Kalau diliat-liat, ini emang mirip gorila ya, bentuknya gede ke depan.
****
Kemarahan para monster yang bergerak layaknya seperti seekor gorila itu tampak tidak surut, meski para makhluk asing yang mengganggu sarang mereka sudah pergi, mereka terus mengejar seolah tidak akan pernah merasa puas jika tubuh mereka belum termandikan oleh darah para makhluk asing itu.
Yoohyeon merunduk dalam waktu yang tepat ketika ada cakar yang menyambar puncak kepalanya. Cakar dari tangan besar itu bisa saja memberikan cedera padanya andai ia tak mengelak. Gadis cantik berekspresi dingin itu mempercepat larinya saat melihat ada jarak beberapa meter antar dirinya dan monster terbang perwujudan dari Yeosang.
Yoohyeon terus menghindar dan menyerang monster yang ada dalam jangkauannya dan monster yang menyerangnya, entah dengan pukulan atau tendangan, setiap monsternya dirinya seorang selalu terlempar dalam jarak yang cukup jauh.
Salah satu monster hendak meraihnya, Yoohyeon sigap menghindar lalu menangkap tangan besar itu, gadis cantik itu mengentakkan kakinya lalu melemparkan tubuh si monster menggunakan kedua tangannya. Kemudian ia menoleh ke arah depan sana tatkala pasang telinganya mendengar suara raungan monster dan jeritan JiU.
Yoohyeon melihat jika banyak monster yang menggunakan reruntuhan sebagai batu loncatan sehingga mereka mampu mencapai tubuh monster Yeosang, JiU berteriak karena sesekali monster ada di belakangnya, ia berhasil menjauhkan mereka dengan kemampuannya mengendalikan monster.
“Menyebalkan.” Yoohyeon mengeluarkan katananya, ia kemudian berlari menuju ke arah monster terbang itu, beberapa monster yang tak sengaja menghalangi jalannya langsung dirinya tebas. Katana yang dirinya pegang menggunakan dua tangan itu mengayun mulus membelah setiap objek yang ada di hadapannya.
Yoohyeon menggunakan reruntuhan sebagai batu loncatan, ia melompat tinggi ke arah Yeosang, ketika melayang di udara, ia menebas tiga monster yang sedang meloncat menuju ke atas panggung Yeosang. Tak berhenti di situ, Yoohyeon memutar katana sehingga bagian mata yang tajam langsung mengarah ke bawah, bersamaan dengan pendapatannya, ia menusuk kepala monster yang berhasil mendarat di atas panggung monster Yeosang.
Gahyeon dan JiU tampak lega melihat kemunculan Yoohyeon, gadis itu mencabut katananya lalu menendang mayat monster itu, ia kemudian mengibaskan sisa darah yang menempel pada senjata tajamnya itu. Tampak jika beberapa bagian tubuh monster Yeosang memiliki bekas cakaran, ini diakibatkan oleh para monster yang berusaha naik dan mempertahankan posisi saat Yeosang bergerak coba menjatuhkan mereka.
“Sepertinya mereka tidak akan mengejar lagi.” Yoohyeon berbalik memandang ke arah belakang di mana tepat di bawah sana tampak para monster menghentikan langkah mereka. Sepertinya para monster itu menganggap jika para makhluk asing itu sudah berada di luar jangkauan sehingga hanya sia-sia saja melakukan pengejaran.
“Untunglah, kita selamat.”
“Kakak baik-baik saja?” tanya Gahyeon, ia tak mengajukan pertanyaan secara terarah, pertanyaan itu tertuju entah pada JiU atau pada Yoohyeon, atau mungkin juga pada keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nightmare - Escape the ERA (DreamCatcher)
Science FictionIni cerita fanfiction ya, buat yang gak suka, mungkin boleh lihat-lihat dulu, siapa tahu jadi penasaran lalu bisa tertarik dan berakhir suka. Cerita mengandung humor, mohon maklumi kalau ada hal-hal yang konyol dan candaan tak sesuai kondisi, sengaj...