Ini adalah visual bentuk monster yang Suayeon lawan ya guys. Makhluk-makhluk kayak gini salah satu monster yang berburu pada malam hari.NB: kalau sekiranya adanyang gak suka sama behind the scene, lewat aja, gak perlu dibaca. Karena itu gak bakal memengaruhi cerita utama. Behind the Scene dibuat khusus untuk pelesetan adegan cerita utama di mana isinya berupa adegan humor dan adult. Ini dikarenakan ada yang suka adegan itu di mana aku takut itu bakal ngerusak cerita utama, makanya diadain behind the scene. Dengan ini, cerita utama tetap jalan sesuai alur, cerita sampingan berupa pelesetan juga ada. Dan ibgat, just for fun. Ini dibuat sekadar untuk hiburan, bukan menjelekkan orang yang bersangkutan. Jangan ada yang protes, oke.
45 - Berjalan di Malam Hari
Kota berada dalam keadaan gelap, udara di luar sini agak panas diakibatkan badai matahari merah yang memanggang daratan selama seharian. Suhu di sana baru berangsur turun. Sepertinya keadaan yang sepi dan hening disebabkan oleh suhu udara dan suhu segala yang ada di daran masih panas, para monster tampak enggan untuk keluar dan melukai kulit mereka.
Ketika keduanya berhasil menghabisi para monster yang memiliki bentuk mirip seperti seekor anjing, mereka berjalan menyusuri kota.
"Astaga, sepertinya kita terlalu cepat keluar, suhu di sini masih panas." SuA membuka sleting jaketnya dan mengibaskan tangan di dada. Baru saja beberapa langkah mereka menapaki daratan ini, rasa gerah sudah menyerang.
Siyeon dan SuA menyusuri jalanan yang gelap, mereka berjalan kaki dan berusaha meredam suara langkah mereka. Meski di sana tampak tak ada makhluk apa-apa yang membahayakan nyawa, tapi siapa tahu jika beberapa masih berkeliaran di suatu tempat sekitar sini.
Bagi Siyeon yang sudah biasa bergerak dan berjalan seringan dan secepat angin, sangat mudah baginya bergerak tanpa suara. Sebagai Assassins, ia tak memiliki kesulitan untuk bergerak sehingga keberadaannya tak disadari oleh makhluk lainnya. Begitulah saat ini yang SuA rasakan, kemampuan Siyeon menghilangkan keberadaannya dari segala Indra yang SuA miliki.
Tapi berbeda dengan SuA, ia memiliki tubuh yang berat dan berisi, ia memiliki tubuh yang padat yang tak bisa disangkal jika itu adalah salah satu alasan ia tak bisa bergerak dengan tenang dan hening seperti yang Siyeon lakukan.
SuA bukannya gendut dan kebanyakan lemak, itu sangat salah dan keliru. Wanita itu memiliki bentuk tubuh yang sempurna, padat berisi yang menjadi kelebihan juga kesaksiannya, itulah daya tarik baginya.
Kakinya tak bisa dijalankan dengan ringan dan teratur, ia juga lebih suka bergerak dengan langkah kuat dan berat.
Yang paling menguatkan dirinya tak bisa berjalan dengan hening adalah bobot tas yang berisi senjata.
Entah berapa ton berat tas itu. Yang pasti, itu juga alasan ia tak bisa bergerak leluasa."Oh, aku jadi merasa sedang berjalan sendirian. Bagaimana bisa kau berjalan tanpa suara? Aku juga tak bisa merasakan keberadaanmu." SuA menggumam pelan, dalam kegelapan seperti ini, ia tak bisa melihat dan merasakan keberadaan Siyeon. Sejak mereka bertemu, hal ini adalah pertanyaan pertama yang terus ia pendam. Rasanya ia enggan berbicara mengenai ini karena takut menyinggungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nightmare - Escape the ERA (DreamCatcher)
Science FictionIni cerita fanfiction ya, buat yang gak suka, mungkin boleh lihat-lihat dulu, siapa tahu jadi penasaran lalu bisa tertarik dan berakhir suka. Cerita mengandung humor, mohon maklumi kalau ada hal-hal yang konyol dan candaan tak sesuai kondisi, sengaj...