Almeera Pov
Aku sudah di rumahku sendiri, ya rumahku dan anak-anak bukan rumah Mas Alfandy. Hana juga ku bawa pulang ke rumahku. Ini kali pertama Mas Alfandy mau mengizinkan Hana ku bawa pulang. Mungkin pikirnya besok juga kami akan serumah jadi Hana boleh ku bawa pulang.
"Mama kenapa melamun? Itu susu Hana jadi tumpah" Arfan menegurku.
Aku tadinya memang lagi mindahin susu Hana ke dot kecilnya. Dan susu itu sudah tumpah kemana-mana.
"Bi minta tolong beresin ya, saya mau istirahat" Tanpa menjawab pertanyaan Arfan aku meninggalkan dapur.
Pikiranku sedang tidak tentu, aku memikirkan hal yang aku sendiri tak mengerti apa itu. Aku tidak bermaksud mengabaikan pertanyaan Arfan, hanya saja tadi terjadi begitu saja.
"Mama sehat kan? Abang liat pas sudah pulang sama papa tadi mama jadi bingung gitu mukanya" Tanya Arfan lagi.
Dia mengikutiku hingga masuk ke dalam kamarku. Aku masih belum bisa fokus untuk menjawab pertanyaan Arfan. Aku juga masih mencari bahasa yang tepat untuk mengatakan ke Arfan Arhan tentang pernikahan besok.
"Mama" Arfan memelukku.
Aku masih belum bisa fokus dan hanya membalas pelukannya.
"Abang pijitin ya kepalanya kalau pusing? Apa tangannya yang sakit? Abang pijitin semua ya, mama rebahan" Dia mendorong badanku pelan.
Aku mengikut saja dan tertidur di atas tempat tidur sambil dia memijat tanganku.
Sekitar 5 menit dia terus memijat tanganku dia pindah ke tangan satunya.
"Mama kenapa bang?" Arhan datang membawa buku-buku warna nya.
Seperti biasa kalau sudah selesai sholat isya mereka mengerjakan pr dan mewarnai bersama.
"Mama sakit bang, sini bantu pijitin mama" Arhan naik juga ke tempat tidur.
Dia menaruh bukunya tadi dan dia mulai memijat tanganku yang satunya.
"Makasih ya, kalian buat pr gih mama udah gak papa" Aku membuka suara.
"Alhamdulillah mama mau bicara, abang takut mama diam aja dari tadi ma" Ucap Arfan.
"Udah mama gak papa, mama mau bebersih bentar" Aku bangun dan menuju kamar mandi.
Arfan Arhan masih berada di sana dan masih duduk di atas tempat tidurku. Aku tak terlalu memusingkan dan langsung masuk kamar mandi.
Alfandy Pov
Akhirnya aku bisa kembali kepada Almeera. Walaupun dulu sempat menjadi istriku, namun belum ada cinta. Sekarang aku tidak akan melepaskan Almeera untuk yang kedua kalinya.
Kring!! Bunyi telepon masuk.
"Assalamualaikum papa!" Suara anak-anak.
"Waalaikumussalam iya kenapa?" Tanyaku.
"Papa tau gak kenapa mama diem aja? Papa jahatin mama lagi ya makanya mama jadi gitu?" Entah siapa yang bicara karena seperti yang kalian ketahui, aku tidak bisa bedain suara mereka.
"Eh gak ada papa jahatin mama kalian. Coba tanya bagus-bagus jangan maksa tapi nanya nya" Suruhku.
Mungkin Almeera hanya syok dan capek saja, jadi agak terkesan mengabaikan anak-anak.
"Bohong papa mah, tadi abang tanya mama diam aja. Terus mama masuk kamar mandi sampe sekarang belum keluar lagi. Hana juga tidur sama bibi di bawah gara-gara mama gak Keluar dari tadi" Jelasnya, entah Arfan atau Arhan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Anakku Bukan Anakmu
General FictionMenceritakan seorang istri yang diusir karena tidak bisa memberikan anak untuk suaminya. Tetapi setelah diusir dia baru mengetahui kalau dia hamil.