Setelah libur beberapa hari, giliran lanjut lagi ceritanya. Sebenarnya aku nggak libur nulis sih, tiap hari juga nulis cerbung, Cuma nulis cerbung ini aja yang nggak tiap hari.***
Layar berfokus pada pemandangan malam, dari layar interface itu memperlihatkan sebuah keterangan.
Name : Kim Woo Jin. Codename : BM.
Status : Hunter
Code : darklist
Tingkat ancaman : UnknownSeorang pria dengan sebuah senjata yang tertempel pada lengan kanannya tengah memandang dan memindai setiap daerah kota, mencari sumber panas kehidupan manusia yang merupakan targetnya.
Pakaiannya seperti kaus yang memamerkan pudak dan bahu berototnya, tapi pada dada sampai leher tertutup, apa yang dikenakannya tampak seperti logam yang kuat dan amat padat. Rambut pendeknya berwarna silver mengilap, anting-anting tergantung pada kedua telinganya.
Pria itu berjalan dengan langkah besar dan berat, sepertinya ia memiliki bobot padan puluhan ton dikarenakan cara berjalannya seperti kelebihan beban. Padahal bentuk tubuhnya sudah proporsional dan ideal.
Senjata besar itu tampak seperti sebuah peluncur, ada beberapa kabel yang sebesar jari telunjuk pada bagian-bagian senjata itu, kabel-kabel tersebut terhubung pada bagian tabung yang terpasang pada punggungnya.
Ia menyisir keadaan sekitar dengan saksama, coba mendeteksi adanya sumber panas, hampir satu menit lamanya ia melakukan pencarian, lalu pemindainya menemukan dua sosok kehidupan dari manusia.
"Target ditemukan, memulai perburuan."
***
Siyeon berjalan santai menuju kumpulan para monster mirip seekor anjing dengan surai kuning itu, bahkan makhluk ini memiliki ekor seperti yang ada pada ekor kadal. Bentuknya benar-benar tak sesuai dengan makhluk bumi pada umumnya, hal yang cocok bagi mereka untuk disebut sebagai monster.
Sejak dia dan SuA keluar dari tempat persembunyian, sudah sangat banyak makhluk-makhluk seperti ini yang berhasil dihabisi oleh mereka. Tapi sepertinya, jumlah makhluk ini sangat banyak sehingga tak akan ada habisnya meski sudah dihabisi dalam jumlah yang amat banyak.
Lima ekor monster berlari dan melompat ke arah gadis itu, maka ia menyambutnya dengan tembakan-tembakan dari pistol yang ia pegang pada tangan kanannya.
Beberapa peluru meleset dikarenakan ia bukanlah penembak yang baik, tapi setidaknya dua dari lima ekor makhluk itu tumbang.
Siyeon berkelit dari tiga makhluk yang selamat dari tembakannya. Ia mengeluarkan belati dengan tangan kirinya. Beberapa monster segera menyerangnya dengan bergerombol.
"Ini membosankan, terlebih aku harus bergerak sendirian." Siyeon mengayunkan senjatanya, dengan amat mudah, beberapa monster jatuh dan tewas. Siyeon memutar tubuh ke belakang dan langsung melepaskan tembakan lagi, empat peluru terakhir mengenai sasaran, tapi hanya membunuh dua dari mereka, lagi-lagi gadis itu membuang senjata yang sudah kosong itu.
Siyeon mengeluarkan dua belatinya dan langsung bergerak cepat, ia melakukan teknik-teknik membunuh dengan amat gesit dan lihai.
SuA berfokus pada telur bercahaya itu, ia mulai fokus mengalirkan energi pada benda itu. Dia duduk di atas reruntuhan dan membiarkan telur biru itu berada pada pangkuannya, kedua tangan ia sentuhkan pada kulit kaca tersebut.
"Konsentrasi. Konsentrasi." Sambil menggumam, SuA berusaha mengalirkan energi dan pikiran pada benda itu.
Ketika ia berkonsentrasi penuh, tiba-tiba saja ada beberapa ekor monster yang menyerangnya. SuA refleks membuka mata dan meraih senjata yang sengaja ia simpan di dekat pahanya, segera saja wanita itu melepaskan tembakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nightmare - Escape the ERA (DreamCatcher)
Science FictionIni cerita fanfiction ya, buat yang gak suka, mungkin boleh lihat-lihat dulu, siapa tahu jadi penasaran lalu bisa tertarik dan berakhir suka. Cerita mengandung humor, mohon maklumi kalau ada hal-hal yang konyol dan candaan tak sesuai kondisi, sengaj...