Ini cerita fanfiction ya, buat yang gak suka, mungkin boleh lihat-lihat dulu, siapa tahu jadi penasaran lalu bisa tertarik dan berakhir suka.
Cerita mengandung humor, mohon maklumi kalau ada hal-hal yang konyol dan candaan tak sesuai kondisi, sengaj...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jiu :Aku sedih dikhianati Yuyun, mending sama Dami aja. Yoohyeon : Maafin aku, kemarin aku khilaf
Drama apaan ini? 😅😅
***
Yoohyeon masih berjalan paling belakang, sama sekali tak memedulikan obrolan yang sedang dua gadis itu lakukan.
“Aku suka bentuknya yang bulat-bulat, lagi pula itu yang paling fleksibel.” Gahyeon membalas dengan agak keras.
“Yaah, padahal jika bentuk lain pasti bagus.”
“Enggak mau.”
“Ya sudah.”
“Jadi apa masih jauh? Ah, jika saja masih jauh, aku akan naik monster saja.” JiU mengganti pembahasan sambil melepaskan drone yang dari tadi dia pegang.
“Emmm, itu dia. Kenapa aku harus susah-susah seperti ini? Bukannya ada monster ya. Kita bisa naik itu dan terbang pergi.”
“Maaf, cuma muat satu penumpang.”
“Eh, kenapa?” tanya Gahyeon agak tak mengerti.
“Dia tidak akan bisa terbang jika beban berlebihan. Apalagi kamu punya lemak di sini, di sini, di sini.” JiU mengatakan itu sambil mencubit perut, paha, pipi dan pantat Gahyeon.
“Berhenti, berhenti. Kakak cantik, kau salah paham, ini bukan lemak.” Gahyeon melakukan perlawanan untuk mengenyahkan tangan nakal itu, Yoohyeon hanya memandangi perbuatan mereka dengan agak jengah, mereka terlalu santai menghadapi situasi ini.
“Lalu apa? Aku yakin itu lemak.” JiU masih tetap pada keyakinannya.
“Ini bukan lemak, ini keseksianku.” Gahyeon mengelak denganmu tegas.
“Keseksian itu apa?” JiU agak memiringkan kepalanya dengan tanda tanya.
“Ya ampun. Apa aku harus menjelaskan ini juga.”
Yoohyeon tiba-tiba berhenti berjalan, ia tertegun seolah tiba-tiba merasakan sesuatu.
“Ada apa?” tanya JiU, ia menoleh ketika Yoohyeon berhenti bergerak, Gahyeon juga mendadak terdiam.
“Kakak, apa kau merasakan apa yang kurasakan?” tanya Gahyeon saat itu ketika ia merasakan sesuatu yang berdenyut-denyut. Yoohyeon menoleh pada Gahyeon.
“Kau juga?” Yoohyeon malah balik bertanya, Gahyeon mengangguk. Sementara JiU malah jadi makin penasaran.
“Oke, jadi apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa aku merasa bingung.” Ia menggaruk kepala dengan telunjuk kanan.
“Ada sesuatu yang mau keluar dari sini.” Gahyeon memegangi selangkangannya, tepat pada organ intimnya. Saat itulah JiU langsung mengerti dengan apa yang terjadi pada mereka berdua.
