Kali ini masih part Dami, tapi ditambah Seonghwa dan Hongjoong.
***
67
Dami memilih untuk lanjut mengejar mengikuti apa yang diinginkan oleh sosok itu. Padahal belum lama ia bangun tidur dan mencari tahu apa yang terjadi di sekitarnya, siapa sosok yang memindahkan tubuhnya. Belum mendapatkan jawaban dari itu, pagi ini dia malah mendapatkan sosok manusia lain yang sepertinya meminta dirinya untuk ikut ke suatu tempat.
Tanpa Dami sadari sama sekali, dari belakangnya ada benda yang berbentuk mirip segitiga seukuran kepalan tangan yang melayang mengikutinya dari jarak yang cukup jauh.
Itu adalah drone yang dimiliki oleh Seonghwa, benda hitam itu terus bergerak mengikuti arah pergerakan Dami yang sedang berlarian di lorong sempit di mana keadaannya agak gelap.
Sementara di sisi lain, Seonghwa dan Hongjoong berdiri di atas bangunan tinggi, tepat di puncak bangunan tersebut mereka berada, sepasang sayap berbulu putih itu tampak sangat mencolok dan tampak cantik. Seonghwa sedang menonton apa yang sedang Dami lakukan di dalam sana, target mereka yang pertama tentu saja adalah Dami yang bergerak sendirian.
“Jadi, apa yang akan kita lakukan? Tangkap dia atau bunuh saja?” tanya Seonghwa, layar hologram yang divisualisasikan oleh drone miliknya tampak sedang memantau pergerakan yang dilakukan oleh Dami. Hongjoong berdiri di belakangnya sambil melipat tangan di dada, pasang matanya juga menonton apa yang sedang ditampilkan oleh hologram yang sengaja dibuat besar tampilannya.
“Itulah tugas kita, kita akan menangkapnya sebelum ada yang lain mendahului.” Hongjoong membalas, anting-anting pada telinganya tampak mengilap cantik.
“Yang lain? Apa maksudmu adalah Hunter?” tanya Seonghwa, ia menoleh pada Hongjoong ketika mengajukan pertanyaan tersebut. Kemarin malam, ia sudah mendapat beberapa data mengenai kekuatan dan kemampuan para target wanita yang bertarung melawan hunter. Sudah ada dua hunter yang berada dalam data yang Seonghwa simpan.
“Ya, dalam permainan ini, kita harus bersaing dengan mereka, bahkan harus melawan dan mengalahkan mereka.” Hongjoong mengiyakan atas perkataan Seonghwa.
Seonghwa tersenyum lagu mengalihkan pandangannya dari Hongjoong kembali ke layar. Dami tampak menengok ke sisi kanan dan kiri ketika lorong terbagi menjadi dua bagian, ia tampak bingung harus berbelok ke arah kanan atau kiri.
Lalu di sisi kiri ada bayangan sosok yang sepertinya ingin diikuti, maka Dami segera berlari mengejar ke arah lorong yang ada di kirinya.
“Wah, aku suka dengan permainan ini, lalu bagaimana dengan golden yang lain? Aku bertanya dengan alasan kenapa aku tak menemukan yang lain.” Seonghwa agak bingung mengenai itu, seharusnya mereka tak hanya berdua saja, ditambah harusnya jaringan yang dirinya miliki dapat mengetahui berada di mana lokasi para manusia yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nightmare - Escape the ERA (DreamCatcher)
Science FictionIni cerita fanfiction ya, buat yang gak suka, mungkin boleh lihat-lihat dulu, siapa tahu jadi penasaran lalu bisa tertarik dan berakhir suka. Cerita mengandung humor, mohon maklumi kalau ada hal-hal yang konyol dan candaan tak sesuai kondisi, sengaj...