Part 17

3.8K 123 2
                                    

Almeera Pov

Acara liwetan sore ini berjalan lancar dan sangat seru sekali. Malam ini kami berencana untuk mengadakan. Mama dan Mba Arumi sudah menyiapkan semuanya. Bagianku dan Nisa hanya membantu menata saja.

"Al tadi kemana Ra?" Tanya Mba Arumi.

"Kamar mungkin mba" Jawabku.

Aku tidak terlalu memperhatikan Mas Alfandy, bukan maksud tidak sopan tapi dia juga sedari tadi sering ilang-ilangan.

"Lea mau sosis tante" Pinta Lea padaku.

"Belum dipanggang sayang, nanti ya" Ucapku, karena memang semua belum ada yang di eksekusi.

"Tolong ambilin wadah yang agak gedean di dapur Ra" Pinta mama.

Aku langsung bangun dan menuju dapur.

Di dalam rumah sangat sepi karena memang semua berkumpul di halaman lantai atas. Tapi aku mendengar sayup-sayup suara orang bicara.

"Iya cuma malam ini, malam besok aku nginap di rumah kamu. Sabar ya sayang" Itu suara Mas Alfandy, dia sedang menerima telepon dibalik tangga. Mungkin dia mau ke atas juga tapi dapat telepon.

"Nginap aja sekarang gak usah tunda-tunda besok" Ucapku sambil berlalu di depannya.

Dia nampak kaget dan langsung melepaskan hp yang menempel di telinganya tadi.

Aku tidak memperdulikan dan langsung menuju dapur. Nampaknya dia juga tidak menyusulku.

Alfandy Pov

Aku mulai kesal dengan Erin, sedari tadi sibuk sekali menelponku dan memintaku untuk nginap di rumahnya. Tadi sudah ku bilang aku tidak bisa.

Hal yang paling mengejutkan lagi aku terpergok Almeera saat sedang menerima telepon Erin.

"Ketemu Ara ditangga tadi Al?" Tanya mama.

Aku mengangguk dan mengambil posisi duduk lesehan bersama anak-anak Mba Arumi dan Nisa.

"Oom kenapa sih sekarang jarang mau main sama Lea, oom sibuk terus sekarang" Celetuk anak bungsu Mba Arumi.

"Oom kerja Lea, kalau oom libur nanti kita jalan-jalan deh kemana aja Lea mau" Jawabku menyenangkannya.

"Bener ya om. Kakak ikut juga kan?? Tanya nya.

"Iya dong ikut juga masa ditinggal" Jawabku.

"Asikkk!! Eh tapi Tante Ara juga ikut ya" Sambungnya.

Aku hanya mengangguk saja karena kembali teringat pengkhianatanku pada Almeera.

"Yeay!! Adek Ira gak bisa ikut soalnya masih nenen mama nya, nanti nangis nyari nenen. Adek Ira tunggu gede aja ya ikut kakak sama Kakak Lea jalan-jalan" Ucap Lea ke Fahira anaknya Nisa.

"Jangan terlalu berharap Lea, om mu ini super super sibuk. Tante kamu aja ketemu dia jarang padahal serumah apa lagi mau jalan-jalan, impossible" Sahut Nisa.

"Ya namanya kerja ya gitu, emang Nanda ga gitu" Sahutku.

"Kerja apa pacaran sama Erin? Udah jangan malah tanya orang, tanya diri sendiri seberapa setia sama istri" Sahut Mba Arumi.

Itu langsung membuatku berhenti berkata dan terdiam.

"Ini ma" Seketika suara Almeera yang menyadarkan ku dari diam.

"Makasih ya Ra, taruh situ dulu aja" Jawab mama.

Almeera menaruh wadah itu dan dia berjalan ke kursi untuk duduk.

Ku perhatikan ada yang beda dari cara jalannya, duduknya dan juga wajahnya.

Jalannya agak membuka dan duduknya juga sedikit membusungkan bagian perut. Wajahnya juga bagiku nampak lebih berseri.

Anakku Bukan AnakmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang