Awalnya aku mau ikutan DC fanbook buat dikirim pas nanti anniv. Udah bikin kata-kata bagus, kata-kata indah yang kupikirkan selama beberapa minggu. Giliran ngefoto muka sendiri, aku mikir “kok jelek amat ya? Kalau seandainya member DC liat ini, bukan cuma malu-maluin diri sendiri, bisa-bisa mereka trauma berbulan-bulan karena liat mukaku.” Pada akhirnya aku hapus fotoku, hapus juga kata-kata yang udah dipikirin sejak lama itu. Gak jadi ikutan fanbook. 😅😅😅
Buat kalian yang mau ikutan, cepetan deh kirim ke dc7id, mumpung masih sempet, S&K ada di akun sosmed mereka, cek aja.***
Part Dami and Handong
Di sisi Hongjoong dan Seonghwa.
Hongjoong masih melakukan pencarian tanpa hasil karena Dami sudah pergi sangat jauh. Ia masih terbang memyisir daerah itu mencoba berpikir jika ada kemungkinan bahwa Dami masih bersembunyi di daerah sana.
Ketika ia sedang melakukan pencarian tersebut, tiba-tiba salah satu drone milik Seonghwa mendekat padanya lalu memvisualisasikan wajah Seonghwa.
“Aku menemukan jejaknya, ada sebuah tembok dari bangunan lama yang memiliki lubang, sudah kuperkirakan jika ini lubang yang baru, sepertinya gadis ini yang membuatnya.” Ia menginformasikan pada lelaki itu. Drone miliknya bekerja cukup cepat hingga mampu menemukan jejak yang ditinggalkan oleh Dami.
“Tunjukkan jalannya.” Hongjoong tak banyak bicara, ia minta ditunjukkan tempat yang dikatakan oleh Seonghwa barusan. Maka layar hologram itu hilang, drone tersebut lalu melayang pergi menuju tempat di mana Dami membuat lubang besar, Hongjoong mengikutinya.
Hanya memerlukan waktu beberapa detik untuk sampai di tempat yang dituju. Hongjoong mengamati lubang besar itu lalu mengamati keadaan sekitar, memperkirakan arah mana yang menjadi arah pelarian buruannya.
“Dia mungkin berlari lurus untuk menghindar sejauh mungkin, tapi untuk menghindari terlacak, seharusnya dia berbelok yang mana itu harus membuatnya menurunkan kecepatan dan membuang waktu beberapa detik. Aku tak akan ....” Belum selesai Seonghwa bicara, Hongjoong sudah terbang dengan cepat menuju arah perginya Dami.
“Hah, sepertinya kita harus memperbaiki dialog kita. Aku tak mau diabaikan seperti ini.” Seonghwa memandang kepergian Hongjoong tanpa daya. Ia beranjak dari duduknya lalu menggunakan drone yang lebih besar untuk membawanya terbang meninggalkan tempat itu, sementara drone-drone kecil terus beterbangan melacak keberadaan Dami.
Bagaikan seekor burung elang, Hongjoong melesat di udara dalam garis lurus, ia yakin jika gadis buruannya akan terus belari dalam garis lurus karena tak akan ada waktu untuk mengurangi kecepatan ketika dia ingin berbelok, jika tujuannya untuk menjauh dari pertarungan, terus berlari dalam garis lurus adalah pilihan.
Seonghwa berdiri di atas drone pipih yang seperti ikan pari, tak ada tonjolan apa-apa pada bagian atasnya dan yang ini memiliki persenjataan berat. Berbeda dengan yang kecil di mana persenjataannya hanya diisi seadanya saja.
Di depan wajahnya ia melihat gambar-gambar yang diperlihatkan oleh setiap drone yang ia buat menyebar di sekitar sana, tapi dia tak menemukan makhluk hidup mana pun. Setiap pemandangan yang ada di sana hanya berupa bangunan dan puing saja.
***
“Oh, terakhir kali kau imbang denganku ketika kau menggunakan mainanmu, apa yang bisa kau perbuat tanpa itu sekarang?” tanya Handong, yang dirinya maksud adalah tombak yang merupakan senjata Dami di mana saat ini benda tersebut tak ada pada diri Dami.
Mendengar perkataan itu, Dami baru sadar jika saat ini ia sudah tak memegang tombaknya lagi. Pasti tabrakan yang sebelumnya membuat tangannya melepaskan senjata tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nightmare - Escape the ERA (DreamCatcher)
Science FictionIni cerita fanfiction ya, buat yang gak suka, mungkin boleh lihat-lihat dulu, siapa tahu jadi penasaran lalu bisa tertarik dan berakhir suka. Cerita mengandung humor, mohon maklumi kalau ada hal-hal yang konyol dan candaan tak sesuai kondisi, sengaj...