Wah mv baru Ateez rilis hari ini. San meresahkan. 😋
Btw Bab ini adalah penutupan part Suayeon ya. 😭🤧
***
158 - Berkorban
Reruntuhan bekas ledakan tampak amat berantakan, asap dan debu menyatu menjadi limbah udara yang mengganggu pernapasan. Di sekitar sana dipenuhi oleh potongan puing bangunan yang luluh lantak dikarenakan benturan dua amunisi yang menghasilkan ledakan besar. Meski tidak dahsyat, hal tersebut tetap saja meruntuhkan bangunan.
Siyeon berlari secepat mungkin dikarenakan ia melihat SuA yang berada dalam keadaan yang memprihatinkan. Tampak jika gadis cantik itu tertimpa reruntuhan, hanya tangan kanannya saja yang bebas, sementara kepalanya dapat terlihat jelas melalui celah dari potongan bangunan, selebihnya tubuh SuA tertutupi oleh seluruh puing.
SuA masih sadarkan diri, ia memperlihatkan ekspresi kesakitan, tentu saja tertimpa reruntuhan bukan salah satu alasan yang akan membuat dirinya kehilangan kesadaran atau mendapatkan luka parah yang mengancam nyawa, butuh lebih dari itu untuk membuat nyawa SuA terancam.
“SuA.” Siyeon memanggil namanya, gadis itu segera menoleh secara perlahan ke arah Siyeon yang memanggilnya, ia meringis sesaat sebelum menegur Siyeon.
“Ssttt, para robot datang.”
Siyeon tidak mendengarkan teguran dari SuA, ia jauh lebih mengkhawatirkan keadaan SuA yang tubuhnya benar-benar tidak bisa bergerak, beban yang menimpanya jelas amat berat.
“Bagaimana dengan keadaanmu? Aku akan menyingkirkan reruntuhan ini.” Siyeon yang mengabaikan teguran SuA hendak menyingkirkan reruntuhan yang menimpa SuA.
“Tidak, tunggu dulu, tanganku tertusuk baja.” Saat Siyeon meraih satu reruntuhan berukuran besar, SuA segera melarangnya. Tentu saja hal itu langsung membuat Siyeon mengurungkan diri.
“Baja apa?” tanya Siyeon dengan wajah teralih menghadap ke arah wajah SuA. Siyeon agak tak percaya bagaimana bisa SuA tertusuk sebuah baja.
“Baja kerangka fondasi bangunan, itu menusuk tanganku.” SuA memperjelas kondisinya saat ini.
“Aku akan menyingkirkan dan mengeluarkanmu.” Siyeon yang sadar jika keadaan SuA tidak hanya tertimpa, ia semakin khawatir dengan keadaan SuA.
“Robotnya ke sini, kamu harus berhati-hati dengan mereka.” SuA segera memberitahu Siyeon ketika suara langkah kaki robot yang sebelumnya berhadapan dengan mereka kini sudah mendekat. Sebenarnya Siyeon juga mendengarnya, tapi ia tidak memedulikan kedatangan robot itu ketika di hadapannya SuA memiliki kondisi yang mengkhawatirkan.
“Aku tahu.”
“Kalau begitu bersembunyilah terlebih dulu, menyingkirkan reruntuhan ini nanti saja. Aku tidak akan langsung mati.” SuA langsung mendesak Siyeon untuk bersembunyi. Akan berbahaya jika Siyeon ditemukan oleh robot yang mendekat itu.
“Oke. Tunggulah aku, aku akan menyelamatkanmu sesegera mungkin.” Setelah mengatakan kalimat itu, Siyeon segera menyembunyikan badannya di antara reruntuhan bangunan yang cukup tinggi. Di balik debu dan asap ledakan yang masih mengepul, beberapa robot tampak melakukan penyisiran bersama dengan beberapa drone.
Langkah kaki mesin itu melewati SuA yang benar-benar tersembunyi. Sementara Siyeon harus bergerak dari tempatnya bersembunyi untuk menghindari penyisiran yang dilakukan oleh drone. Unit robot itu berhenti melangkah ketika Siyeon berada tepat di bawah kakinya, robot itu memandang ke sekeliling tanpa melihat ke bawah.
Saat drone yang mendampingi robot itu kembali datang lalu memindai ke bawah, Siyeon sudah tidak ada di sana, ia bersembunyi pada reruntuhan yang menyembunyikan SuA. Mereka berdekatan tapi keduanya tidak ada yang berani berbicara karena takutnya para robot memiliki sensor pelacak suara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nightmare - Escape the ERA (DreamCatcher)
Science FictionIni cerita fanfiction ya, buat yang gak suka, mungkin boleh lihat-lihat dulu, siapa tahu jadi penasaran lalu bisa tertarik dan berakhir suka. Cerita mengandung humor, mohon maklumi kalau ada hal-hal yang konyol dan candaan tak sesuai kondisi, sengaj...