19 - Secepat Angin

314 60 3
                                    

Halo semua, terima kasih atas kunjungannya. Suka dengan karya-karyaku? Jangan ragu mampir ke karya karya DCku.

The Story of DreamCatcher (kumpulan cerpen, cermin berbagai genre)
DreamCatcher (kumpulan lirik lagu.)
Nightmare : Escape the Era
Silent Night
Scream
Endless Night
Sahara
Emotion

***

19

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

19

Dami memandang ke arah Handong, tampak jika Handong sedang berusaha membebaskan tangannya dari reruntuhan dan berhasil.

"Aku belum kalah, hanya sedikit ceroboh saja." Handong berteriak saat mendapat tatapan merendahkan dari Dami, tentu saja ia tak terima, memang benar dia sangat kuat dalam kemampuan destruktifnya, tak ada yang mampu menghancurkan sebuah bangunan dalam sekali pukulan selain dia. Yoohyeon sendiri yang jelas sangat kuat hanya mampu membelah bangunan, tak sampai menghancurkan bangunan sampai berkeping-keping seperti yang ia lakukan.

Sayang sekali Handong memang tak dibekali dengan kemampuan bela diri luar biasa seperti yang Yoohyeon miliki, tak memiliki strategi bertarung, hanya menggunakan insting dan naluri saja yang ia andalkan.

"Kakak, kau menyelamatkanku lagi!" Gahyeon tersenyum senang saat melihat Yoohyeon berada di depannya, dalam keadaan membelakangi dirinya.

"Jangan banyak bicara dan ambilkan katanaku. Mereka lebih kuat dari sebelumnya." Yoohyeon sama sekali mengabaikan reaksi Gahyeon, keadaan saat ini genting dan tak ada waktu untuk berlaku sentimentil, sebenarnya dia memang tak pernah berlaku sentimen, hanya Gahyeon saja yang seperti itu.

"Ba ... baiklah." Gahyeon segera berlari menuju katana yang tergeletak begitu saja di atas beton. Ia tahu jika keadaan saat ini berbahaya, terutama baginya yang tak seharusnya berada di tengah medan perang, dia seharunya berada di belakang dan bergerak di balik layar.

Dami melesat maju ke arah Yoohyeon, ia menggunakan kekuatan fisik untuk melawan Yoohyeon. Berbeda dengan Handong, Dami memiliki serangan yang terkendali, sayangnya itu sangat lemah dan tak ada gunanya di depan Yoohyeon. Spesialis Dami tentu menggunakan senjata juga, pukulan-pukulan yang ia lepaskan sama sekali tak ada gunanya, bahkan gaya bertarungnya terlalu sederhana bagi Yoohyeon.

Tapi Dami sengaja mendekat dan menyerang Yoohyeon, itu untuk membuat tombaknya berada dalam jangkauan tangannya. Jujur saja jika tombak berada di luar jangkauan, ia tak akan mampu mengendalikan benda itu untuk Lematang terbang ke tangannya atau dilesatkan ke arah musuh.

Handong ikut bergabung dan segera saja ini menjadi keuntungan Dami, ia segera menjadi lebih dekat pada senjatanya.
Saat Dami berhasil menggapai senjatanya, Gahyeon melemparkan katana ke arah Yoohyeon.

"Kakak."

Tombak melesat ke arah Yoohyeon dan ia berhasil menangkap katana tersebut, ia mengayunkannya sangat kuat dan senjata itu langsung membentur tombak sangat kuat, mereka kemudian saling adu serangan senjata masing-masing. Dentingan demi dentingan dua senjata padat itu sangat kuat menggetarkan segala hal yang ada di sekelilingnya.

Nightmare - Escape the ERA (DreamCatcher)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang