Halo semua, terima kasih atas kunjungannya. Suka dengan karya-karyaku? Jangan ragu mampir ke karya karya DCku.
The Story of DreamCatcher (kumpulan cerpen, cermin berbagai genre)
DreamCatcher (kumpulan lirik lagu.)
Nightmare : Escape the Era
Silent Night
Scream
Endless Night
Sahara
EmotionJangan lupa beri komentar, like and share.
***
NB : Minjes keren banget ya kalau lagi manah 😍😍😍
20
Malam segera menghampiri wilayah dengan keadaan berantakan itu, luluh-lantak tak karuan. Kegelapan menyelimuti dan ini adalah waktu bagi para monster -monster nokturnal yang berburu pada malam hari, sama seperti hari sebelumnya.
Gahyeon menyembunyikan tubuh Yoohyeon di dalam sebuah bangunan yang tampak masih bersih dan tak terlalu berantakan, di sana ada ranjang yang layak pakai, tampaknya sebelum mengalami kehancuran ini, ruangan yang ia gunakan sebelumnya berupa hotel atau apartemen.
Gahyeon duduk di sebuah sofa sambil menggerakkan jari-jari mungil itu pada keyboard laptop. Dia sedang melakukan sesuatu, tepatnya mengerjakan sesuatu.
Layar laptop menampakkan gambar kota pada malam hari, sepertinya itu didapat dari kamera dari drone miliki Gahyeon, drone miliknya seukuran kalkun, memiliki dua misil kecil yang siap diluncurkan, dilengkapi senapan mesin yang dapat menembakkan seratus peluru yang tersedia di dalam sana, ada satu unit bom yang memiliki daya ledak besar juga sebagai pamungkas.
Ya, Gahyeon memang sangat lemah dari segi fisik, tapi ia memiliki kelebihan dengan senjata yang dimilikinya, sementara yang lain memiliki kemampuan bela diri dan menggunakan senjata, ia diberkati kecerdasan dan menjadi penyerang jarak jauh dengan senjata-senjata tersebut. Apalagi laptop itu memiliki kegunaan dan kelebihan lainnya yang sampai sekarang belum ia tunjukkan pada siapa pun.
"Sial, banyak sekali monster yang berkeliaran, bomku tak akan cukup meledakkan mereka. Aku tak memiliki persediaan ranjau lebih, mungkin aku harus menggunakan senjata jarak jauhku." Saat ia akan mengetik, segera saja dia mengurungkan niatnya.
"Tidak, butuh waktu lama untuk memproduksi ulang, siapa tahu esok hari keadaan kita makin buruk." Gahyeon menutup laptop itu dan beranjak dari duduk, menaruh benda itu di sofa kemudian melangkah mendekati Yoohyeon.
"Masih belum sadar juga, padahal dia sudah pulih sepenuhnya." Gahyeon menyibak rambut yang jatuh ke wajah Yoohyeon.
"Ini sangat membosankan, aku bahkan belum mendapat tabung energi baru." Gahyeon duduk di samping ranjang itu, kemudian ia ketiduran.
Ia sudah memasang jebakan dari drone-drone telur miliknya, keadaan mereka sudah dipastikan aman dan tak akan ada monster yang akan menyerang mereka. Ia juga belajar dari pengalaman, berhati-hati dengan peledak dan ranjau apa pun, ia tak akan mengulangi kesalahan yang sama di mana sekarang, mungkin saja dirinya akan menghancurkan bangunan yang saat ini menjadi tempat beranung bagi mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nightmare - Escape the ERA (DreamCatcher)
Science FictionIni cerita fanfiction ya, buat yang gak suka, mungkin boleh lihat-lihat dulu, siapa tahu jadi penasaran lalu bisa tertarik dan berakhir suka. Cerita mengandung humor, mohon maklumi kalau ada hal-hal yang konyol dan candaan tak sesuai kondisi, sengaj...