Almeera Pov
Tadi pagi Anggun menyampaikan kalau ada seorang perempuan yang mencariku. Dia bilang kenal denganku dan ingin bertemu. Sejujurnya aku sudah trauma bertemu orang-orang baru. Orang-orang yang selama ini aku tak tau wujudnya tiba-tiba saja datang.
"Menurut kamu orangnya gimana?" Tanya ku ke Anggun meminta first impression dia bertemu orang yang katanya ingin bertemu denganku.
"Jujur nih ya mba, orangnya cantik, tinggi, ramah dan dia baik banget. Dia juga gak terkesan memaksa waktu aku bilang aku gak bisa ajak dia ke rumah karena gak bisa masukin sembarangan orang. Dia sama sekali gak menyanggah apa yang aku katakan. Dia malah nitip salam ke mba dan nitip minta tolong ditanyain apa mba mau bertemu dia apa gak?" Jelas Anggun.
Menurut penjelasannya ini aku yakin perempuan itu orang baik. Apa aku harus coba saja bertemu. Toh juga dia katanya kan mau silaturahmi dan kita tidak boleh menutup diri dari silaturahmi.
"Ya udah nanti siang ajak aja ke sini Gun" Jawabku.
"Boleh ini mba?" Tanya Anggun.
Mungkin dia kaget kenapa tiba-tiba saja aku mengizinkan orang baru masuk ke rumah.
"Iya boleh. Sekalian kasih tau Bi Minah biar buat camilan untuk siang nanti" Ucapku ke Anggun.
Anggun mengangguk dan pamit keluar kamarku. Aku memang sedari tadi hanya tiduran saja di dalam kamar. Masih malas rasanya untuk jalan keluar kamar.
Sementara itu Alfandy bertemu Rio
Alfandy Pov
Aku sudah janjian dengan Rio untuk mencari keberadaan Asyfa. Karena aku saksi yang melihat Siska membawa Asyfa dan aku juga yang melaporkannya ke polisi.
"Ya Allah mas ini pasti karena salah aku makanya Asyfa jadi korbannya. Aku yang selama ini jahat ke dia, aku gak bersikap baik mas ke dia" Tangis Ria memeluk Rio.
"Udah kamu tenang dulu ini pihak kepolisian udah nyebar nyari Siska. Semoga Asyfa baik-baik saja. Kamu doakan dia, di manapun dia berada doakan dia dalam lindungan Allah swt." Ucap Rio menenangkan istrinya.
"Kita gerak juga mencari, coba kita cari ke daerah dalam-dalam hutan seperti itu, atau desa-desa pinggir terpencil. Aku yakin Siska pasti menjauhi ibukota karena takut ketangkap" Saranku.
Rio menyetujui saranku itu, dia pamit mengantar istrinya pulang dulu baru nanti kami akan pergi bersama.
Polisi sudah bisa melacak keberadaan Asyfa, namun pihak kepolisian masih kesulitan menemukan lokasi pasti karena Siska sendiri selalu berpindah lokasi yang cukup jauh.
Karena aku memiliki banyak koneksi dari satuan, akhirnya aku meminta satuan-satuan di daerah-daerah lain untuk membantu mencari Asyfa.
Rio juga telah kembali dari mengantar Ria. Katanya Ria syok dan juga sangat merasa bersalah. Rio tau pastinya Ria begitu karena awalnya Ria memang membenci Asyfa.
"Pakai satu mobil aja kak" Ucap Rio.
Aku menimbang dan akhirnya ku putuskan menitip mobilku di rumah sakit saja. Aku juga tidak lupa mengirimkan pesan ke Almeera bahwa aku kemungkinan tidak pulang hari ini.
"Assalamualaikum ma, papa izin gak bisa pulang sepertinya malam ini. Papa lagi sama Rio nyari keberadaan Asyfa yang diculik Siska. Mama kalau ada apa-apa cepat hubungi papa ya. Jangan terlalu capek juga ya. I love you" Ku kirimkan pesan itu padanya.
Tanpa menunggu balasan dari pesanku, aku melajukan mobil mendahului Rio menuju rumah sakit.
Ting!

KAMU SEDANG MEMBACA
Anakku Bukan Anakmu
Ficción GeneralMenceritakan seorang istri yang diusir karena tidak bisa memberikan anak untuk suaminya. Tetapi setelah diusir dia baru mengetahui kalau dia hamil.