Guys, ketika aku baca ulang part ini, ternyata ada kata yang nggak sesuai konteks kalimat dan nama yang salah tulis. Itu dikarenakan autokoreksi. Demi kenyamanan baca, apa kalian gak keberatan kalau bantu koreksi? Entah kata yang kena autokoreksi atau typo, biar langsung kuperbaiki. Yang sebelumnya aja, Hongjoong malah jadi Honda, Gahyeon jadi Gay.
Makasih sebelumnya.
***
Part Yoohyeon, JiU and Gahyeon.
Pagi itu, udara dingin tersebar di sekitar hutan tersebut, hanya saja tak ada angin yang berembus di sana. Yoohyeon berjalan paling belakang tanpa mengeluarkan satu patah kata pun, tak ada suara apa-apa yang dirinya keluarkanーtermasuk langkah kakinya yang juga hening. Sepatunya tak menghasilkan suara apa-apa, terlebih dedaunan tebal dan lembap di sini tak menghasilkan suara khusus ketika diinjak.
Gahyeon berjalan memimpin, ia memandang sekeliling lalu sesekali melihat layar laptop, JiU hanya mengikuti dari belakang sambil sesekali tersenyum entah dia ingin tersenyum atau melihat ada sesuatu yang membuatnya tersenyum. Yoohyeon berekspresi datar saja, kadang ia memandang keadaan sekitar untuk memastikan keadaan aman, wanita cantik itu sama sekali tak menurunkan penjagaan.
JiU memungut ranting kecil yang agak panjang, ia tersenyum singkat ketika memiliki siasat nakal untuk menjahili Gahyeon yang sedang berkonsentrasi mencari jalan keluar dari dalam hutan ini. Tatapan matanya tertuju ke arah pantat berisi milik Gahyeon lalu dengan jahilnya ia menusuk pantat Gahyeon dengan ranting itu, Gahyeon awalnya mengibaskan tangannya hanya untuk mengenyahkan udara karena JiU sudah menarik benda itu.
Tusukannya juga hanya berupa sentuhan, meski begitu, Gahyeon merasa terganggu.
“Ish, apaan sih?” Gahyeon masih mengibaskan udara. Percobaan kedua dan ketika masih berhasil, namun giliran yang keempat, Gahyeon tiba-tiba berhenti sehingga tusukan lebih keras dari yang seharusnya, bahkan ranting sampai patah dan itu sontak saja membuat Gahyeon seketika terlonjak.
“Aaaahhh! Pantat aku!” Ia melompat-lompat sambil memegangi pantatnya yang ditusuk. JiU menjatuhkan potongan ranting dari tangannya dengan tatapan yang bersalah karena ini bukan sesuatu yang dirinya rencanakan.
“Maaf, maaf. Aku tak sengaja.” JiU segera menghampiri sambil mengusap-usap pantat Gahyeon.
“Aku minta maaf.”
“Sakit, kenapa menusuk aku dengan itu? Aduh, sakit.” Gahyeon merengek karena itu.
“Itu kecelakaan, aku tak sengaja, maaf ya.” JiU tampak benar-benar bersalah saat itu.
“Berhentilah bermain-main.” Yoohyeon berdecak kesal karena melihat tingkah mereka. Ia tak sabar untuk meninggalkan daerah ini karena ingin tahu mengenai keadaan di luar sana.
“Tapi ini sakit sungguhan.” Gahyeon membalas dengan ringisan meski JiU sudah mengusap-usap bekas tusukan dengan lembut.
“Dan apa itu akan sembuh dengan kau terus mengoceh? Itu tak memberimu cedera jadi jangan manja.” Yoohyeon membalas dengan tegas dan dingin.
Gahyeon cemberut karena memang itu benar, meski sakit rasanya, tapi ini tak sampai membuatnya mengalami cedera.
Mereka kembali berjalan, kini JiU ada di sampingnya dan tak berbuat macam-macam lagi dengan Gahyeon, mereka hanya mengobrol ringan membahas sesuatu yang tak penting. Yoohyeon mengabaikan mereka lagi.
“Kakak, kau ingat tentang apa yang kukatakan sejak pertama kita bertemu? Mengenai darklist.” Gahyeon beralih pada Yoohyeon setelah percakapan dengan JiU selesai, ia coba mengingatkan Yoohyeon mengenai percakapan mereka tempo hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nightmare - Escape the ERA (DreamCatcher)
Science FictionIni cerita fanfiction ya, buat yang gak suka, mungkin boleh lihat-lihat dulu, siapa tahu jadi penasaran lalu bisa tertarik dan berakhir suka. Cerita mengandung humor, mohon maklumi kalau ada hal-hal yang konyol dan candaan tak sesuai kondisi, sengaj...