72 - Bertabrakan

170 35 21
                                    

Yah, kenapa avatar emak malah jadi anak ayam, padahal gajah lebih bagus. Emak and anak ayam itu gak cocok, apalagi kalau dijajarin sama enam avatar hewan lainnya, anak ayam berasa jelek. 😭😭

Guys, kabar baru, DC punya member ke 8, dia cute dan maknae banget, padat berisi dan gemesin. Line 99. Tahu siapa dia? Namanya adalah Gagarin. 😅😂😂

***
Part Handong.

Handong berlari di tengah kota kosong yang amat berantakan itu sambil memegangi tangan kanannya yang masih luar biasa sakit. Ia hanya mampu berlari sejauh tiga sampai lima kilo sebelum dirinya jatuh ke tanah karena tak kuat menahan pahanya yang masih terluka.

Tangan kanannya belum sepenuhnya pulih, masih ada bagian tulang yang memiliki beberapa kerusakan, daging dan ototnya juga belum berada di tempat yang semestinya. Dalam keadaan tangan seperti itu, Siyeon malah membuatnya kesakitan dengan menambah cederanya pada tangan itu. SuA juga malah menembak pahanya sehingga cedera yang dirinya miliki kian bertambah.

“Jalang sialan! Lukanya terasa sangat panas.” Handong memaki keras-keras, ia berteriak tanpa ditahan, seolah ia tak peduli jika ada musuh yang akan mendengar suaranya.

“Aku harus mengeluarkan benda ini.” Ia duduk lalu meraih cairan dalam tabung di balik pakaiannya. Ia kemudian meneguk isinya, tapi tak sampai habis, hanya setengahnya saja. Ia menutup kembali tabung tersebut lalu berkonsentrasi pada pemulihan.

Aura biru keluar dari dalam tubuhnya. Ia berteriak keras sambil mengeratkan giginya. Dan perlahan peluru pada pahanya terdorong keluar bersama darah hitam yang mengalir cukup banyak. Otot-otot pada pahanya mendorong peluru itu untuk keluar dari lubang luka tembak tersebut.

Darah yang keluar juga cukup banyak, karena peluru itu memiliki zat berbahaya, zat itu ikut keluar bersama darah yang telah terkontaminasi. Handong terengah-engah ketika selesai melakukan itu. Ia bersandar lalu memejamkan matanya sesaat untuk merasakan jika pemulihan pada tubuhnya mulai berjalan lebih cepat dari sebelumnya.

Peluru berwarna keemasan itu tergenang dalam darah berwarna hitam di sana.

Luka tembak pada paha mulai menutup, cedera tangannya juga perlahan mulai pulih. Ia berdiam diri di sana menunggu dengan sabar ketika pemulihan bekerja.

Jari-jari tangan kanan ia gerakan dengan pelan, karena tak merasakan sakit, ia mengepalkan tangannya dan mengangkat ke hadapan wajahnya.

“Sudah sembuh.” Ia menggumam pelan. Handong kemudian mencoba beranjak berdiri, pahanya tak terasa sakit lagi dan ia amat mudah untuk berdiri.

“Sudah sembuh semua. Ternyata memang metodenya berhasil.” Ia berdiri dengan baik, bahkan dirinya melompat-lompat untuk merasakan jika tak ada lagi yang terasa sakit pada tubuhnya.

Handong meyerigai ketika dirinya merasa jika tak ada lagi luka yang dirasakannya, tanpa menahan diri ia melepaskan pukulan kuat pada dinding yang sebelumnya menjadi tempat sandaran.

Di sana, dinding bangunan tersebut runtuh seketika, lubang berdiameter dua meter horizontal dan tiga meter vertikal tercipta.

“Aku bahkan tak menggunakan kekuatan apa-apa.” Handong mengamati kepalan tangan berlapis sarung hitam yang memiliki ukiran tribal tersebut.

“Sepertinya kekuatanku sudah bertambah kuat hanya dengan minum itu.” Ia menggumam merasa senang karena kekuatannya jadi bertambah. Tatapan jahat dan seringainya segera dirinya tampakkan.

“Saatnya balas dendam. Yang pertama adalah dua betina yang membuatku kerepotan.” Handong segera berlari menuju ke arah tempatnya datang untuk kembali ke tempat Siyeon dan SuA berada.

Nightmare - Escape the ERA (DreamCatcher)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang