Ending Scene (3-end)

138 8 0
                                    

---

Taehyung terusik dan terbangun dari tidur singkatnya kala merasakan usapan lembut di pucuk kepalanya. Ternyata itu Jeonggukienya yang sudah sadar membuat kedua sudut bibirnya melengkungkan senyuman. Senyuman kelegaan dan rasa syukur karena kekasihnya kini sudah baik-baik saja.

"Pagi."ucap Taehyung dengan senyum kotaknya yang manis, Jeongguk membalasnya dengan senyuman kecil,"pagi, Taetae-noona. Maafkan aku, ya. Kau pasti pegal-pegal karena tertidur sambil duduk seperti itu."Jeongguk merasa tak enak karena membuat si manis tidur tak nyaman semalam, padahal Taehyung sama sekali tidak mempersalahkannya. Ini memang kemauannya, kok. Karena, Taehyung hanya ingin terus di samping Jeonggukienya dan memastikan kalau pemuda itu dalam kondisi baik-baik saja. Hanya itu.

"Aku tak masalah untuk itu, Gukie. Jangan khawatir, ne. Ehm, aku akan memberitahu dokter Choi kalau kau sudah sadar---"

Tangannya dicekal lalu di tuntun untuk kembali ke tempatnya semula. Sebelah alisnya naik namun tak urung menuruti kemauan sang kekasih,"kenapa ?"

Jeongguk mengulum senyumnya,"tidak usah. Aku tidak butuh dokter atau yang lainnya. Aku hanya ingin kau disini. Temani aku, ya."pintanya dengan nada penuh permohonan dan Taehyung mana tega menolaknya. Jadi, Taehyung hanya mendesah pasrah dan membiarkan tangannya di genggam lembut Jeongguk yang kini kembali memejamkan matanya. Mungkin kekasihnya itu masih merasa pusing  atau karena tubuhnya masih terlalu lemas untuk sekadar membuka matanya.

Dengan tangannya yang bebas, Taehyung memilih mengusap kepala Jeongguk dan membuat pemuda itu kembali mengantuk dan jatuh tertidur. Tangannya masih asyik dengan kegiatannya mengusapi kepala sang kekasih yang di hiasi beanie hat berwarna hitam. Surainya yang indah itu belum tumbuh juga. Mungkin itu akan cukup memakan waktu yang lama. Taehyung tidak masalah kok, kekasihnya itu memiliki rambut atau tidak. Baginya, Jeon Jeongguk adalah pria tertampan di dunia dengan segala yang di miliki pemuda itu. Kim Taehyung terlalu mencintai si bungsu Jeon. Sedalam itu.

"Aku yakin kesempatanmu untuk sembuh semakin besar, Gukie. Berbahagialah. Aku yakin, setelah ini Tuhan akan merundungimu-Kita dengan sejuta kebahagiaan."bisiknya lalu membaringkan kepalanya di samping Jeongguk yang terlelap membuat kepala mereka hampir saling bersentuhan.

"Tidur yang nyenyak, Gukie. Jangan lupa untuk bangun, ya. Aku mencintaimu. Sangat."memberikan kecupan singkat di pelipis Jeongguk dan memilih terus memandangi pemuda itu tanpa jemu sampai dia mengantuk dan menyusul si bungsu Jeon mengarungi mimpi.

.

.

Dentingan tuts piano hitam besar yang di mainkan Yoongi mengalun indah bersama Jimin yang di tunjuk sebagai penyanyinya. Itu permintaan khusus sang mempelai wanita di acara itu. Siapa lagi kalau bukan si manis-pujaan hati seorang Jeon Jeongguk.

Ya, keduanya tengah bersiap untuk urutan pertama dalam rangkaian yang akan mereka jalani hari ini. Pemberkatan.

Jeongguk terus-menerus bolak-balik ke kamar kecil karena dilanda rasa gugup yang berlebihan. Padahal kakak dan para sahabatnya tak henti untuk memberikannya suntikan semangat. Saking gugupnya, dia bahkan sampai berniat menerobos masuk ke dalam ruangan yang kini di tempati Taehyung dan keluarganya sebelum pemberkatan mereka berlangsung. Untung Yugyeom dan Mingyu bergerak cepat untuk menahannya, jika tidak acara pernikahan ini akan berakhir kacau karena kedua mempelainya memilih kabur untuk kawin lari. Ckck.

"Perutmu masih mulas atau bagaimana ? Astaga, Jeon muda kendalikan dirimu. Apakah sekarang kepalamu pening dan berputar ?"Seokjin dengan sigap berjalan mendekat kearah si bungsu dan menahan tubuh Jeongguk yang mendadak limbung. Sang adik hanya mengangguk kecil membuat ruangan khusus mempelai pria itu menjadi gaduh seketika. Bahkan Bambam sampai berinisiatif untuk menghubungi dokter Choi yang mungkin sudah berada di dalam gereja dan berbincang ringan dengan para tamu sembari menunggu pemberkatan Jeongguk dan Taehyung berlangsung sekitar jam sepuluh pagi.

BANGTAN COOKIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang