Udah beberapa bab tapi pertarungan belum juga kelar. Aku agak cape mikir idenya 😅. Bab ini adalah penentuan ya. Siapa yang akan menang? Siapa yang akan kalah? Atau mungkin imbang dan mereka berakhir dengan jatuh cinta satu sama lain(mana ada! 😠)
Penasaran dengan kisahnya? Terus aja simak ya.
Aku sih mau ngajak kalian bertanya-tanya dan beropini mengenai identitas dan makhluk jenis apa pemburu itu, tapi biasanya bakal ada orang yang bisa nebak, jadi aku gak bakal main teka-teki ah.NB : Saat membaca karyaku, terutama bab ini, usahakan suasana tenang, keadaan kalian relax dan pikiran jernih sehingga kalian bisa berimajinasi dan berhalu. Sejatinya, untuk memahami setiap adegan ceritaーterutama adegan pertarunganーkalian perlu berimajinasi yang elite. Dikarenakan gak ada gambar atau video untuk visual adegan pertarungan, itu memaksa untuk membuat imajinasi kalian bekerja.
Konten ceritaku pasti ada pertarungan ala-ala anime atau pertarungan gaya martial arts, gak sekadar adu tembakan dan adu kekuatan aja, langkah-langkah dalam adegan bakal dibahas agak rinci.
***
143 – Jatuh
Saat Yoohyeon memikirkan mengenai perbandingan dan perbedaan kekuatan, tiba-tiba saja Somin sudah lenyap dari posisinya berada. Yoohyeon mendongak ke atasnya, tampak di sana Somin sudah menerjang ke arahnya dengan senjata yang terayun.
Sayatan energi merah segera tercipta melesat ke arah di mana Yoohyeon berdiri, tentu saja serangan itu tidak mengenainya, yang ada malah merembet merusak setiap lantai menuju ke lantai dasar. Yoohyeon sendiri sudah melompat mundur dari tempatnya berada sehingga ia selamat.
Saat Somin mendarat, ia kembali mengayunkan pedangnya menciptakan beberapa sayatan energi merah sekaligus. Entah mengapa wanita itu menggunakan serangan yang sama secara berulang sejak tadi. Yoohyeon kini sudah terbiasa dengan serangannya mampu menghindar dengan baik dan tampak amat mudah.
Ketika Yoohyeon mendekat dan mereka bertatap muka, keduanya lagi-lagi mengadu senjata masing-masing, kali ini memiliki tekanan energi yang lebih besar sehingga dari benturan itu tercipta ledakan yang membuat seluruh atap runtuh. Tentu saja semua yang ada di atas sana jatuh satu lantai.
Sementara Somin berdiri di lantai, Yoohyeon melayang di atas, dengan ketinggian empat meter tempat si atas Somin. Saat itu Yoohyeon memutar tubuh lalu melepaskan ayunan katana secara menyamping dengan satu tangan, sayatan tercipta menuju ke arah Somin.
Sayangnya serangan seperti itu sangat mudah dihindari oleh Somin sehingga serangan Yoohyeon berakhir sama seperti serangan Somin sebelumnya. Itu merembet merusak setiap lantai menuju ke arah lantai dasar sehingga saat ini bangunan gedung itu sudah memiliki dua sayatan yang membuat bangunan menjadi tiga bagian yang terpisah.
Yoohyeon mendarat, ia tahu jika serangannya tidak akan mengenai Somin, meski begitu ia tetap sengaja melakukannya. Pasang matanya mencari keberadaan Somin, tapi wanita itu tidak ditemukan di mana pun. Sebagai gantinya Yoohyeon malah melihat batu meteor berwarna silver tergeletak di lantai. Ia baru sadar jika petir sudah tidak lagi menyambar batu tersebut.
Ketika Yoohyeon berniat hendak menuju ke arah batu meteor tersebut, tiba-tiba ia merasakan keberadaan Somin di atas. Gerakannya terlambat karena tiba-tiba saja sebuah serangan telak langsung menghantamnya, pukulan tangan kiri Somin telak mengenai dadanya.
Karena hantaman kuat itu, lantai yang menjadi pijakan Yoohyeon retak besar lalu rusak membuat Yoohyeon amblas jatuh menuju ke bawah, kekuatan pukulan itu membuatnya menghantam merusak dua lantai lagi di bawah sana.
“Sialan. Pukulannya sangat kuat.” Yoohyeon terbatuk, dengan ekspresi dingin dan marah, ia berdiri memandang Somin yang berdiri tiga lantai di atasnya. Wanita itu pergi dari pandangan Yoohyeon hendak mengambil batu meteor itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nightmare - Escape the ERA (DreamCatcher)
Science FictionIni cerita fanfiction ya, buat yang gak suka, mungkin boleh lihat-lihat dulu, siapa tahu jadi penasaran lalu bisa tertarik dan berakhir suka. Cerita mengandung humor, mohon maklumi kalau ada hal-hal yang konyol dan candaan tak sesuai kondisi, sengaj...