Part 5

5.2K 138 1
                                        

Alfandy Pov

Sehari setelah resepsi kami langsung pulang ke rumah. Aku masih disuruh mama tinggal di rumahnya. Tapi karena aku ingin bebas, jadi aku minta izin ke mama untuk pisah rumah.

Kebetulan alhamdulillahnya juga karena hasil dari usaha toko buahku, aku sudah membeli rumah kecil.

"Yakin banget mau pindah?" Tanya mama.

"Iya mah, aku mau belajar mandiri. Sekarang aku udah jadi kepala rumah tangga dan aku harus bisa menjaga keluargaku sendiri" Ucapku mantap.

Ku lirik perempuan disampingku hanya diam dan menatap ke arah mama.

"Ya udah kalau itu udah jadi keputusan kamu dan Almeera, mama papa gak bisa ngelarang. Eh tapi hari ini juga pindahnya?" Tanya mama lagi.

"Besok ma, kalau hari ini masih capek banget. Masih mau mageran sambil rebahan aja" Jawabku lagi.

"Oh ya udah istirahat aja gih kamu ke kamar. Ajak Almeera sekalian ya, siapa tau nanti cucu mama made in rumah ini" Mama tertawa menggoda kami.

Perempuan itu hanya senyum tipis dan terlihat malu-malu.

Oh iya jika kalian tanya apa aku dan dia pernah melakukan. Jawabannya tidak, aku masih belum mau meminta itu padanya. Karena itu hal berharga dalam hidupnya.

"Ya udah aku ke atas dulu ma" Aku bangun dan tidak lupa menarik tangannya.

"Eh!" Refleknya ketika tangannya ku tarik.

Setelah masuk kamar aku melepaskan peganganku padanya. Dia mengusap pergelangan tangannya, mungkin sakit karena aku pegang agak kuat. Ya gimana ya aku biasanya megang apa-apa itu kuat.

"Aku izin ke balkon" Dia dengan cepat pergi ke balkon kamar.

Aku tidak memperdulikannya, aku langsung rebahan dan menikmati kemageran hari ini.

Ara Pov

Masa mudaku rasanya langsung hilang dan sirna. Ya walaupun sebelumnya juga masa mudaku hilang karena bekerja. Tapi ini lain lagi, masa mudaku hilang karena harus berumah tangga.

Hembusan angin siang menjelang sore ini sangat menyejukkan. Aku terbuai dan tak lama aku tertidur.

Saat terbangun hari rupanya sudah sangat mendung. Awan hitam dimana-mana mengelilingi langit. Buru-buru aku masuk ke kamar dan turun ke lantai bawah. Tadi aku mencuci bajuku dan baju laki-laki itu.

"Eh mau kemana Almeera?" Di dapur aku bertemu dengan mamanya.

"Ini mau angkat jemuran Bu" Jawabku.

"Jemuran kamu sama Al?" Aku mengangguk.

"Udah diangkat tadi sama si mbo. Kamu balik lagi aja ke kamar bangunin Al suruh mandi sama sholat ashar" Ucapnya.

Aku hanya mengangguk dan pamit masuk lagi ke kamar.

Di kamar aku melihat dia masih tidur dengan nyenyak. Aku jadi tidak enak mau membangunkan.

"Pak, maaf bangun dulu bersih-bersih sebentar lagi mau masuk waktu ashar" Aku sedikit menggoyangkan kakinya.

Tidak susah untuk membangunkannya. Baru ku bangunkan sekali dia sudah bangun.

"Berhenti panggil saya pak, saya bukan bapak kamu" Ucapnya sebelum masuk ke kamar mandi.

Aku diam saja karena tidak mau memperpanjang urusan. Lagian juga aku belum terbiasa untuk memanggilnya mas, kakak atau sebagainya.

Makan Malam

Aku sekarang berkumpul dimeja makan bersama keluarga besarnya. Rupanya kakak dan adiknya makan malam disini bersama suami dan anak-anak mereka.

"Tante sekarang jadi tantenya kita kan?" Tanya anak kakaknya.

Anakku Bukan AnakmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang