Arumi Pov
Aku selama ini bersama mama dan Nisa selalu mencari keberadaan Almeera. Katanya setelah berpisah dengan Alfandy dia pindah keluar kota dan aku dapat kabar kalau dia sudah balik lagi ke kota ini.
Aku yakin dia tidak mengkhianati Alfandy, Almeera itu anak baik.
"Assalamualaikum kak, mama pulang agak sorean kakak sama adek nanti berangkat ngaji minta anterin sama bibi ya. Uang nabungnya udah mama taruh diatas lemari kakak" Aku mengirimi Rahma pesan singkat agar nanti dia dan Lea pulang tidak mencari-cari ku.
"Waalaikumussalam iya ma, mama hati-hati dijalan. Makasih ma" Balasnya.
Gini enaknya punya anak gadis yang udah bisa dimintai tolong dan bertanggungjawab. Jadi tenang ninggalinnya.
"Assalamualaikum ma" Aku menelepon mama.
"Waalaikumussalam iya mba, udah dapat info tentang Almeera?" Tanya mama.
"Belum ma, aku lagi mau mampir makan siang bentar. Nanti sore Nisa habis praktek katanya ikut nyari juga bareng aku" Jawabku.
"Mama nyusul kamu ya, kamu mau makan di mana?" Tanya mama.
Aku mengarahkan mobil menuju jalan yang agak sepi agar tidak menghambat lalu lintas. Aku berhenti dipinggir jalan dan kebetulan ada cafe diujung jalan ini.
"Ini ma di cafe MeeRia ma. Deket ujung jalan taman yang ngarah ke klinik papa" Jawabku.
"Oke oke mama ke sana sekarang. Mama minta antar supir aja nanti anterin mama pulang ya" Ucap mama.
"Iya ma ke sini aja nanti pulangnya mba antarin" Jawabku lagi.
Aku menjalankan mobil menuju ke cafe itu. Kayaknya cafenya baru beberapa bulan berdiri. Sebelumnya gak ada kayaknya karena aku baru liat.
Cafe ini lumayan besar juga untuk ukuran cafe. Banyak mobil dan motor-motor mahasiswa terparkir. Ini kayaknya memang cafe nongki juga.
"Selamat datang ibu silakan menunya ibu. Nanti bisa panggil aja kalau sudah ya Bu" Ucap sang pelayan memberikanku buku menu.
"Terima kasih mba" Ucapku.
Disini ada makanan beratnya juga dan tidak hanya makanan ringan saja. Jadi wajar juga banyak mahasiswa atau kantoran yang makan disini.
Aku memesan nasi rames dan beberapa dessert, aku yakin mama gak mau makan jadi paling makan dessert aja.
"Ini ibu pesananya selamat menikmati" Pesananku sudah sampai dan mama juga sudah sampai.
Kami makan sambil sedikit bercerita tentang Almeera.
"Mba sampe sekarang gak percaya Almeera mengkhianati Alfandy ma. Almeera itu anak baik dan sopan gitu" Ucapku.
"Eh mba pikir mama percaya? Diantara kita yang percaya cuma Alfandy, apa mungkin karena memang dia tidak suka Ara jadi dia mudah percaya mama gak tau juga" Ucap mama.
"Oom itu punya abang" Teriakan seorang anak kecil menginterupsi kami semua.
"Eh maaf bapak, ibu, mas, mba atas ketidaknyamannya. Ini anak owner kami" Ucap seorang karyawan.
Aku dan mama memperhatikan anak itu, anaknya tampak terawat sekali bersih, tampan dan juga menggemaskan.
"Mba liat deh" Mama menunjukkan sebuah foto padaku.
"Lah mirip anak itu ma" Jawabku.
"Ini foto kakak mu" Ucap mama.
"Wah mirip banget ya ma sama anak itu, semoga kelakuannya gak mirip ya." Ucapku ke mama.

KAMU SEDANG MEMBACA
Anakku Bukan Anakmu
General FictionMenceritakan seorang istri yang diusir karena tidak bisa memberikan anak untuk suaminya. Tetapi setelah diusir dia baru mengetahui kalau dia hamil.