82 - Menemukan Gudang Senjata

162 35 33
                                    

seven spirit, guys😍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

seven spirit, guys😍. Dongdong ikutan. 😭😭😭. Bahagianya aku sampai nangis, 😭😭(lebay gak sih?)

 Bahagianya aku sampai nangis, 😭😭(lebay gak sih?)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

terniat banget jadiin senjata pusaka emak. 😅😘

***

Part SuA and Siyeon.
Kompleks militer itu tampak tak memiliki suatu kehidupan apa-apa, hanya kesunyian saja yang melingkupi daerah tersebut, bangunan-bangunan yang dibiarkan begitu saja, kendaraan-kendaraan yang masih tampak bisa berfungsi, semuanya menjadi pemandangan yang melengkapi kesunyian yang menakutkan tersebut.

Langkah kaki milik dua gadis cantik itu mengurangi keadaan suara dan suasana yang menakutkan itu. Sebenarnya, yang memiliki suara dari langkah kaki dan benturan sepatu dengan beton itu hanyalah SuA saja. Karena entah bagaimana caranya, disengaja ataupun tidak, Siyeon tak mengeluarkan suara apa-apa pada saat ia melangkah dan berjalan di samping SuA.

Berbeda dengan SuA yang berjalan tanpa menahan diri, membuat sepatunya menghasilkan bunyi ketika membentur tempat mereka berpijak, Siyeon melangkah dengan alunan yang ringan dan ritme yang seperti disengaja agar tak menghasilkan suara apa-apa. Seperti ia berjalan tanpa menyentuh tanah saja, padahal terlihat jelas jika gaya berjalannya tak jauh seperti yang SuA lakukan.

“Tapi jujur saja, aku merasa agak tak nyaman di tempat ini. Meski sebenarnya ini sama saja seperti keadaan kota, sama-sama sepi tanpa ada makhluk hidup. Tapi rasanya ada yang berbeda di sini.” Siyeon melangkah sambil tatapannya tertuju pada keadaan sekitar.

“Ada apa memangnya? Aku tak merasa ada sesuatu yang aneh.” Lain halnya dengan Siyeon, SuA tampak biasa saja menghadapi situasi.

“Entahlah, aura di sini rasanya berbeda. Ditambah, aku merasa jika kita seperti sedang diawasi, ada pasang mata yang melihat gerak-gerik kita, tapi aku tak tahu di mana sumbernya.” Siyeon mengedikkan bahu sambil membalas perkataan SuA.

“Itu aneh, hanya ada kita saja di sini.” SuA membalas dengan nada yang acuh tak acuh.

“Aku tahu, tapi intuisi dan instingku mengatakan hal lain.” Siyeon membalas dengan kecurigaan yang makin menjadi, ia semakin merasa tidak nyaman berada di sana.

Nightmare - Escape the ERA (DreamCatcher)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang