135 – Meloloskan Diri dar Terjangan Air
Dengan tubuh yang sangat normal untuk manusia hasil percobaan, Gahyeon tidak memiliki stamina sebanyak Yoohyeon dan gadis-gadis lainnya, hal tersebut membuatnya terlalu cepat kelelahan ketika bergerak dalam waktu lama. Lagi pula kemampuannya sendiri bukan tipe yang mengandalkan kekuatan fisik.
“Adik, kamu baik-baik saja?” tanya JiU sambil memegangi kepalanya. Ia masih mengkhawatirkan Gahyeon yang tampak kepayahan di bawah sana, padahal dirinya sendiri berada dalam keadaan tubuh yang tidak baik. Mendengar pertanyaan itu Gahyeon mengangkat wajahnya lalu tersenyum pada JiU dan Yoohyeon untuk memberi tahu jika dirinya baik-baik sajaーmeski kenyataan yang sebenarnya tidak terlalu baik.
“Aku hanya lelah. Kalian duluan, aku bisa menyusul nanti. Beri saja tanda di mana kalian berada.” Gahyeon berpesan dengan berbicara di tengah napasnya yang terengah. Mereka tidak perlu berbicara secara berteriak karena di dalam ruangan suara hujan tidak terlalu keras sehingga tidak membuyarkan suara mereka.
Yoohyeon tak mengatakan apa-apa lagi, ia segera berbalik meninggalkan Gahyeon berlari naik menuju lantai atas, mereka tidak bisa membuang-buang waktu yang ada, banjir tinggi bisa menyerang mereka kapan saja. Dengan memperkirakan kekuatan terjangan, sekitar lima lantai mungkin akan terendam air, kecuali ketinggian yang kali ini lebih tinggi dari sebelumnya. Tapi Yoohyeon yakin jika tinggi banjir kali ini tidak akan terlalu tinggi sehingga meski mereka berada di lantai tertinggiーyaitu lantai sepuluhーmereka tetap tidak akan tersapu oleh banjir yang menyerang. Yoohyeon secepat mungkin untuk naik ke lantai teratas, setiap tangga yang menghubungkan satu lantai dilalui olehnya hanya dengan satu kali lompatan saja sehingga ia tidak memerlukan waktu terlalu lama untuk tiba di lantai paling atas.
Yoohyeon melihat keadaan sekitar, tidak ada tempat yang cukup bersih dan layak untuk menempatkan JiU, di sekitar sana dipenuhi oleh debu yang kotor dan banyak lagi kotoran yang berserakan, ia agak jijik dengan melihat pemandangan itu. Tapi karena ia harus menjemput Gahyeon, ia menurunkan JiU di sembarang tempat, JiU bersandar pada dinding dalam posisi duduk.
“Ini agak kotor, maaf. Tidak ada waktu untuk bersih-bersih, aku akan menyusulnya.” Yoohyeon berbicara terlalu singkat dan to the point, tapi JiU mengangguk saja.
“Kamu peduli pada kita ternyata.” Saat Yoohyeon berbalik hendak melangkah turun, JiU tiba-tiba berbicara seperti itu sehingga Yoohyeon mengurungkan niatnya.
“Kalian otak balita, harus ada yang menjaga kalian agar tetap hidup, dan aku memerlukan kalian dalam keadaan hidup.” Setelah mengatakan kalimat itu Yoohyeon kemudian pergi.
“Aku akan mengartikan kalimat itu sebagai ‘Aku sangat menyayangi kalian.’” JiU bergumam sambil tersenyum memandang kepergian Yoohyeon.
Gahyeon berhenti ketika naik menuju lantai tiga, selama kepergian Yoohyeon ia hanya berhasil berjalan menaiki tangga dari lantai satu menuju ke lantai dua saja, sementara setelah tiba di lantai dua ia tidak mampu bergerak lagi. Saat ini Gahyeon hanya mampu berdiri sambil berpegangan pada tembok di samping tangga saja.
“Astaga, ini sangat melelahkan, tenagaku benar-benar habis dengan melakukan semua ini. Ah sial, aku benci banyak bergerak!” Gahyeon memaki dengan suara yang lantang. Saat ini keadaannya hanya kelelahan saja dikarenakan tubuhnya yang lemah, seluruh luka dan cedera ringan yang dirinya dapatkan selama musibah dan kejadian yang terjadi sudah sepenuhnya meregenerasi. Saat itulah getaran terjadi, getaran yang menandakan jika banjir berikutnya sudah menghantam bangunan dan daratan, san menandakan juga jika sebentar lagi bangunan ini akan ditabrak dengan ganas.
“Gawat, airnya sudah kembali lagi bergerak, sepertinya aku akan benar-benar mati di sini.” Gahyeon kehilangan keseimbangannya karena getaran yang dirinya rasakan. Ia langsung saja jatuh duduk di lantai tangga dengan lesu dan tampak sudah pasrah lagi, masalahnya ia memang sudah benar-benar kehabisan tenaga untuk bergerak. Naik tangga adalah sesuatu yang sangat melelahkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nightmare - Escape the ERA (DreamCatcher)
Science FictionIni cerita fanfiction ya, buat yang gak suka, mungkin boleh lihat-lihat dulu, siapa tahu jadi penasaran lalu bisa tertarik dan berakhir suka. Cerita mengandung humor, mohon maklumi kalau ada hal-hal yang konyol dan candaan tak sesuai kondisi, sengaj...