87 - Empat Banding Tiga Puluh

165 31 30
                                    

Part Yoohyeon, JiU and Gahyeon.

Mengulas sedikit adegan sebelumnya.
Ketiga gadis ini berada di danau, di sana bertemu lelaki yang ternyata memiliki kemampuan berubah wujud menjadi makhluk apa pun yang pernah dilihatnya. Pria ini adalah golden list yang harusnya memiliki tugas untuk menangkap atau membunuh tujuh gadis yang memiliki label black list.

Namun berbeda dengan yang lainnya, lelaki bernama Yeosang itu mengabaikan tugas, ia malah memilih ingin menjadi teman para perempuan cantik itu, entah itu adalah strateginya atau merupakan suatu kesungguhan dalam benaknya. Yang jelas, Yeosang memiliki energi paling besar di antara manusia-manusia hasil percobaan lainnya.

Karena banyaknya energi pada tubuhnya, ia tak akan kelelahan meski telah berubah menjadi monster raksasa sekalipun, masih belum diketahui kenapa bisa lelaki itu memiliki energi yang melimpah di dalam tubuhnya.

Kisah tak sampai di situ karena ketika mereka mengobrol dan Yeosang menawarkan pertemanan, tiba-tiba muncul lelaki lain yang berlabelkan golden list. Lelaki bernama Jongho yang diketahui memiliki kemampuan untuk memperbanyak diri itu tetap berpegang pada tugas, yaitu menangkap atau membunuh ketujuh gadis.

***

Yeosang merapikan syal hitam yang dikenakan pada lehernya, syal yang tampak benar dan panjang itu tampak cocok dengan suhu dingin di hutan ini. Meski begitu, ia melakukan itu bukan karena merasa kedinginan, namun agak gugup dan bersiap untuk berubah wujud.

Jongho hanya memiliki kemampuan untuk memperbanyak diri, namun sejauh yang telah diketahui selama ini, semua manusia hasil percobaan memiliki kekuatan fisik jauh lebih besar dari manusia biasa pada umumnya terlepas dari kemampuan macam apa yang dimiliki oleh tubuh itu. Hanya JiU dan Gahyeon saja yang memiliki tubuh terlalu normal dan bisa dikatakan lemah bagi manusia percobaan.

Karena kekuatan fisik yang bagus dan ditambah dengan jumlah yang teramat banyak, Jongho menjadi lawan yang cukup merepotkan dan sialnya, meski sudah dibunuh sebanyak apa pun, tubuh Jongho lain akan muncul untuk menggantikan yang tewas.

Saat ini, ada sekitar tiga puluh Jongho yang mengelilingi keempat manusia di sana. JiU dan Gahyeon jelas saling berpegangan, mereka ketakutan dengan keadaan ini. Yoohyeon masih mengacungkan senjata tajam itu ke arah depannya, bersiap untuk menebas siapa saja yang maju melawan.

“Yeosang, ini adalah kesempatan terakhir, aku tak mau sampai harus membunuhmu juga.” Salah satu dari banyaknya Jongho segera bicara, tampaknya ia membujuk agar Yeosang berada di pihaknya.

“Dan kau pikir kau bisa membunuhku?” tanya Yeosang dengan nada yang meremehkan. Jelas jika ia sama sekali tak takut pada Jongho meski jumlahnya cukup banyak, empat banding tiga puluh, sementara dari empat yang ini, dua lainnya tampak tak mampu diandalkan. Terlebih, Yeosang mengatakan jika pria yang mengeroyok mereka bisa menjadi sebanyak apa pun, tak ada patokan berapa jumlah maksimalnya, mungkin saja jumlah mereka akan menjadi ribuan.

“Aku bisa membunuhmu, membunuh kalian kapan saja. Dengan jumlahku yang sebanyak ini, maka kalian tak akan memiliki kesempatan apa-apa untuk melakukan perlawanan.” Jongho tampak sangat angkuh dan penuh percaya diri.

“Betapa sombongnya.” Yeosang menyeringai meremehkan.

“Sombong? Tentu saja, aku kuat. Aku berhak menyombongkan diri de ....” Jongho paling depan itu tak sempat melanjutkan ucapannya ketika Yoohyeon baru saja membelah dua kepalanya. Bagian atas kepala itu terlempar, tubuhnya kemudian jatuh.

“Aku bosan dengan omong kosong ini. Majulah sebanyak apa pun dirimu.” Yoohyeon berucap dingin.

“Ini gawat, kita tak memiliki energi sisa. Jika kakak bertarung saat ini, maka ...” Gahyeon tampak khawatir. Ia sudah melihat seperti apa gaya bertarung Yoohyeon yang mana itu akan menguras tenaga.

Nightmare - Escape the ERA (DreamCatcher)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang