34 - Menemukan Drone

291 50 43
                                    

Update lagi hari ini. Sekarang part bagian Yoohyeon, JiU and Gahyeon. Bagian mereka akan ada beberapa chapter.

34 - Menemukan Drone

Yoohyeon berjalan paling belakang, ia memerhatikan JiU yang memiliki gelagat yang sama polosnya dengan Gahyeon, tapi ia memiliki pengetahuan yang jauh lebih terbatas dan memiliki keingintahuan yang lebih besar. Sejak tadi, Gahyeon menjelaskan banyak hal yang ada di dunia ini dan segala jenis kehidupannya.

Tentu saja ia berada sejauh mungkin dari makhluk terbang itu, ia takut dijilat lagi dan akhirnya akan ditelan hidup-hidup.

"Aku tak tahu, wanita ini seperti bayi yang baru lahir saja. Bahkan ketika aku hilang ingatan, hal-hal dasar dan nama setiap benda masih dapat kuingat dengan baik." Yoohyeon berkata dalam benaknya. Ia mengerutkan kening karena JiU sering menanyakan hal yang sederhana dan hal yang vulgar.

Seperti kenapa manusia buang kotoran setelah mencerna makanan, lalu Gahyeon menjelaskan mengenai metabolisme.

Kenapa manusia mengenakan pakaian sementara binatang telanjang. Pada bagian ini, Gahyeon menerima tiga pukulan katanya yang tersarung oleh Yoohyeon karena memberikan penjelasan yang terlalu terbuka, blak-blakan dan vulgar.

Gahyeon benar-benar tak meyaring kalimat ketika ia memberikan penjelasan mengenai segala hal. Yoohyeon akan memukul atau menendangnya jika penjelasan yang dia berikan dirasa tak patut diucapkan atau berlebihan.

"Kakak, aku babak belur karena kau terus menghajarku. Tak bisakah kau lebih lembut pada adikmu yang imut ini?" Gahyeon meringis saat pantatnya ditendang ketika ia memberikan penjelasan kenapa pria dan wanita harus berhubungan.

"Kau tak pernah menyaring kata-katamu. Dia bisa bicara seenaknya dan sekenanya." Yoohyeon berkata dingin.

"Memang benar bukan, untuk membuat bayi, kita harus ...."

"Jangan dibahas lagi!" Yoohyeon menyela dengan bentakan keras, JiU dan Gahyeon mengernyit karena itu.

"Apa salahku coba? Aku menjelaskan dengan benar." Gahyeon mengembungkan pipi dan menggerutu pelan. Ia masih mengelus pantatnya yang sakit. Sebenaranya banyak anggota tubuhnya yang sakit karena pekerjaan Yoohyeon, tapi luka terbarunya adalah pantat.

"Kenapa dia galak seperti itu? Apa ada kesalahan dalam dirinya?" tanya JiU dengan berbisik.

"Ada beberapa hal yang membuat wanita suka marah-marah, salah satunya adalah  ...."

"Mau mengatakan sesuatu lagi?" tanya Yoohyeon yang sudah menarik sedikit katananya, hal itu membuat Gahyeon berjengit.

"Jangan menarik keluar benda tajam dan berbahaya itu, kumohon."

"Kenapa kau jadi makin menyebalkan dan mulutmu tak bisa menyaring kata-kata?" Yoohyeon kembali menyarungkan katana itu dan berbicara dengan pelan.

"Aku hanya coba berlaku jujur. Semua yang kuucapkan itu apa adanya dan sesuai fakta." Gahyeon membalas dengan polosnya.

"Apa ada masalah?" tanya JiU dengan ekspresi polos. Ia memandang Gahyeon lagi. "Nah, bagaimana tadi? Bagaiamana cara membuat bayi?" tanya JiU yang menampakkan senyum suci dan penuh antusias.

"Oh, terserahlah. Aku malas berada do antara dua wanita yang bodoh, polos, tak berotak...."

"Menggemaskan, cantik dan imut." Gahyeon lagi-lagi menyela dan tersenyum semanis mungkin.

"Makan saja saja batu sana. Otakmu butuh pengeras." Yoohyeon berjalan pergi, ia tak mau melanjutkan banyak bicara pada Gahyeon apalagi pada JiU. Masih ada monster yang berjalan di belakang JiU.

Nightmare - Escape the ERA (DreamCatcher)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang