Aku sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Allah swt. Istriku telah selamat bersalin dan anakku juga terlahir selamat serta sempurna.
Almeera masih pingsan dan belum sadarkan diri. Mungkin efek dari obatnya masih ada.
Aku menoleh ke arah ranjang, rupanya Almeera sudah bangun.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kamu udah bangun sayang?" Tanyaku.
Almeera hanya menatapku sayu dan matanya masih merah berair.
Ku dekatkan bayi kami padanya dan dia menciumnya. Almeera tampak bahagia karena telah berhasil melahirkan bayi kami dengan selamat.
"Lengkap mas?" Tanya nya pelan.
"Alhamdulillah lengkap dan sempurna ma" Jawabku.
Anak kelimaku perempuan dan dia sangat cantik. Rambutnya juga sangat lebat seperti Naysa dan Nayla bayi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Rambutnya lebat dan hitam banget mas" Ucap Almeera padaku.
"Iya sayang rambutnya lebat dan hitam banget, sama kayak Nayla Naysa. Cuma ini rambut dedeknya hitam kalau Nayla Naysa kan agak cokelat" Jawabku.
Almeera hanya tersenyum saja sambil terus memandangi anak kami yang ku gendong. Almeera belum boleh untuk duduk, jadi dia tiduran saja melihat bayi kami.
"Anak-anak gak dijemput ke sini mas?" Tanya nya.
"Besok aja ma udah malam ini" Jawabku.
Almeera menoleh ke jendela ruangan dan memang hari sudah gelap.
"Aku lama banget ya pingsannya?" Tanya nya.
Aku mengangguk dan kemudian perawat datang membawa bayi kami untuk ditaruh ke ruang bayi. Bayi kami baru boleh tidur bersama Almeera setelah tengah malam. Entah kenapa begitu aku juga tidak tau.
"Makan dulu ya, tadi mama, papa, Mba Arumi, Kak Bagas, Nanda, Anisa, Rahma, Lea, Farish, Ira dan Maleeq ke sini nengokin kamu dan dedek bayi. Ini bubur juga mama yang masakin" Ucapku padanya.