06 - Handong

435 86 10
                                    


06 – Handong, the Destroyer

Sosok gadis cantik tengah berlari menyusuri atap bangunan, ia dikejar oleh kendaraan aneh yang terus melepaskan peluru, misil dan laser. Ia memiliki kecepatan tak masuk akal, memiliki kemampuan melompat yang jauh.

Kesal rasanya karena sejak bangun di dunia gila ini, ia selalu berhadapan dengan benda-benda atau mesin yang memiliki ukuran yang jauh lebih besar dari dirinya. Ia memang memiliki kekuatan yang besar untuk melakukan penghancuran, tapi rasanya ini terlalu membebaninya.

Sebuah lompatan kuat ia lakukan, bangunan di belakangnya meledak oleh serangan misil. Ia terlontar menuju reruntuhan bangunan. Ledakan demi ledakan terus bersahutan, semua bangunan yang sudah tua dan rusak sebagian itu kini hancur berkeping-keping.

Handong mundur dan melompat jauh beberapa meter menjauh dari sumber bangunan yang roboh itu.

"Hanya itu saja? Benar-benar payah." Ia berkata sarkastis memandang pesawat luar angkasa tersebut.

Tembakan-tembakan melesat menuju ke arahnya, sayangnya itu hanya mengenai reruntuhan bangunan saja, Handong melompat ke sana-sini dengan mudahnya menghindari peluru.

Memang terdengar mustahil, tapi ini yang sedang terjadi, Handong memiliki kemampuan melompat yang sangat hebat, lompatan-lompatannya sangat jauh, bahkan ada yang mencapai sepuluh meter.

Ia melanjutkan berlari lagi, sebuah cahaya laser kembali dilepaskan, seketika ledakan besar tercipta. Bangunan-bangunan yang ada dalam radius segera hancur menjadi reruntuhan, debu ledakan dan pecahan bangunan segera mengepul di sekitar sana menghalangi pandangan.

Pesawat itu melakukan pemindaian di daerah tempat ledakan terjadi, mencari sosok yang ditargetkan.

Target : Han Dong. Codename : Handong
Status : KnightWarrior, Breaker, Crusher, Destroyer.
Code : Blacklist (harus dimusnahkan)
Tingkat ancaman : S, SS

Beberapa detik lamanya, pesawat tersebut hanya melayang-layang di sekitar sana dikarenakan tak kunjung menemukan sosok yang dicari.

Debu dan asap ledakan mulai menghilang, tak lama setelah itulah alat pemindai segera. menemukan sumber kehidupan dari balik ledakan. Keberadaan Handong akhirnya ditemukan.

Namun, dari balik debu yang melayang-layang, tampak jika gadis itu tengah tersenyum merendahkan, ia masih berdiri kukuh tanpa terluka sama sekali. Tepat di sekelilingnya terdapat riakan medan energi yang melindunginya dari ledakan yang baru saja tercipta, tentu saja keadaannya benar-benar tanpa gores sama sekali.

"Oke, aku mulai bosan dengan ini. Bagaimana jika kita akhiri saja." Sarung tangan hitam yang melapisi dua tangannya mengeluarkan garis-garis tribal berwarna biru terang. Begitu juga pada sepasang sepatu yang membungkus kakinya.
Handong melompat sangat kuat, bahkan tanah atau tepatnya beton bekas pijakannya sampai retak dan menjadi cekung. Ia melesat menuju pesawat itu, sebuah pukulan kuat ia lepaskan.

Dentuman logam dan kepalan tangannya terdengar amat kuat, tentu saja yang melihat hal ini tahu jika kekuatan pukulan sama kuatnya dengan hantaman sebuah tank yang melaju secepat 100 km/h. Pesawat sedikit oleng.

Handong mendarat pada permukaan, ia berdecak kesal, pasalnya pukulan itu hanya membuat pesawat sedikit oleng saja, sama sekali tak menciptakan kerusakan yang ia inginkan.

