108 – Rencana Terselubung
“Baiklah, baiklah, tidak perlu berteriak juga.” Seonghwa bergumam pelan. Maka setelah itu ia langsung memilih sendiri desain yang sekiranya cocok untuk dikenakan Handong, dengan menggunakan dronenya, bahan mentah yang jelas bukan kain dikeluarkan dari drone besar yang ia tumpangi. Drone segera bekerja membuat pakaian yang sesuai dengan desain yang sudah ditentukan.
Empat drone berada pada titik empat berbeda, benda-benda itu mengeluarkan cahaya seperti pemindai, tapi bedanya di sini, bahan pakaian terbentuk perlahan dengan bantuan sinar itu.
“Aku baru tahu bisa membuat pakaian seperti ini caranya.” Handong mengamati proses pembuatan pakaian dengan bahan hitam itu. Seonghwa tampak menjulurkan kedua tangannya, jelas jika dirinya sedang mengontrol dan mengarahkan drone agar melakukan pekerjaan dengan baik dan benar. Hanya memerlukan waktu kurang dari satu menit saja pakaian itu sudah jadi, keadaannya masih melayang di tengah keempat drone itu.
“Sudah selesai.” Seonghwa segera menyadarkan Handong dengan ucapannya, Handong sontak menoleh ke arahnya.
“Begitu saja?” tanyanya dengan nada sama sekali tak yakin. Prosesnya terlalu cepat dan itu dilakukan hanya dengan penembakan sinar dari empat drone saja.
“Ya, memangnya harus bagaimana?” Seonghwa balas bertanya, ekspresinya tampak ramah dan cukup meyakinkan. Meski begitu, Handong memasang tatapan penuh curiga pada pria itu.
“Kau tak sedang berusaha mempermalukanku? Bisa saja benda itu mendadak menghilang setelah kupakai.” Perkataan Handong sebenarnya agak menggelikan, tapi Seonghwa tidak tertawa, ia malah seperti mendapat ide yang terlambat.
“Wah, kenapa aku tidak berpikir seperti itu ya. Padahal itu layak dicoba.”
Mendengar kalimat itu terucap darinya, Handong segera melemparkan bongkahan reruntuhan kecil pada pria itu, kepalanya sontak saja terkena dengan telak.
“Kasar, aku hanya bercanda.” Seonghwa memasang wajah cemberut, ia mengusap-usap bekas sambitan itu, sementara Handong memasang wajah yang kesal. Gadis cantik itu berjalan dengan langkah besar menuju ke arah pakaian hitam yang melayang itu.
“Bagaimana cara kau membuatnya?” tanya Handong setelah mengambil pakaian baru miliknya. Ia mengamati dan menimbang pakaian itu, rasanya agak berat dan bahannya terasa aneh, teksturnya sama sekali tak terasa seperti bahan kain. Pasang matanya tertuju pada setiap bagian pakaian.
“Oh, droneku memiliki beberapa fungsi, termasuk membentuk suatu material menjadi sesuatu yang berbeda. Apa itu cocok.”
“Apa bayarannya untuk ini?” tanyanya langsung pada intinya, ia mengangkat wajah sambil memandang wajah Seonghwa saat mengajukan pertanyaan itu. Gadis cantik itu tampak sama sekali tak memedulikan mengenai apa yang telah pria itu katakan sebelumnya.
“Hanya kembalikan temanku lalu biarkan kami pergi dengan selamat.”
“Hanya itu?”
“Untuk saat ini kita gencatan senjata dulu.”
“Gencatan senjata?”
“Ya, kita berada dalam pihak yang berseberangan bukan?” Handong mengangguk singkat memaggapi pertanyaan itu. “Kupikir ini hari yang buruk bagi kita semua bukan? Kita sudahi dahulu untuk sementara.”
“Oh baiklah, aku juga sedang malas dan kesal. Nah, ambil saja.” Handong mengangguk pada Hongjoong lalu berbalik untuk pergi.
“Pakaian itu tidak biasa, itu akan melindungi tubuhmu dari benturan, pakaian itu bisa menyerap benturan keras dan anti peluru. Fungsi lainnya adalah bisa menambah dan melipatgandakan kekuatan fisik penggunanya.” Seonghwa menyela dengan penjelasan yang menbuat Handong tertarik. Ia memutar arah pada Seonghwa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nightmare - Escape the ERA (DreamCatcher)
Science FictionIni cerita fanfiction ya, buat yang gak suka, mungkin boleh lihat-lihat dulu, siapa tahu jadi penasaran lalu bisa tertarik dan berakhir suka. Cerita mengandung humor, mohon maklumi kalau ada hal-hal yang konyol dan candaan tak sesuai kondisi, sengaj...