Part 53

2.7K 112 6
                                        

Almeera Pov

Sudah seminggu lebih sejak Mas Alfandy pulang dari dinas. Aku sudah berkali-kali chat dia minta untuk bertemu karena anak-anak mau bertemu dengannya. Tapi ada saja alasannya untuk bertemu. Aku cukup sadar diri mungkin dia sudah bahagia dengan kehamilan Erin dan tak butuh anak-anakku lagi. Tapi bagaimanapun anak yang Erin kandung bukan anaknya sedangkan Arfan Arhan anak kandungnya. Aku mau saja ngasih tau ke Mas Alfandy tapi aku masih mikir keadaan Sisi. Aku juga gak punya bukti untuk mengatakan kalau itu bukan anaknya.

Anak-anak sudah pulang sekolah tadi aku minta tolong bibi yang jemput karena aku ada meeting dengan customer cafe yang mau booking cafe.

"Assalamualaikum mama" Mereka mencium tanganku.

Sudah menjadi kebiasaan anak-anak kalau pergi dan pulang dari manapun selalu mencium tanganku. Aku mengajarkan mereka untuk bersikap sopan.

"Waalaikumussalam, ganti baju terus makan ya. Mama masih ada kerjaan dikit nanti mama temenin makan" Ucapku ke mereka.

"Okey meluncur" Teriak Arfan sambil berlari kemudian diikuti Arhan.

Aku kembali melanjutkan merekap data-data untuk kerjasama. Ria sudah benar-benar tidak bisa diganggu dia sedang menunggu hari lahiran.

Aku segera menutup laptop dan menuju meja makan. Aku tidak mau anak-anak menganggap kalau aku lebih mementingkan pekerjaan daripada mereka.

"Eh ambil sendiri nasi sama lauknya?" Tanyaku ke mereka yang terlihat sudah menyantap makan siangnya.

"Iya tadi abang naik dikit ke atas meja. Maaf ya ma" Mereka nyengir.

"Gak papa bang, mama yang harusnya minta maaf tadi lama" Aku duduk juga di meja makan dan makan bersama mereka.

"Nanti main ke rumah Miko ya ma, abang kangen main sama Miko" Pinta Arhan.

"Abang Arfan juga?" Tanyaku.

"Iya ma abang juga, kemanapun Abang Arhan Abang Arfan harus ikut" Jawab Arfan.

"Ya betul, begitu juga kalau kemanapun Abang Arfan Abang Arhan ikut. Kita kan harus selalu bersama dan menyayangi" Ucap Arhan.

Aku tersenyum melihat kedekatan mereka berdua. Alhamdulillah mereka saling menyayangi dan melindungi.

"Tapi kita berdua juga akan selalu ada di manapun mama berada. Kita berdua jadi bodyguard mama" Ucap Arfan.

"Haha siap pak bodyguard mama" Aku mengusap kepala keduanya.

Alfandy Pov

Kebahagiaan yang ku terima begitu besar. Erin hamil, toko buahku makin maju dan akan buka cabang lagi di daerah lain. Aku rasa ini rezeki anak yang Erin kandung. Aku jadi tidak sabar ingin cepat menimang anakku.

"Assalamualaikum mas, sebelumnya maaf aku bukan bermaksud mengganggu kamu terus dengan selalu mengirimkan chat. Aku cuma minta kamu temui anak-anak sekali saja, sudah lebih seminggu kamu pulang tapi tak sekalipun kamu nemui anak-anak. Mereka selalu nanyain kamu mas, aku bingung mau jawab apa. Mungkin dulu mereka bisa dibohongi waktu aku bilang kamu kerja jauh, tapi sekarang mereka sudah besar dan gak bisa untuk dibohongi. Kamu juga janji ke mereka pulang menemui mereka tapi sampai sekarang kamu gak ada kabar. Aku gak nuntut apapun dari kamu, tapi tolong temui anak-anak sekali saja. Kalaupun kamu gak bisa setidaknya kamu telepon mereka. Mereka rindu kamu mas, kamu jangan beri mereka harapan ke kamu. Maaf sekali lagi, jika kamu sudah gak mau bertemu mereka maka mulai sekarang aku akan katakan ke mereka kalau kami akan kembali seperti dulu. Tanpa kamu, mereka juga mungkin akan kembali ke sikapnya dulu" Aku membaca chat dari Almeera beberapa hari yang lalu.

Anakku Bukan AnakmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang