79 - Pria dengan Energi Terbesar

151 34 33
                                    

Aku baru tahu kalau baby pernah muncul di mv lain sebelum masuk DC

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aku baru tahu kalau baby pernah muncul di mv lain sebelum masuk DC.  😥😢😭

guguk bukan gitu gayanya, yuyun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

guguk bukan gitu gayanya, yuyun. 😅😅😋😙😥

***

Keadaan danau yang masih dipenuhi dengan kabut itu seharusnya hening, hanya ada suara-suara binatang yang berhabitat di sana saja, tapi nyatanya tidak untuk pagi ini, pagi di mana keadaan masih saja gelap. Meski di sana langit tak tertutupi oleh dedaunan pohon, tapi semua makhluk yang ada di daratan tak dapat melihat keadaan langit dikarenakan awan tebal menutupi seluruh angkasa, menyembunyikan cakrawala dan kecerahannya.

Di danau saat ini tengah terjadi keributan antara dua makhluk besar seukuran seekor paus. Kedua monster itu masih saling beradu serangan.

“Ih, mereka seram, kita pergi saja yuk.” JiU melompat-lompat dalam keadaan masih memeluk Gahyeon.

“Kakak, jangan melompat-lompat, laptopku bisa jatuh, aku tak mau ini kotor.” Gahyeon membalas sambil ikut tergoyang karena gerakan JiU.

“Tapi aku takut.”

“Mereka tak akan menyerang kita, tenanglah.”

“Ihhh, mereka seram.” JiU akhirnya berhenti melompat, tapi ia menyembuhkan wajah di leher Gahyeon.

“Tenang, mereka tak akan melukai kita, kakak es dan bayi-bayiku ada di sini.” Gahyeon coba menenangkan, JiU bukan hanya tak memiliki ingatan, tapi tanpaknya sesuatu yang memicu ingatannya hilang hampir 100% itu juga memengaruhi mentalnya. Sejak awal tingkahnya bukan hanya polos, tapi juga kekanakan.

Ketiga gadis itu menyaksikan pertarungan yang terjadi dengan air danau yang bercipratan. Kedua monster tersebut sama-sama kuatnya sehingga pertarungan yang berlangsung cukup sengit.

“Kau bilang para lelaki adalah musuh kita, bukan?” tanya Yoohyeon tanpa menoleh sama sekali, pada akhirnya ia buka suara setelah beberapa menit menyaksikan pertarungan kedua monster tersebut.

“Ya, lelaki itu adalah gold, dia harusnya menjadi musuh kita.” Gahyeon segera memasukkan laptop ke dalam tasnya, semua drone milik Gahyeon beterbangan di sekitar Gahyeon dan JiU. Gadis berambut merah itu tampak mulai menurunkan rasa takutnya, tapi pelukannya masih saja erat.

Nightmare - Escape the ERA (DreamCatcher)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang