rambutnya 😍
Cerita dilanjutkan. Muncul cowok yang lain dalam cerita, dan sekali lagi, jangan berharap ada adegan romantis.
***
Pagi itu keadaan hutan belum juga berubah, masih sama seperti pemandangan yang sebelumnya, memiliki pepohonan yang cukup banyak dan daerahnya sedikit berkabut. Yeosang sudah berpakaian, JiU dan Gahyeon menggigil setelah mereka menceburkan badan bersama pakaian mereka ke dalam danau. Yeosang membuat api dengan napasnya seolah ia adalah sosok naga.
Saat ini api unggun adalah tempat bagi keempat manusia itu memusatkan diri, Yoohyeon masih memfokuskan diri pada Yeosang, JiU dan Gahyeon berusaha menghangatkan badan masing-masing sambil mengeringkan pakaian mereka.
"Kenapa perasaanku jadi tak nyaman ya?" Yeosang garuk belakang kepala dengan kikuk saat ia mendapat tatapan dari Yoohyeon, mungkin saja jika bukan tatapan tajam menusuk dengan ekspresi yang dingin, ia akan salah tingkah ketika ditatap oleh gadis yang cantik seperti Yoohyeon, tapi perasaannya jadi tak nyaman ketika ia menerima tatapan yang sedemikian rupa penuh selidik.
"Aku tidak mau mandi pagi-pagi, badanku jadi dingin dan aku sangat lemas. Aku tak kuat dengan suhu dingin." JiU berbisik pada Gahyeon sambil menggigil, aneh karena mereka malah senang saat hujan air dari ledakan, tapi langsung kedinginan ketika berendam di dalam danau. Mungkin saja karena memerlukan lebih lama waktu yang dibutuhkan untuk membersihkan pakaian mereka dari lumpur yang menempel.
"Siapa kau sebenarnya?" tanya Yoohyeon yang seketika saja membuat JiU bungkam dan Yeosang yang seketika duduk tegak lalu memandang lurus pada gadis itu.
"Namaku Yeosang, aku golden yang memiliki tugas untuk membunuh kalian. Kekuatanku adalah dapat berubah wujud menjadi segala bentuk makhluk yang pernah kulihat, bersama beberapa lelaki aku menjelajahi kota untuk ...." Ia langsung menutup mulut dengan kedua lengan karena ia merasa jika dirinya terlalu berterus terang pada mereka.
Yoohyeon sendiri makin meningkatkan penjagaan dan agak bingung dengan pria yang saat ini tak memperlihatkan tanda akan memberikan suatu serangan atau sesuatu yang berbahaya lainnya.
"Mem .... membunuh kita?" JiU langsung membelalak memandang Yeosang. Begitu juga dengan Gahyeon, tampak jika JiU makin merapat ke sisi Yoohyeon yang saat itu juga Yoohyeon menjorokkan kepalanya ke arah Gahyeon.
"Kau terlalu terus terang, itu membuatku takut." Gahyeon membalas dan saat itulah kepalanya berbenturan langsung dengan kepala JiU, mereka meringis dalam rasa sakit dan pusing. Suara benturan kepala itu juga terdengar cukup jelas.
"Kenapa kau percaya diri sekali mengatakan semuanya? Aku bukan lawan yang mudah kau jatuhkan."
"Maafkan aku, bukan itu maksudku. Aku hanya ingin berusaha jujur saja dan itu sepertinya salah." Yeosang tampak bingung untuk menjelaskan. Ia takut apa maksud dan hal yang ingin disampaikan olehnya malah jadi salah sangka dan salah paham.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nightmare - Escape the ERA (DreamCatcher)
Science FictionIni cerita fanfiction ya, buat yang gak suka, mungkin boleh lihat-lihat dulu, siapa tahu jadi penasaran lalu bisa tertarik dan berakhir suka. Cerita mengandung humor, mohon maklumi kalau ada hal-hal yang konyol dan candaan tak sesuai kondisi, sengaj...