Sejak pagi-pagi sekali Almeera dan Alfandy disibukkan dengan rentetan acara pernikahan Sisi. Acara akad dilakukan di rumah Almeera sendiri. Sedangkan resepsi di adakan di gedung yang juga tak jauh dari rumah Almeera.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Almeera masuk ke kamar di mana ada Sisi di sana yang menunggu untuk dijemput turun ke lantai bawah.
"MasyaAllah kamu cantik banget Si" Puji Almeera.
Sisi tersenyum malu dan berdiri berdampingan dengan Almeera.
Mereka berdua berjalan bersama menuju lantai bawah menemui suami Sisi. Semua orang penasaran dengan Sisi yang baru saja turun bersama dengan Almeera.
"Duduk di sini Si" Mba Arumi yang mengarahkan Sisi untuk duduk di samping suaminya.
Semua yang hadir tampak tersenyum tulus bahagia atas pernikahan Sisi. Sisi dan suaminya pun terlihat sangat bahagia sekali.
Rentetan acara akad sudah selesai dan sekarang mereka bersiap menuju lokasi resepsi. Almeera mempersiapkan baju anak-anaknya dan juga baju ganti anak-anaknya nanti. Sudah pasti anak-anaknya akan berganti baju karena pasti akan lari-larian di sana.
"Baju abang sama adek taruh dimobil mama aja pa" Ucap Almeera ke Alfandy. Kebetulan memang mobil Alfandy dipakai untuk jadi mobil pengantin.
"Mobil yang mana?" Tanya Alfandy.
"Yang putih" Jawab Almeera sedikit berteriak karena sedang memakaikan sepatu Naysa dan Nayla.
Lokasi Resepsi
Almeera dan yang lain sudah tiba di lokasi. Resepsi ini hanya sedikit mengundang tamu. Hanya tamu yang berasal dari keluarga dekat Sisi dan juga keluarga orangtua Alfandy. Sedangkan untuk keluarga Almeera sampai sekarang belum ketahuan batang hidung mereka.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Tante Sisi cantik banget ya ma" Ucap Arfan ke Almeera.
"MasyaAllah bang bilangnya" Balas Almeera sambil tersenyum.
Almeera bahagia melihat Sisi bersanding dengan kekasihnya. Almeera selalu berdoa agar Sisi bahagia selamanya. Kasihan dia sudah menderita selama ini, biarlah sekarang dia menerima bahagia.
