Gahyeon masih ingat jika makhluk itu bukan hanya memiliki rahang besar dan layar pada kepala yang menjalar ke punggung.
Makhluk itu memiliki insang dan beberapa sirip kecil yang mungkin digunakan untuk berenang. Sirip itu tergantung kecil pada sisi tubuhnya. Pada sela tangan dan kakinya terdapat selaput yang mungkin membantunya dalam berenang.
Yang menakutkan dari sosok monster itu adalah sepasang senjata tambahan berupa tulang keras yang panjang dan besar, dan ujungnya runcing. Pada setiap badan tulang itu sendiri terdapat tonjolan-tonjolan tajam yang mana jika Gahyeon mendapat pukulan dari senjata itu, bukan hanya seluruh tulangnya remuk, tapi dagingnya akan terkoyak oleh tonjolan tajam itu.
Meski dikatakan mirip ikan, monster itu memiliki tubuh bawah yang menyerupai seekor kodok, terlebih makhluk itu mampu berdiri dengan dua kaki, makhluk itu juga memiliki ekor pendek yang mirip reptil.
Makhluk itu juga tidak memiliki sisik, seluruh kulitnya tampak menginap menandakan jika monster mirip ikan itu dilapisi cangkang yang keras dan padat. Bagi Gahyeon yang tidak memiliki persenjataan apa-apa, monster yang berada di dalam air jelas merupakan ancaman serius baginya.
NB : Kurang lebih bentuk spesifik sosok monster itu kayak gini
“Apa yang harus kulakukan? Apa yang harus kulakukan?” Gahyeon memandang ke sekeliling dengan panik dan kalut. Sepertinya teriakannya tadi memancing kemunculan monster iniーandaikan suaranya mampu ditangkap di dalam air.“Ini gawat, aku harus melakukan sesuatu, jika tidak maka cepat atau lambat aku akan dimakan.” Gahyeon berusaha memikirkan suatu cara untuk meninggalkan tempat itu tanpa disambar oleh sosok monster di dalam air. Segera saja ia menoleh memandang sekitar untuk mencari sesuatu yang mungkin saja bisa dirinya gunakan sebagai senjata atau semacamnya.
Ketika ia melirik ke sekitar, Gahyeon berhenti seketika tatkala sekelebat di sampingnya ia melihat sosok yang dirinya takutkan. Secara perlahan ia menoleh ke arah samping kanan untuk memastikan penglihatannya salah. Sayang sekali saat ia sudah menoleh, pasang matanya bertemu langsung dengan sosok monster mirip ikan itu, monster tersebut naik ke daratan dan saat ini sedang berdiri di samping Gahyeon.
Gahyeon tersenyum pada makhluk itu. “Kamu bukan manusia ikan yang tadi kan? Soalnya yang tadi lebih besar dari kamu.” Gahyeon berbicara pada sosok monster itu. Bukannya menjawab atau apa, monster itu malah meraung sambil membuka rahangnya lebar-lebar.
“Aaahhhh!” Gahyeon yang melihat itu seketika menjerit lalu tangannya refleks mendorong monster tersebut ke dalam air yang mana jatuhnya malah tepat menimpa monster yang lebih besar di dalam air sana. Gahyeon memang benar, monster itu adalah monster yang berbeda, ada lebih dari satu monster yang mengincarnya.
Setelah mendorong monster itu, Gahyeon segera beranjak berdiri lalu berlari secepat mungkin meninggalkan daerah itu. Sayang sekali baginya karena satu-satunya daratan yang luas hanyalah bangunan gedung runtuh yang dirinya tinggalkan sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nightmare - Escape the ERA (DreamCatcher)
Science FictionIni cerita fanfiction ya, buat yang gak suka, mungkin boleh lihat-lihat dulu, siapa tahu jadi penasaran lalu bisa tertarik dan berakhir suka. Cerita mengandung humor, mohon maklumi kalau ada hal-hal yang konyol dan candaan tak sesuai kondisi, sengaj...