Tembakan-tembakan berupa misil dan laser berlesatan, Handong berlari maju sambil menghindari serangan, ia berlari ke dalam sebuah bangunan yang rusak dan hampir runtuh. Tembakan-tembakan terus berlesatan menembak menghancurkan bangunan tersebut, melepaskan serangan dengan cara membabi buta, dinding-dinding bangunan mulai hancur dan berjatuhan.

Dalam waktu singkat, bangunan mulai roboh dengan segala hal mulai roboh, sementara Handong keluar dari bangunan yang roboh itu dengan cara melompat sangat tinggi, kali ini ia mendarat di atas pesawat itu. Kedua tangannya terangkat, sarung tangan hitam bergaris dengan cahaya biru itu kini mengeluarkan cahaya yang sangat terang.

Handong memukul benda itu terus-menerus dengan kekuatan luar biasa yang sangat besar, pesawat bergerak dan terus oleng. Kekuatan Handong kini mampu menghancurkan baja bagian atas pesawat itu, satu pukulan luar biasa dengan ledakan keras, bagian atas hancur.

"Saatnya pembalasan." Sepatu dan sarung tangannya mengeluarkan sinar biru yang terang, wajahnya tersenyum menyeringai, ia siap melakukan penghancuran skala besar. Tatapannya tajam ke arah sekitar.
Pakaian serba hitamnya berkibar, ia segera mengentakkan kakinya sampai membuat lantai retak dan hancur, ia melepaskan pukulan yang sangat kuat dan melepaskan gelombang yang sangat besar, menghancurkan dinding-dinding yang ada di sana.

Handong berlari maju sambil melepaskan pukulan-pukulan amat kuat dan mematikan, ledakan-ledakan tanah bagian-bagian pesawat hancur terdengar.
Ledakan itu menghasilkan suara memekakkan telinga. ledakan-ledakan besar beruntun dan menghancurkan pesawat itu. Handong mendarat di tanah dengan pijakan aspal dan beton yang hancur, sepatu dan sarung tangannya masih memancarkan sinar biru.

Handong suka dalam hal menghancurkan dan memusnahkan sesuatu, sudah banyak benda-benda seperti yang sebelumnya telah ia musnahkan.
Tapi ini sangat menyebalkan baginya, setelah beberapa lama bertarung dan memusnahkan banyak mesin, ia tak mendapatkan apa-apa.

Bahkan ingatannya tak berangsur pulih dari semua ini. Ini yang membuatnya sangat murka dan marah luar biasa.
Ia bangun di dunia yang menyeramkan, segalanya hancur dan tak ada kehidupan sama sekali, tak ada tanaman dan makhluk hidup lain seperti dirinya.

Yang ada di dunia ini hanyalah sekumpulan mesin yangーentah apa dosa dan kesalahan yang telah dia perbuat sebelumnya, mesin-mesin itu terus memburu dan mengincar nyawanya.

Handong ingin sekali menghajar dan menjadikan siapa pelaku yang membuat dirinya seperti ini menjadi makhluk yang paling menderita.

Kemarahan Handong tak mereda setiap detiknya, ia terus berusaha mengingat, tapi setiap usahanya selalu mengalami kegagalan seolah dirinya memang tak pernah memiliki masa lalu.

“Aku bersumpah, bajingan mana pun yang melakukan ini padaku, aku akan membuatnya menyesal.” Ia memaki. Berada di dunia mengerikan ini tanpa ingatan, tujuan dan jati diri sebenarnya adalah hal yang menyiksa.

Handong melanjutkan langkah, mencari sesuatu yang entah apa itu. Ia ingin mencari petunjuk mengenai kenapa dia ada di dunia itu dan mencari cara untuk mengembalikan ingatannya yang seperti dihapus bersih dari dalam otaknya.

***

Nightmare - Escape the ERA (DreamCatcher)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang