Author Pov
Semua persiapan sudah hampir 100%. Almeera dibantu dengan Arumi, Nisa dan Bu Rahimah membereskan kotak-kotak makanan yang sudah terisi makanan.
"Sekarang umur Abang Arfan dan Abang Arhan udah 4 tahun. Mama minta kalian terus seperti ini, saling jaga dan sayang satu sama lain. Mama gak nuntut atau minta lebih ke kalian. Mama cuma minta kalian saling menyayangi dan peduli" Almeera memeluk kedua anaknya.
"Abang sayang mama" Arfan mengucapkan ditelinga Almeera.
"Abang juga sayang banget sama mama" Arhan juga mengucapkan ditelinga Almeera.
"Udah dong pelukan dan sedih-sedihnya kita kan mau ke panti" Sahut Rahma sambil sedikit tertawa menggoda Almeera, Arfan dan Arhan.
"Ganggu aja si Rahma" Ucap Nisa.
"Kalau gak ditegor kan bisa sampe malem kita di sini tan" Jawab Rahma.
Mereka tertawa bersama dan mulai memasukkan kotak-kotak nasi serta beberapa hadiah untuk dibawa ke panti.
"Ma kan yang ulang tahun abang, Abang Alfan sama Kakak Rahma. Tapi kenapa yang kita yang kasih kado?" Tanya Arhan kepada Almeera.
"Sayang memang yang ulang tahun kalian, tapi apa salahnya kan kita berbagi kebahagiaan untuk teman-teman di sana. Mereka mungkin tidak pernah merayakan ulang tahun dan mendapat kado. Kita sebagai yang mampu dan bisa kapan aja beli atau dikasih kado harus berbagi" Jelas Almeera ke anak-anaknya.
"Oh gitu ma, teman-teman di sana kenapa bisa tinggal di panti?" Tanya Arhan lagi.
"Mereka itu anak-anak spesial, banyak dari mereka yang dari bayi atau dari kecil gak punya orang tua. Baik ibu ataupun ayah, mereka juga mungkin dari keluarga kurang mampu makanya dititipin ke situ" Jawab Bu Rahimah.
Anak-anak tampak mengerti dengan ucapan Bu Rahimah dan tak lagi bertanya.
Almeera Pov
Panti Asuhan Sahabat Ibu
Kami sudah tiba di Panti Asuhan yang memang kami targetkan jauh hari. Bukan tanpa alasan, kami memilih Panti Asuhan ini karena panti ini yang memang benar-benar anak-anaknya tinggal di sini dan tidak memiliki orang tua.
"Bantuin tuh Kak Rahma turunin kotaknya" Pintaku ke Arhan dan Arfan.
Mereka berdua langsung menghampiri Rahma dan Lea dan membantunya. Kotak-kotak itu tidak berat karena isinya mainan yang ringan-ringan saja.
Kami juga meminta bantuan karyawan cafe ku untuk membawakan makanan, mainan dan kado-kado yang lumayan berat. Di sini juga ada papa, suami Mba Arumi dan suami Nisa. Mereka juga ikut membantu menurunkan barang-barang yang kami bawa.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuhi. Perkenalan saya orang tua dari Arfan dan Arhan pak. Izin mau minta merayakan ulang tahun mereka dan keponakan saya disini bersama anak-anak sini. Sekalian kami mau mengajak anak-anak berdoa bersama" Ucapku ke kepala panti.
"Waalaikumussalam warohmatullahi wabarokatuh. Selamat datang di panti kami Bu. Terima kasih sudah sudi datang ke sini dan berbagi rezeki. Insyaallah kami dan anak-anak akan mendoakan yang baik-baik" Jawabnya.
Setelah berbincang sebentar kepala panti mulai mengarahkan anak-anak panti berkumpul diruang tengah mereka. Sangat banyak anak-anak disini, aku mendapat informasi bahwa ada sekitar 250an anak di panti ini. Padahal panti ini kecil tidak terlalu besar tapi kapasitas anak-anaknya terlalu banyak.
Aku, mama, Mba Arumi dan Nisa sepakat untuk merenovasi panti ini dan memberikan tempat tinggal layak untuk anak-anak di sini. Papa Mas Alfandy juga menjadi donatur tetap mulai hari ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Anakku Bukan Anakmu
Fiksi UmumMenceritakan seorang istri yang diusir karena tidak bisa memberikan anak untuk suaminya. Tetapi setelah diusir dia baru mengetahui kalau dia hamil.