38 - Melawan api

274 44 20
                                    


Kabar buruk guys, author meriang dan sakit nih, gak kuat rasanya, berasa dag dig dug mulu. Ini gara-gara liat teaser mv, mamih bora main air, kan gak kuat liatnya. 😵😵😵😵

***

Dami memicingkan matanya coba memerhatikan pria itu. Sosok itu aneh, tak memiliki suatu ekspresi karena tatapannya kosong.

"Apa dia mendengarkanku?" Dami berbicara agak pelan, ia masih memandang ekspresi pria yang kosong itu.

Dami memutuskan tak mau ambil pusing dan memanggul tombaknya, ia berbalik dan berjalan hendak pergi, sayangnya ia mendengar deru api yang amat besar di belakangnya.

Dami sontak saja menoleh ke arah belakang dan tiba-tiba api yang berupa tekanan besar menyambarnya.

Tubuh gadis itu terlempar sangat jauh menuju ke atas daratan datar sana. Kobaran api yang menjilat-jilat membakar daerah itu.

Ini bagaikan kebakaran dahsyat yang melalap segalanya. Di daerah daratan, Dami tengkurap dalam keadaan tubuh yang berasap. Ia tak terluka, tak ada bagian dari dirinya yang terbakar, termasuk pakaiannya.

Dami beranjak berdiri dengan agak lemas. Ia tak menyangka jika terjangan dari tekanan api itu sampai membuatnya terlempar jauh menuju jalanan yang datar.

"Jika itu yang kau mau. Aku akan memberikannya." Dami memasang wajah yanh kesal dan tatapan matanya tertuju ke arah di mana tempat pria itu berada.

Gadis itu memejamkan matanya, merasakan sumber kebekuan di dalam perutnya, itu masih kuat dan pastinya akan bertahan cukup lama. Maka ia rasa tak akan ada salahnya menggunakan kekuatan ini untuk menghadapi pria di sana.

Ia menancapkan tombak ke atas aspal dan seketika saja tercipta lantai es yang dengan sangat cepat meluas. Dari kawah meteor, api tampak bergerak dan menjilat-jilat

Dami membuka matanya, ia mencabut tombak berlapiskan es itu lalu memutarnya.

Ketika si pria melayang naik ke atas daratan, es-es yang memiliki kebekuan abnormal itu bergerak dan menyerang si pria.

Kobaran api bergerak mengelilingi tubuh pria itu. Melindunginya dari setiap batu es yang menyerangnya, suhu panas dari api membuat setiap es berubah menjadi uap panas yang melebur ke udara.

"Bahkan sekarang sedang panas, ditambah api sebesar ini, bagaimana caranya aku melawannya? Ini menyebalkan. Kuat sekali makhluk itu, bagaimana bisa badannya terus terbakar?" Dami menggerutu. Karena tak ada jalan lain, maka ia mau tak mau melesat maju menghadapi makhluk itu.

Kecepatannya luar biasa, ia maju ke depan. Kobaran api menjilatnya, tapi ia mengelak. Gadis itu segera melompat ke atas dan mengayunkan tombaknya.

Benda itu menghantam sesuatu yang keras dan tampak jika tangan kaku dan besar pria itu menangkap serangannya.

Dami mendarat dan melompat mundur, ia melihat jika ujung tombaknya baik-baik saja, bahkan setelah terkena api dan baja panas itu, senjatanya tak meiliki kerusakan apa-apa.

Dami memutar-mutar benda itu, lalu melesat maju menusukkan tombak ke depan, tapi lagi-lagi kobaran api besar menyerangnya. Kali ini ia membuat perisai tembus pandang yang dilapisi es lagi.

Gadis itu tak tahu bagaimana caranya tekanan api yang berkobar menyerangnya. Bahkan pria itu sama sekali fak tampak bergerak. Bagaimana bisa api terus menyerangnya?

Dami maju ke arah depan meski ia diserang oleh tekanan api. Tombaknya ia ayunkan ke arah depan, tapi dalam ketebalan api seperti ini, ia tak tahu ke mana dia meyerang.

Nightmare - Escape the ERA (DreamCatcher)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang