142

15 2 0
                                        

Terus terang, aku dah tak ada mood nak kerja sebab kedatangan Natasha Chia tadi. Aku kemas barang-barang ke dalam kotak. Kemudian, Abraham datang menegur aku.

"Good?" Soalnya. Aku geleng. Dia tunduk.

"Nak buat macam mana Yell, ni je cara nak selamatkan pekerja kita yang ada,"komen Abraham memandang kerusi pekerja syarikat yang dah pulang setelah tamat waktu kerja.

"Kau macam mana?" Soalku.

"Probably gonna help my wife dekat restoran kami, you know that she's had been handling our restaurant all alone," komen Abraham.
Aku tersenyum pahit.
"Nanti kau singgah lah makan, on the house," ujarnya.

"Macam mana kau nak untung kalau tak dan nak kerja dah fikir nak belanja je..." ujarku.
Abraham senyum.
"Adalah rezeki kat mana-mana," komennya.

Kami berdua tunduk. Sedih. Aku mendengus.

"Have a good start," ucapku. Dia anggukkan kepala sebelum menyambut salamku.

"Kau gi lah tengok Ryan termenung ku sendiri dekat tangga tingkat atas tu," komennya. Aku halakan jari telunjuk ke arah batang hidungku. Aku? Sekali lagi aku persoalkan Abraham, kali ini cuma guna riak muka dan suara hati, namun Abraham memahaminya.

Abraham angguk.

***

Usai sampai di lapangan terbang setelah pulang dari kerja luar kawasan, Vlin dijemput oleh pembantu peribadi Steve. Mereka berjumpa di dalam kereta.

"How's your work?" Soal Steve. Dia menghulurkan Vanilla Frappe kepada Vlin.

"Sucks," balas Vlin. Vlin menghirup minuman tersebut.

"Bekerja dengan orang-orang yang bodoh," komen Vlin.
"Not my cup of tea," tambahnya. Paling benci apabila berurusan dengan manusia bodoh.

Steve senyum sahaja.

"My son proposed your niece, you know about it?" Soal Steve. Vlin menggeleng. Tak terkejut.

"You're not suprised? He even knew about us yet he still proposed," kata Steve.

"I'm okay with it...it's his life, suka hati dia lah nak melamar siapa pun. It's their life. We live our life, they life theirs," komen Vlin.

Steve senyum bangga mendengar kata-kata Vlin.

"That's what I like about you babe," kata Steve.

Vlin terkebil-kebil.

"You never care about other people life. You're just living your life, I respect you for that," kata Steve. Vlin angkat kening.
"I'm proud of you," kata Steve.

"Knowing you make me realised, ah..whatever, I'm just gonna life my life for myself," komen Steve. Dia meletakkan tangan di bahu Vlin sambil mencium ubun-ubun wanita itu.

"I love you so much sayang," bisik Steve.
Vlin tak membalas.
Dia senyum sinis.

"By the way, you know Natasha Chia bought Shopa shares from Tang Foundation right?" Soal Steve.
Vlin pandang Steve.

"I yang pujuk Tang Foundation jual,"ujar Vlin.

"You did it?" Soal Steve.

"Yeah, I'm the one yang suruh Natasha bought his company," ujar Vlin.

"Why?" Soal Steve terkejut.

"Natasha need some women empowerment subject. She can't go against you, so I'm trying to make her our ally, so I helped her out to fight Ryan," kata Vlin.

"But your niece..." Steve menegur.

"Niece is niece. Business is business. I bukan orang yang campur aduk hal kerja dan famili. You know how I work," kata Vlin.
"I already told Yell to take a move, but she doesn't, terserah dia," kata Vlin.

My Traitor Bestie (BM)Tempat di mana cerita hidup. Terokai sekarang