Sedih banget kalian gak ada yang mau nyapa Almeera (asli) terus aku minta tolong vote juga cuma 1 orang yang nyautin.
Aku stop aja ya cerita ini di part ini. Ini aku jadiin part terakhir aja dah.
Makasih yang selama ini udah baca dan komen disini. Aku stop ya nulisnya batas part ini aja -_- ______________________________________
Almeera Pov
Rumah tangga kalau tidak ada bumbu-bumbu pertengkaran itu tidak akan sempurna. Setiap harinya pasti ada saja hal yang diributkan dan didebatkan.
Seperti pagi ini barusan saja ribut masalah kopi dan rokok. Mas Alfandy yang memang aku larang merokok kembali merokok dan itu terang-terangan dihadapanku. Untuk kopi juga, aku membatasinya minum kopi bukan karena pelit. Dokternya sudah bilang dia harus mengurangi konsumsi cafein.
"Aku berangkat ke florist" Pamitku mencium tangannya.
Dia diam saja dan hanya membiarkan aku mencium tangannya.
Kebetulan hari ini anak-anak diajak kakek nenek mereka untuk menginap dan hanya tinggal Najwa di rumah bersama. Najwa belum boleh ikut mereka karena dia masih suka nyariin nen nya ke aku. Najwa tipe yang gak bisa nyusu dari dot. Dia harus menyusu dari sumbernya langsung.
"Assalamualaikum" Sambungku setelah didepan pintu garasi.
"Waalaikumussalam" Jawabnya malas.
Dia masuk lagi ke dalam rumah, aku tebak pasti dia ingin tidur lagi. Hari ini dia masuk siang dan pastinya dia akan nyambung tidur lagi.
"Makin tua makin menjadi kelakuan" Gumamku.
Di dalam mobil sudah menunggu Anggun yang menggendong Najwa. Anggun memang tidak ikut ke rumah mama karena mama yang meminta dia bantu aku saja mengurus Najwa. Beruntung sekali mempunyai mertua sebaik mama, jarang dan bahkan bisa diitung jari.
Najwa hari ini sudah berumur 5 bulan dan sudah bisa dibawa kemanapun aku meeting.
"Eh nenen?" Tanyaku keheranan.
Aku melihat Anggun ke samping karena Anggun yang memangku Najwa.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Iya mba tadi saya bingung Najwa nangis terus, mba sama Kak Al tadi lagi ngobrol gak enak aku kasih Najwa. Aku coba bikinin susu formula dan ini dia mau" Ucapnya.
"Dapat dari mana susunya?" Tanyaku.
"Bi Minah beliin tadi ke minimarket depan mba. Maaf ya mba lancang gini ngasih sufor" Ucapnya meminta maaf.
"Iya gak papa Gun, tapi jangan sering-sering dikasih sufor ya. Soalnya asi aku masih banyak banget ntar dia gak mau nyusu ke aku" Jawabku.
Sebenarnya bagus dia mau sufor jadi aku bisa sedikit senggang kalau mau melakukan sesuatu. Tapi balik lagi, asi ku masih sangat banyak dan kadang merembes jadi alangkah baiknya dia menyusu denganku.