15 - ledakan

284 64 6
                                    

15 – Ledakan

Yoohyeon mendarat dengan keras pada atap sebuah mobil hingga itu hancur penyok. Pendaratan yang disambut oleh beberapa monster sekaligus, tapi ia mampu mengelak dan melepaskan beberapa tendangan pada makhluk yang membuka rahang ingin mencabik mereka.

‘’Ahh, mengerikan, aku akan mati!”

“Rutup mulutmu, aku tak bisa berkonsentrasi!” Yoohyeon memutar tubuh dan melepaskan sebuah tendangan keras hingga sesosok makhluk yang ditendangnya terlempar jauh.

Dia melompat tinggi menghindari serangan-serangan dari monster lain dan melarikan diri. Ia terus berlari secepat nya, menghindari serangan-serangan sementara Gahyeon memejamkan mata dan berusaha bungkam.

Hebatnya dalam hal ini, Yoohyeon benar-benar tak sampai membuat mereka tersentuh oleh makhluk-makhluk pemangsa di sana, jumlah yang sangat banyak sangat menyulitkan baginya untuk melepaskan diri. Tapi karena dia adalah Yoohyeon, maka sesulit apa pun jalannya, dia mampu mencari celah dan berhasil lolos.

Tak lama dari itu, kapal selam segera meledak. Suara itu bagaikan gemuruh bencana , seperti gunung melepas dan nuklir yang meledak. Tanah bergetar, banyak kerusakan tercipta akibat itu, api menjalar ke mana-mana, Yoohyeon terlontar akibat tekanan ledakan yang terjadi, banyak monster juga yang terlontar.

Yoohyeon membuyar tubuh dan mendarat dengan dua kaki, benar-benar mencegah dirinya dan Gahyeon terluka. Sesuatu yang sangat sulit untuk dilakukan, tapi ia berhasil.

***

Di sebuah tempat di mana JiU sedang beristirahat panjang bersama peliharaan barunya, hari yang panjang membuatnya agak kelelahan juga, itu adalah sebuah hutan kosong di mana banyak pepohonan yang dingin dan angin berembus, tapi sosok wyvern yang mampu menembakkan api membuat api Dengan membakar banyak batang-batang dan ranting yang berserakan di sana. Bukan hanya sebagai penerang saja, tapi itu membuat JiU merasa hangat.

“Kau sudah berburu? Memangnya di sini banyak binatang ya?” tanyanya pada si wyvern. Makhluk itu hanya meraung singkat.

“Baguslah, aku akan tidur. Pastikan tak ada bahaya di sekitar sini.” Maka setelah mengatakan itu, JiU meringkuk di tempat seadanya. Baru saja dia memejamkan mata, suara sebuah ledakan keras dari jarak yang jauh tertangkap pendengarannya.

“Apa itu? Ada ledakan?” Dia segera bangkit duduk di tempatnya.

Wyvern itu memandang sekitar, sepertinya binatang itu juga mendengarnya.

***

SuA sedang berada di sebuah kamar yang memiliki penerangan berupa lampu minyak, tasnya dia geletakan begitu saja, di lantai terdapat berbagai jenis senjata api yang entah dari mana dia mendapatkan benda-benda sebanyak itu, lebih dari tiga puluh jenis senjata api berada di sana.


Sementara tubuhnya sedang rebahan di atas ranjang dengan beberapa bagian senjata yang masih terpisah dengan bagian-bagian badan lain. Dia sedang memandangi sebutir peluru berwarna keemasan, di luar sana i mendengar suara banyak binatang dan monster yang berkeliaran, entah apa yang membuatnya merasa nyaman di dalam sana sehingga suara-suara monster itu sama sekali tak mengganggunya.

“Hari yang sangat menyebalkan, aku harus menghadapi apa lagi besok? Malam hari daerah ini dipenuhi dengan monster, untung saja aku sudah menemukan tempat yang aman.” Saat dia melemparkan peluru ke sembarang arah, sebuah ledakan terdengar jelas oleh pendengarannya, bahkan sempat ada getaran yang dia rasakan.
Sontak SuA bangkit dan duduk.

