164 – Kembali Bangun
Sebenarnya Gahyeon ingin menghentikan apa pun yang Dami lakukan. Setelah melihat Dami muntah darah sebelumnya, ia berasumsi jika menyerap energi itu adalah sesuatu yang berbahaya dan bukan hal yang tepat untuk dilakukan. Sayangnya karena ia khawatir dengan keadaan JiU dan Dami sendiri bersedia membantunya, Gahyeon tak melarang dan menahan Dami untuk melakukan apa pun itu yang saat ini dirinya kerjakan. Sebagai gantinya, Gahyeon hanya menonton saja dari sisi seberang Dami berada, tentu dengan menjaga jarak.
Hanya memerlukan beberapa detik saja bagi Dami untuk berhasil menyerap energi panas dari dalam batu meteor itu, batunya sendiri kini mengeluarkan sinar berwarna bara api lalu suhu di sekitar Dami meningkat drastis.
“Batunya menyala dan di sini jadi terasa panas,” pikir Gahyeon saat Dami menyerap energi panas itu, tak lama kemudian tubuh JiU secara otomatis bereaksi terhadap suhu panas atau energi panas, tubuh JiU langsung menyerap energi yang Dami keluarkan dengan cepat dan rakus.
“Benar-benar menyerap energi panas.” Dami berucap dalam benaknya, ia agak terkejut dengan pemandangan ini. Selama ini yang dirinya tahu, mereka perlu mengonsumsi cairan energi untuk bisa bertahan hidup. Handong, Yoohyeon dan Gahyeon, tiga wanita yang sudah dirinya temui telah ia pastikan mengonsumsi hal yang sama, namun bagaimana bisa gadis yang satu ini berbeda? Ia menyerap energi panas.
“Wah, itu benar-benar energi panas.” Gahyeon agak kagum dengan apa yang dilihatnya. Terlebih ia melihat jika tubuh JiU bereaksi terhadap energi panas yang keluar, hal ini menandakan jika JiU masih hidup.
“Ini agak aneh, aku masih tidak mengerti bagaimana bisa perempuan ini menyerap energi panas.” Dami bergumam dengan tatapan yang tidak percaya.
“Mengenai itu, aku sendiri tidak tahu. Kakak itu sendiri yang mengaku pada kami jika dia hanya perlu menyerap energi panas saja.” Gahyeon menyahut pelan. Dami tidak lanjut berbicara, ia meningkatkan kecepatan pengeluaran energinya karena tubuh JiU ternyata sangat rakus dan cepat dalam menyerap energi panas yang ia keluarkan.
Meski tidak terlihat, tapi udara yang bergelombang dan suhu panas yang mereka rasakan di sekitar tubuh JiU sudah menjadi bukti yang lebih dari cukup jika JiU saat ini benar-benar sedang menyerap energi panas dari batu meteor yang Dami taruh. Sepertinya kemampuan ini tidak memerlukan kendali atau perintah khusus untuk dapat bekerja.
Lima menit berselang, JiU masih belum menampakkan tanda-tanda akan dirinya yang segera sadarkan diri, Dami masih terus berusaha mengeluarkan energinya meski kali ini tidak besar dikarenakan tubuh JiU tidak menyerap secara cepat lagi, kali ini lebih tenang dan lebih lambat.
Gahyeon sudah mondar-mandir tak sabaran menunggu hasil yang didapat setelah Dami melepaskan energi panas yang langsung diserap oleh JiU. Setiap detik rasanya sangat lama ketika seseorang sedang menunggu, hal itulah yang dirasakan oleh Gahyeon.
Tak lama dari itu, Dami berhenti mengeluarkan energi panas dari dalam batu meteor api itu, ia bahkan langsung mengalungkan batu meteor tersebut pada lehernya. Gahyeon yang melihat itu agak terkejut karena Dami yang tiba-tiba saja menghentikan aktivitasnya.
“Ke ...”
“Aku sudah selesai dengannya. Tubuhnya sudah berhenti menyerap energi panas.” Dami menyela.
“Kapan ka ....”
“Dia akan bangun dalam beberapa menit ke depan. Tidak akan lama.” Dami segera menyela lagi.
“Lalu a ....”
“Aku tidak menerima dampak apa-apa, tubuhku baik-baik saja.”
“Jadi ki ....”
KAMU SEDANG MEMBACA
Nightmare - Escape the ERA (DreamCatcher)
Science FictionIni cerita fanfiction ya, buat yang gak suka, mungkin boleh lihat-lihat dulu, siapa tahu jadi penasaran lalu bisa tertarik dan berakhir suka. Cerita mengandung humor, mohon maklumi kalau ada hal-hal yang konyol dan candaan tak sesuai kondisi, sengaj...