jin memberengut, si bayi bongsor tersenyum lucu lalu kembali berujar."banyak hal yang dia ceritakan pada kami dan filosofi-filosofi yang diutarakannnya begitu keren membuatku ingin belajar banyak padanya. Karena hanya dia yang berani memarahiku kala dulu aku tidak bisa menyanyikan lagu N.O dengan baik dan berakhir menyuruhku terus bernyanyi sampai tenggorokanku sakit dan akhirnya menangis sampai tertidur dipelukan Jin Hyung, dia yang semakin membuatku percaya diri kalau aku juga bisa membuat karya walau masih jauh daripada karya para hyung di Rap Line, mereka luar biasa kalau sudah berurusan dengan music semua tahu itu, ya kan ? Ya intinya aku akan terus berguru pada Yoongi Hyung agar semakin baik dan terus baik dan membuat para hyungku bangga. Terimakasih, I Love You."tutupnya dengan berbisik dikalimat terakhir, beralih pada Hoseok yang kini tertidur dipojok ruangan. Sudah habis baterai dia.
"Biarkan dia tidur, semalam dia menemaniku begadang sampai pagi."gumam Yoongi dengan mata kecilnya yang masih setia terkatup disofa besar sendirian namun tak mengurungkan niat mulia sang juru kamera, dengan tepukan pelan dipipinya Jung Hoseok terjaga dengan senyuman cerahnya yang sedikit meredup. Dia masih mengantuk rupanya.
"Yoongi Hyung ya... dia itu guruku, parameterku dan tolak ukurku untuk mencapai semua goalsku. Sahabatku, musuhku, sainganku, penyokongku dan eum partner terbaik sepanjang masa. Sopemme together forever."lalu tertawa heboh sampai Jimin sakit perut kebanyakan tertawa, keduanya beralih mendorong tubuh kurus Taehyung yang mulai mengantuk karena arah kipas angin mengarah padanya. Rasa kantuknya sepenuhnya sirna lalu merengek pada Jungkook yang sedang cegukan agar membantunya dari para pembully kejam. Si bongsor mengangguk kecil lalu bergaya melayangkan pukulan pura-pura pada kedua hyungnya itu."jangan ganggu, Tae-hyungnya Gukie."dan kata-kata itu membuat Taehyung memekik girang, memeluki sang maknae layaknya beruang besar dan Jeon Jungkook hanya tersenyum lucu.
"Shut Up! Ugh tidak bisakah aku tidur sedetik saja ?!"
Blam
Pintu besi itu dibanting keras menyisakan semua orang yang ada disana mematung, bingung mau bersikap seperti apa.
"Huh, beruang kutub merajuk. Aku akan buatkan bulgogi sesampainya didorm nanti."ujar Jin lalu kembali mematut diri dicermin, mereka bersiap mengguncang dunia. Panggung hiburan maksudnya, ehe. Yang lain mengangguk setuju dan mulai menyiapkan diri masing-masing. Hoseok meraih dua mic yang akan dipakainya dan Yoongi. Dia akan meminta maaf pada kakaknya itu diatas panggung nanti, secara live agar sopemme enthusiast mabok asupan bathinnya nista. Ckck
END