“Apa itu? Apa ada peperangan besar di sini?”

SuA hendak beranjak dari sana, tapi dia mendengar banyak suara makhluk berlarian di sekitar bangunan ini, maka dia segera mengurungkan niat, sepertinya ledakan itu memengaruhi para makhluk yang sedang berburu mangsa itu.

“Aku harus tetap tenang, siapa pun dan apa pun itu, jika sudah saatnya tiba, mungkin aku harus menghadapinya dengan seluruh kemampuan yang kumiliki.”
Maka wanita muda itu segera kembali pada posisinya dan merebahkan diri. Siapa yang tahu esok hari ia akan menghadapi makhluk seperti apa.

***

Atap sebuah bangunan yang tinggi, terapat pipa-pipa yang sangat besar, Handong tengah terlelap di atas pipa-pipa itu, benda dingin dan keras itu tampak seperti ranjang empuk yang hangat baginya, atau mungkin saja jika tubuhnya tak terpengaruh oleh keras atau lembutnya sesuatu.

Intinya, dia benar-benar nyenyak tertidur di udara terbuka dengan banyakan baja yang ada di bawah tubuhnya, sama sekali tak terganggu dengan udara yang berembus dengan dinginnya.

Ketika dia menikmati istirahatnya, suara ledakan besar membuatnya terlonjak bangun, itu juga menghasilkan getaran besar. Maka Handong segera berdiri dan memandang dari kejauhan sana, ada cahaya ledakan yang memberi isyarat jika jarak antara dirinya dan ledakan itu tak terlalu jauh, bahkan dia bisa dengan jelas mampu melihat asap dan api ledakan itu.

“Sepertinya ada yang sedang bersenang-senang malam ini? Oh, baiklah aku juga akan berburu besok.” Dia kembali duduk dan mulai merebahkan diri lagi.

“Aku masih mengantuk, akan kucari siapa mereka besok saja.”
Ia sama sekali tak peduli dan mengabaikan apa yang terjadi, sama sekali tak merasa terancam dan tak mau tahu dengan segala keributan yang ada di sekelilingnya.

***

Dami sedang tiduran di sebuah ruangan yang gelap, menikmati waktu santainya sambil duduk bersandar pada dinding, ia merasa agak kesal karena siapa yang sangka jika di tempat ini banyak makhluk-makhluk aneh, bahkan pada malam hari sekalipun masih saja banyak yang berkeliaran, ia masih memiliki dua botol bercahaya yang aneh, tubuhnya agak lemah, sepertinya dia harus menggunakan satu agar keadaannya normal.

“Besok saja, siapa yang tahu hari ini akan yang akan terjadi. Keadaan benar-benar menyebalkan.”
Ada suara ledakan yang membuat dia terlonjak kaget, maka dia beranjak dan melihat ke arah jendela, keadaan agak bergetar seperti ada gempa. Itu jaraknya cukup dekat.

“Ledakan itu, sepertinya bukan aku satu-satunya yang ada di sini,” gumamnya, lalu dia menggeleng.

“Siapa tahu di tempat ini memang masih ada banyak bom  atau ranjau.”

***

Siyeon sudah tertidur dalam kegelapan, hari ini banyak makhluk yang dia habisi, sayang sekali dia tak memiliki racun atau bahan yang mirip racun sehingga untuk membunuh musuh, memerlukan teknik-teknik yang merepotkan dan memerlukan kesabaran yang bagus. Tapi hasilnya dia menang hari ini.
Saat ada suara ledakan, dia sama sekali tak bangun, tak ada reaksi apa-apa darinya seolah dia sudah tewas, padahal dirinya hanya tertidur yang teramat sangat nyenyak.

***

Nightmare - Escape the ERA (DreamCatcher)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang