---
Hoseok x Jisoo
..
"Sendirian?"
"Ah, eh. Ehm, iya. Sedang menunggu jemputan."Hoseok mengangguk lalu duduk di tempat yang jaraknya agak jauh dari sosok yang tadi di sapa nya lalu mengecek jam tangannya. Masih ada waktu beberapa menit lagi sebelum bus yang akan di tumpangi nya datang dan memilih membalas beberapa pesan dari Yoongi––kakaknya, yang menanyakan kapan ia akan sampai di rumah. Sesekali melirik kearah gadis cantik di ujung sana yang tampak gusar membuatnya mengernyit, bertanya-tanya dalam hati, hal apa yang membuatnya gusar seperti itu. Inginnya bertanya langsung, namun ia terlanjur segan mengingat hubungan mereka di masa lalu. Yasudah, pada akhirnya itu hanya mengendap dalam benaknya dan memilih segera bangkit dan beranjak memasuki bus. Duduk di kursi paling belakang yang diisinya seorang diri, sebelum si cantik ikut menempati dan sempat bertukar pandang dengannya. Ia sempat melempar senyuman kecil yang tak disangka akan di balas dengan cara serupa membuat waktu terasa berhenti seketika. Hoseok kehilangan pijakannya dan nyaris hanyut dalam pesona sampai di mana ia tersadar, kalau hubungan mereka tak ubahnya kedua orang asing yang tak sengaja bertemu di jalan. Pada akhirnya, mereka hanya saling bungkam. Tenggelam dalam berbagai pemikiran yang terus berkecamuk dalam benak. Lagipula, hal apa yang akan mereka bahas jika pun terjadi obrolan ringan di antara mereka, membahas masa lalu yang hanya memiliki segelintir kenangan manis itu? Cih.
Hoseok menarik nafas panjang sebelum akhirnya beringsut bangkit dari duduknya, bersiap untuk turun di pemberhentian selanjutnya. Sempat melirik kearah Kim Jisoo yang duduk tenang di ujung sana sembari melempar pandang ke luar jendela, raut wajahnya tampak mendung, jauh berbeda dengan beberapa saat lalu, saat mereka akhirnya bertukar sapa setelah sekian lama berpisah. Mungkin, sedang ada masalah. Begitulah pemikiran Hoseok. Berjalan ringan menuju rumahnya dengan berbagai spekulasi yang berkeliaran di dalam benaknya dan semuanya berisi tentang gadis itu. Hh, apa yang ia pikirkan sebenarnya? Untuk apa ia ikut pusing dengan problematika yang tengah merundung gadis itu? Apakah secercah rasa itu masih tertinggal di hatinya?
Entahlah...
"Kau tidak suka masakan ku?"
"Ah, tidak kok. Masakan mu selalu enak, hyung."kata Hoseok dengan cepat, sembari melempar cengiran kaku kearah Yoongi yang menyipitkan matanya dengan tatapan menyelidik. Ia sangat mengenal adiknya itu. Ia tahu benar kalau ada yang Hoseok sembunyikan darinya.
"Ada suatu hal yang kau sembunyikan dariku atau ada hal yang mengganjal di hatimu?"Hoseok menggeleng, ia tidak merasa begitu. Hanya saja...
"Ini bukan tentang gadis itu lagi, kan? Kau tidak berhubungan dengannya lagi, kan?"tanya sang kakak lagi membuat dahi Hoseok mengerut. Siapa yang kakaknya maksud. Gadis yang mana?"
"Maksud hyung apa sih? Aku tidak paham."Yoongi menarik nafas pendek,"ya tentu saja si gadis Kim itu. Siapa lagi memangnya? Kau kan jomblo menahun."Hoseok mencebik, melirik sinis kearah Yoongi yang memasang wajah bosan seperti biasa,"aku tidak berhubungan lagi dengannya. Kau kan tahu sendiri kalau dia sudah bahagia dengan pilihan hatinya."
"Lantas apa? Kau hanya akan seperti ini kalau itu berhubungan dengannya. Eh, jangan mengelak! Kau sering bertingkah begini saat masih berhubungan dengannya. Melamun tidak jelas sampai lupa makan."
"Yoon-hyung~"
"Aku hanya takut kau sakit lagi. Apa aku salah kalau aku mengkhawatirkan kondisi kesehatan adikku sendiri, hm?"Hoseok langsung menggeleng kecil, wajahnya menyendu membuat Yoongi menghela nafas berat,"sudah, lekas habiskan makananmu lalu bantu aku membersihkannya karena masih banyak pekerjaan kantor yang harus ku selesaikan malam ini. Kau bisa, kan?"
"Hm, akan ku kerjakan, hyung. Hyung tak perlu mencemaskan nya."Yoongi tersenyum,"bagus. Kalau begitu, aku ijin ke kamar. Mohon bantuannya, adikku sayang."dengan iseng, ia usak gemas surai hitam sang adik hingga berantakan membuat sang empu misuh-misuh tidak jelas membuat Yoongi terkekeh kecil sembari membawa langkahnya masuk ke dalam kamarnya sendiri, menyisakan Hoseok yang kini membereskan meja makan dan membawa semua bekas makan mereka ke bak cuci sebelum akhirnya ia bersihkan. Sepertinya, malam ini Hoseok akan lembur. Huft.
