Author Pov
Selesai mandi Alfandy menyusul istri dan anak-anaknya. Jam sudah menunjukkan pukul setengah 6 lewat, yang itu artinya sebentar lagi akan masuk waktu berbuka puasa.
"Assalamualaikum!" Itu suara si kembar dan Almeera.
Alfandy yang baru saja akan menyusul kembali berbelok ke ruang tamu. Almeera bersama kembar masuk dari ruang tamu rupanya.
"Beli apa tadi?" Sapa Alfandy ke mereka.
"Beli es papa, sama beli ini kue" Arfan menunjukkan belanjaannya ke Alfandy.
"Walah papa udah beli kue juga tadi dijalan. Ya udah kita berbagi ke masjid aja nanti kuenya ya" Ucap Alfandy.
Almeera tak mau berlama-lama berhadapan dengan Alfandy memilih langsung masuk menuju dapur.
"Ma" Panggil Alfandy.
Almeera tidak menjawab dan masih berjalan menuju dapur.
"Papa sama mama lagi marahan ya?" Tanya Arhan yang penasaran.
"Iya ya? Papa sama Mama kenapa marahan?" Tanya Arfan menambahkan.
"Gak kok, mama sama papa gak ada marahan" Jawab Alfandy.
Si kembar tampak berpikir dan mengintrogasi papanya.
Alfandy mengajak anak-anaknya ke masjid sebentar untuk mengantarkan beberapa kue yang telah di beli. Karena memang sudah terlalu banyak dan lebih.
"Bi ajak Mang Kardi, Asep sama Arif buka bareng sini" Ucap Almeera ke Bi Minah.
"Baik nya" Jawabnya.
Bi Minah ke depan untuk mengajak ketiga orang yang disebut tadi. Almeera memang selalu mengajak semua orang di rumah untuk buka bersama. Dia tidak membedakan mau itu tuan rumah atau pekerja.
"Dipanggil nyonya Almeera suruh buka sama-sama ayok" Ucap Bi Minah saat sudah di pos depan.
"Nunggu Pak Al sama den kembar balik dulu saya nyusul ke dalam bi" Jawab Asep.
Memang betul Alfandy dan kembar masih keluar mengantar takjil tadi. Bi Minah, Mang Kardi dan Arif masuk duluan.
Mungkin kalian berpikir kalau semua ikut berbuka bersama siapa yang menjaga pintu depan. Ya tapi Almeera percaya kalau Allah menjaga rumahnya ketika mereka sedang berbuka. Dia hanya pesan selalu kunci gerbang dan pintu depan ketika semua lagi di dalam.
Keamanan rumah Almeera cukup canggih, pagar yang dilengkapi dengan alarm dan juga pintu serta semua jendela ditralis.
"Pak udah ditunggu ibu di dalam buat buka bersama" Ucap Asep yang memang menunggu mereka.
"Walah oke, ayok anak-anak. Kunci pagarnya Sep, idupin alamrnya kamu nyusul ya" Ucap Alfandy kemudian mengajak kembar duluan ke dalam.
Di meja makan semua makanan tersedia, ini adalah masakan bibi dan beberapa jajanan yang Almeera dan Alfandy beli.
"Bantu pimpin doanya mang" Suruh Almeera ke Mang Kardi.
Berhubung yang paling tua di sini adalah Mang Kardi jadi mereka menghargainya.
Selesai berbuka dan menyantap camilan mereka berwudhu dan sholat berjamaah barulah kemudian mereka makan bersama.
"Suapin ma" Arfan memberikan piringnya ke Almeera.
Almeera tidak menolak, dia meminggirkan piringnya dan mulai menyuapi Arfan.
"Biar bibi aja yang suapin nya" Usul Bi Minah.
"Abang mau sama mama aja bi" Jawab Arfan sopan.
"Gak papa bi biar sama saya aja" Ucap Almeera.
"Sini sama papa aja, papa udah selesai makannya. Kasihan itu mama masih makan" Alfandy menarik piring Arfan dari meja Almeera.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anakku Bukan Anakmu
Ficción GeneralMenceritakan seorang istri yang diusir karena tidak bisa memberikan anak untuk suaminya. Tetapi setelah diusir dia baru mengetahui kalau dia hamil.