Betapa coolnya. 😍😍
***
Setelah beberapa lamanya mereka berlari menyusuri kota, pada akhirnya keduanya sampai di tempat yang SuA tuju. Meski keduanya berlari dengan kecepatan yang abnormal, ternyata jaraknya memang cukup jauh sehingga memerlukan sedikit waktu untuk mencapainya.
SuA berhenti di depan pagar besi dan dipenuhi dengan kawat. Di balik pagar ini adalah tempat yang akan mereka datangi. Mereka tampak tak terengah-engah setelah melakukan olahraga pagiーyaitu berlari menyusuri kota yang berada dalam keadaan hancur parah.
“Kita sudah sampai.” SuA berucap dengan senyum ketika ia memang benar-benar masih mengingat jalannya, bahkan sekarang mereka tiba di tempat yang mereka tuju.
Keduanya sampai di wilayah gudang senjata yang dimaksud, itu adalah komplek militer dengan banyak kendaraan berat, jeep bahkan ada pesawat tempur terparkir di sana.
“Ini komplek militer, bagaimana kau bisa menemukannya?” Siyeon sepertinya megenali lingkungan yang ada di dalam sana, keduanya tak menyadari bagaimana bisa gadis itu dapat mengenali lingkungan tersebut.
Mendengar pertanyaan dari Siyeon, SuA hanya menoleh pada Siyeon sambil angkat bahu seraya menyunggingkan senyum singkat.
“Hanya keberuntungan. Ayo masuk.” SuA langsung melompat melewati pagar setinggi dua meter lalu mendarat santai di atas tanah berdebu. Siyeon tak mendebat lebih, alasan wanita itu cukup masuk akal dan tak ada gunanya juga untuk berbohong, melihat SuA sudah berada di dalam sana, Siyeon hendak melompat mengikutinya tapi
“Hati-hati.” SuA buru-buru memperingatkan.
“Kenapa?” Siyeon mengurungkan niatnya lalu memandang wajah gadis itu di balik pagar.
“Daerah ini dipenuhi ranjau, kau bisa meledak.” SuA mengangguk ke daerah lubang-lubang tanah yang ada di sekitar sana. “Lompat dan mendarat di sini, tanah ini aman dari ranjau.” SuA menambahkan sambil menginjak-injak tanah yang ada di sampingnya.
Maka mendapat instruksi tersebut, Siyeon mengangguk lalu melompat dengan entakan ringan, tubuhnya melambung beberapa meter ke atas, ujung kaki melewati puncak pagar berduri itu dengan mulus lalu tubuh Siyeon jatuh mendarat di samping SuA. Hal yang tampak sangat sulit dilakukan manusia normal itu tampak amat mudah dilakukan olehnya. Siyeon mengamati keadaan sekitar sebelum melangkah maju.
“Bagaimana kau melakukan itu?” tanya Siyeon sambil megarahkan tatapannya pada lubang-lubang yang tercipta di tanah.
“Aku tak sengaja menedang batu dan satu lokasi langsung meledak, aku melemparkan bebatuan ke arah daerah-daerah yang kau lihat sendiri, memiliki lubang.” SuA menjelaskan, kedengarannya gadia itu mendapat keberuntungan lagi ketika pertama kali menemukan daerah ini.
“Jadi, kita hanya perlu melompat menginjak lubang di sana?” tanya Siyeon yang hanya coba mengklarifikasi, ia memang sudah menduga jika hanya itu satu-satunya jalan agar mereka aman dari ranjau.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nightmare - Escape the ERA (DreamCatcher)
Science FictionIni cerita fanfiction ya, buat yang gak suka, mungkin boleh lihat-lihat dulu, siapa tahu jadi penasaran lalu bisa tertarik dan berakhir suka. Cerita mengandung humor, mohon maklumi kalau ada hal-hal yang konyol dan candaan tak sesuai kondisi, sengaj...