Xie Yurui mengerutkan kening dan berkata, "Apa maksudmu?"
Xiao lingyue memandang pelayan di belakangnya dengan dingin. "Ketika para pelayan di sebelahmu melihat pangeran muda, mereka bahkan tidak memberi hormat padanya. Apakah ini yang anda ajarkan pada mereka mengenai etiket dan aturan di istana? Sehingga mereka tidak tahu cara melakukannya?"
Xie Yurui tercengang, Caixia dan pelayan lainnya juga tercengang. Mereka biasanya hanya mengikuti sikap selir mereka. Selain memberi hormat pada Raja Yi, mereka selalu bersikap sombong kepada semua orang di istana. Oleh karena itu mereka sudah terbiasa melakukannya dan tidak merasa orang lain penting.
"Seperti kata pepatah, untuk mengetahui kepribadian tuannya, cukup dengan melihat kepribadian anjing yang di peliharanya. Selir sendiri bahkan tidak bisa mengajarkan dan mendisiplinkan para pelayan di sekitarnya untuk mematuhi etiket dan aturan di istana, tapi anda terus bersikeras untuk mendisiplinkan pangeran dengan etiket dan aturan!" Xiao lingyue berkata dengan sedikit sarkasme di dalam sudut mulutnya.
Ini seperti mengatakan, " Anda bahkan tidak bisa mengurus rakyat anda sendiri, bagaimana anda masih berani mengurus orang lain?"
Wajah Xie Yurui tiba-tiba berubah jelek. Dia berbalik dan menatap Caixia. "Apakah kalian semua buta? Kalian bahkan tidak tahu bagaimana cara berlutut dan memberi hormat ketika melihat Pangeran!
“Pelayan ini telah melihat pangeran.” Caixia dan beberapa pelayan lainnya sangat ketakutan sehingga mereka buru-buru berlutut
"Saya benar-benar terlalu memanjakan kalian, sehingga kalian bahkan tidak memahami aturan ini. Setelah kembali, kalian akan dihukum dengan berlutut selama dua jam!"
Caixia dan pelayan lainnya tidak berani berdebat, merasa sangat sedih. Biasanya ketika mereka mengikuti selir untuk menemui pangeran muda, mereka tidak pernah memberi hormat, dan selir tidak pernah mengatakan apapun. Sekarang mereka di salahkan dan dikatakan tidak memahami aturan.
Xiao lingyue memperhatikannya menegur para pelayannya dengan mata dingin, kemudian berkata dengan nada mengejek. "Selir telah menyadari kesalahannya dan langsung memperbaiki kesalahannya. Sepertinya anda memang orang yang taat aturan."
Xie Yurui. "..." Perasaan ini sangat familiar, dia merasa tertekan.
Dia mengertakkan gigi, dan berkata. "Yang Mulia telah mempercayakan putranya kepada saya, sebagai tanda kepercayaannya kepada saya. Tentu saja, saya harus memberi contoh, mematuhi aturan istana dan mengajari Pangeran muda dengan baik. Sehingga pangeran muda dapat berperilaku baik dan memenuhi keinginan Yang Mulia."
"Keinginan Yang Mulia!" Xiao lingyue tersenyum dan pura-pura tidak mengerti maksud pamer dalam kata-katanya.
“Kalian pergi bermain dulu.” Dia menundukkan kepalanya dan menyentuh kepala kedua anak itu. “Selir dan aku ingin membicarakan sesuatu.”
“Ibu?” Beibei mengangkat kepalanya
“Tidak apa-apa, pergilah bermain, aku akan menemui kalian nanti.” Xiao lingyue berkata sambil tersenyum.
Kedua lelaki kecil itu pun pergi dan berjalan sambil bergandengan tangan.
Senyuman di wajah Xiao lingyue berubah dingin, dia memandang Xie Yurui. "Mereka sudah pergi, sekarang kamu tidak perlu berpura-pura lagi. Apakah kamu memiliki masalah denganku?"
Xie Yurui tidak berpura-pura lagi, dia mengulurkan tangannya untuk meraih cadar di wajah Xiao lingyue.
Xiao lingyue memegangi pergelangan tangannya. "Apa yang ingin kamu lakukan?"
"Kamu masih mengenakan cadar di istana. Apakah kamu merasa malu memperlihatkan wajahmu pada orang lain?" Xie Yurui berkata dengan sinis.
“Apa hubungannya denganmu, jika aku tidak mengijinkan wajahku dilihat oleh orang lain?” Xiao lingyue melepaskan tangannya dengan sedikit dorongan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEWA PERANG MENGEJAR ISTRINYA
Historical FictionPutri tertua keluarga Xiao yang bodoh dan jahat di Kerajaan Beiqin terobsesi dengan Raja Yi. Dia menjebaknya dan memaksanya untuk menikahinya sebagai putrinya! Tapi di hari pernikahan dia bunuh diri, ketika dia membuka matanya lagi, keturunan dari k...