Do You Love Him ?

180 9 0
                                    

Malam itu setelah lelah mengelilingi kota berlin, Hoseok mendudukkan dirinya bersandar dibawah ranjang kamar hotel yang menjadi tempat menginapnya melepas rasa lelahnya sembari mengecek hasil bidikannya pada beberapa objek yang membuatnya tertarik termasuk sahabat manisnya yang berada dikamar sebelah. Bidikannya kali ini didominasi wajah si manis yang tampak sendu akhir-akhir ini entah kenapa.

Tok tok tok

"Kak Sikie...?"

"Masuk saja, Tae. Tidak ku kunci kok."serunya mempersilahkan sang tamu masuk, nampak gadis manis berbalut sweater cokelat berjalan menghampiri. Duduk berhadapan dengan Hoseok yang masih sibuj dengan kameranya."kenapa, manis."

"Aku bosan."ujarnya dengan bibir plumnya yang mengerucut membuat sudut bibir Hoseok berkedut.

"Kan tadi sudah jalan-jalan, masa masih bosan sih ? Besok lagi kita jalan-jalannya, kakak capek. Mending tidur sana."ujarnya memberi titah agar si manis kembali kekamarnya namun bukannya menurut, si manis tak beranjak sedikitpun. Bibirnya semakin mengerucut.

"Engga perlu jalan-jalan, kak Sikie. Cukup bermain saja. Sungguh aku bosan. Aku mau tidur disini pasti tidak boleh, aku tidak suka sendirian."

Hoseok mendesah pelan,"aku hanya mencegah hal-hal yang tak diinginkan, lagipula aku masih sayang nyawa. Namjoon itu seram sekali kalau marah."

"Terus gimana dong ?"

Hoseok diam, memutar otak sedangkan si manis menatapnya penuh harap.

"Ayo buat sebuah video."serunya membuat manik kucing itu mengerjap bingung.

"Untuk apa ? Buat vlog gitu ? Memangnya kita punya pembahasan apa ? Aku kan hanya bosan, kak Sikie."

"Ya, bukan vlog juga sih. Ini cuma video singkat sih. Siapa tahu kau ingin mengutarakan sesuatu pada seseorang."ujarnya jenaka alisnya naik-turun membuat si manis mendengus.

"Bagaimana ?"

Si manis menggerung lemah lalu mengangguk, ya gapapalah daripada bosan.

"Okay, kita mulai. Tanya jawab saja bagaimana ?"Hoseok memberi ide, Taehyung terdiam, mulai menimbang."terserah kak Sikie sajalah."

Hoseok tersenyum lebar."okay, sebenarnya ini hanya satu pertanyaan Tae. Tapi kau harus menjawabnya dengan sejujur-jujurnya, jawaban yang berasal dari isi hatimu."

Alis tebal si manis mengerut, menatap penuh selidik Hoseok yang hanya membalasnya dengan sikap tenang. "Masih mau lanjut ?"

"Huh, baiklah."

Hoseok yang mendengarnya menahan senyum, mensetting kameranya dalam mode rekam. Kamera mini itu mengarah sepenuhnya kearah si manis yang menatapnya datar.

"Kim Taehyung, jawab dengan jujur. Yes or no, apakah kamu menyukai Jeon ?"tanyanya membuat si manis mengerjap lalu balik bertanya, "maksudmu aku menyukai ayah Jungkook begitu ? Tentu tidak, kak Hosiki. Jangan mengada-ngada!"

Hoseok mendengus kasar, mengelus dadanya sendiri bukan dada Taehyung."ya, maksudku juga bukan itu Kim Taehyung."

"...okay, serius ya. Yes or no, apakah kau menyukai Jeon Jungkook alias Jungkook alias Gukie ?"tanyanya lagi dan kini malah mendapati si manis mematung ditempatnya, tak memberi respon apapun.

"Hey, Tae. Kamu kan belum menjawab pertanyaanku!"

Blam

Pintu kamar hotel Hoseok dibanting kasar, si manis memilih menghindar. Benar dugaannya. Sikap diamnya seorang Kim Taehyung yang selalu berisik dimanapun ada kaitannya dengan bocah kelinci itu.

BANGTAN COOKIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang