Cung siapa yang gak nonton ini kemarin? Mereka wow banget, ya ampun. 😍
Kita punya tiga bule sekarang ya. Seven Spirits bakal amazing, udah dagdigdug dari sekarang nih aku. 😍😍
***
Dua gadis cantik berjalan di daerah terbuka dengan jalan beraspal di tengah kompleks militer itu. Tas mereka yang terlalu besar tampak memiliki beban yang luar biasa berat, tapi keduanya tampak sama sekali tak merasakan beban apa-apa dari
SuA dan Siyeon berjalan di tengah kota mati dengan ekspresi Siyeon yang agak kesal. Ia melompati mobil-mobil yang berserakan di jalanan, SuA berjalan di jalanan.
Siyeon masih tak mengerti dengan alasan kenapa mereka tak mampu mengendarai kendaraan, terutama bagi SuA yang ternyata mengetahui mengenai sistem mesin kendaraan. Aneh karena jika kau mampu memperbaiki dan merakit sesuatu, kau juga seharusnya mampu menggunakannya. Jika seorang mekanik tak bisa mengendarai kendaraan yang diperbaikinya, bagaimana melakukan tes apakah kendaraan itu sudah benar-benar diperbaiki atau belum.
“Berapa jauh jarak kota langit atau apalah itu dari sini?” tanya Siyeon yang membuka percakapan. Keduanya hanya bungkam setelah meninggalkan kompleks militer itu, mereka bukannya saling marah dan membenci, hanya saja keduanya sama-sama memikirkan jawaban atas kenaehan itu. Kenaehan di mana mereka tak mampu mengendarai kendaraan, seolah otak mereka tak memiliki perintah dan ingatan mengenai mengendarai.
“Aku tak tahu pasti di mana lokasinya. Hanya secara garis besar saja.” SuA melontarkan balasan sambil menoleh memandang Siyeon. Siyeon juga kini beralih memandang ke arah SuA karena jawaban itu.
“Lalu bagaimana caranya kau tahu lokasi tempat itu?” tanya Siyeon yang kini jadi agak heran. Angin berembus tenang membuat rambut mereka berkibar. Keadaan langit tampak masih tertutupi oleh awan tebal. Seluruh langit tampak berwarna putih dan kelabu seolah tak lama lagi akan turun hujan. Mungkin saja hari menjelang tengah hari jika awan-awan di atas sana tak menghalangi dan menutupi seluruh langit.
“Ada dalam ingatanku.” SuA membalas singkat.
“Apa?” tanya Siyeon yang terkejut, mengapa temannya ini mengatakan soal ingatan? Bukannya mereka berdua tak memiliki ingatan? Seolah tahu dan paham apa yang ada di dalam kepala Siyeon, SuA segera buka suara untuk memberikan penjelasan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nightmare - Escape the ERA (DreamCatcher)
Science FictionIni cerita fanfiction ya, buat yang gak suka, mungkin boleh lihat-lihat dulu, siapa tahu jadi penasaran lalu bisa tertarik dan berakhir suka. Cerita mengandung humor, mohon maklumi kalau ada hal-hal yang konyol dan candaan tak sesuai kondisi, sengaj...