130 - Banjir Besar

115 28 22
                                    

Selalu terngiang dan terbayang celana Yoohyeon robek, aku mikir"Yang dance di belakang liat atau nggak ya? 🤔. Kalau liat, pasti itu adalah rezeki terbesar yang didapat saat gabung di dcc dan aku iri luar biasa 😭."
Moga aja dedek gahyeon keburu ngelindungin yoohyeon.😅

Btw ada yang request ff jiyoo. Sebenarnya aku punya beberapa, tapi males share. Meski males, aku bakal share satu aja.

Judulnya Can't get you out of my mind jiyoo ver and suayeon ver.
Hari ini yang suayeon ver udah up, besok yang jiyoo ver up juga deh.

****

130 – Banjir Dahsyat

Getaran terasa semakin kuat saat celah raksasa yang membelah kota tersebut sudah terbentuk dengan waktu hanya beberapa detik saja. Itu benar-benar terjadi, kekuatan Yoohyeon mampu membelah sebuah kota dalam sekali tebasan tunggal berisikan kekuatan yang besar.

Jika dilihat dari atas, kota besar itu terpisah seperempat bagian dari keseluruhan bagiannya. Tapi bukan itu yang membuat hal tersebut mengguncang, yang membuat itu tampak mengerikan adalah jarak garis lurus berlubang tersebut sangat panjang, mungkin saja mencapai lima sampai sepuluh kilometer sehingga Yoohyeon sendiri tidak bisa melihat sampai mana ujung tebasannya berhenti.

Setelah melepaskan kekuatan dan energi yang ada pada tubuhnya, Yoohyeon merasa sangat lemas dna tidak bertenaga, sensasi ini dirinya rasakan untuk kedua kalinya, hanya saja untuk yang kali ini ia tidak sampai kehilangan kesadaran seperti terakhir kali. Yoohyeon jatuh berlutut lalu menancapkan katana itu pada jalan, menggunakan benda itu sebagai penopangnya. Napasnya terengah-engah dan kulitnya memucat, ia sangat lemah saat ini.

Dari kejauhan, tampak terjangan air yang tinggi bergerak sangat cepat ke arahnya, air menggulung sangat tinggi yang membuat itu tampak sangat mengerikan. Yoohyeon sendiri merasa tidak yakin apakah hal yang dirinya buat sudah cukup untuk mengurangi kekuatan air atau tidak. Ya,ia tahu jika air sama sekali tidak bisa diblokir, ia hanya menggunakan kekuatannya untuk mengurangi kekuatan terjangan air yang meluap dan mengamuk itu.

“Sepertinya kali ini aku akan mati.” Yoohyeon bergumam pelan sambil mengamati air yang mendekat ke arahnya, ia hendak ambruk, tapi tiba-tiba saja ada pasang tangan yang menahannya. Saat ini Yoohyeon rentan sehingga ia tidak meningkatkan penjagaan, hal tersebutlah yang membuatnya tidak menyadari ketika seseorang datang.

Yoohyeon mengangkat kepalanya lalu mendapati jika yang menahannya adalah JiU, gadis itu tersenyum manis saat mereka bertukar pandang. Entah mengapa, tapi Yoohyeon merasakan jika kali ini suhu tubuh JiU benar-benar dingin, tidak sepanas saat pertama kali mereka berinteraksi. Tak jauh dari tempat mereka berada, Gahyeon menyaksikan celah besar yang membelah kota.

“Astaga! Astaga! Astaga! Kotanya benar-benar terbelah! Bagaimana bisa kakak melakukannya?!” Gahyeon meloncat-loncat sambil histeris saat ia menyaksikan celah besar yang memisahkan kota.

“Kalian kenapa di sini?” tanya Yoohyeon yang merasa heran. Pegangannya pada senjata tajamnya terlepas. Ternyata tanpa sepengetahuan Yoohyeon, Gahyeon dan JiU mengurungkan niat untuk berlindung, mereka berbalik mengejarnya saat ia fokus memikirkan untuk memblokir banjir.

“Kami mana mungkin meninggalkan kamu.” Balas JiU dengan penuh ketulusan, ia langsung mengalungkan tangan kiri Yoohyeon padanya.

“Bodoh.” Yoohyeon hanya mencibir lalu menunduk memandang jalan, kakinya terasa sangat lemas sehingga ia kesusahan untuk berdiri. Yoohyeon tampak agak tak nyaman dengan interaksi ini, ia merasa jika JiU terlalu dekat dan menempel padanya. Tapi keadaan memaksa ia mengizinkan interaksi itu, apalagi saat ini sedang hujan, semua kotoran hanyut bersama air hujan.

Nightmare - Escape the ERA (DreamCatcher)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang