Author Pov
Sekitar pukul 2 siang Alfandy, Pak Hartowi, Pak kades, Sarah dan orangtuanya diminta ke rumah sakit karena hasil pemeriksaan sudah bisa dibacakan. Karena ini menyangkut masa depan Alfandy dan juga Sarah jadi mereka menyiapkan kuasa hukum untuk jadi saksi.
Alfandy pamit ke Almeera ke rumah sakit dengan alasan dipanggil komandan ada hal penting. Almeera yang memang biasa dengan alasan itu mengiyakan saja.
"Nanti mau dimasakin apa?" Tanya Almeera ke Alfandy.
"Kita makan di luar aja sekalian jalan-jalan ajak anak-anak. Kamu gak capek kan?" Tanya Alfandy memastikan.
Dia takut kandungan Almeera dan Almeera sendiri kecapekan.
"Gak kok, aku udah ini istirahat dulu sampe nunggu kamu pulang jadi gak akan capek" Jawab Almeera.
Alfandy berpamitan dan mengendarai mobilnya yang sebelumnya sudah dipanaskan oleh Mang Kardi. Mang Kardi memang selalu memanaskan mobil Alfandy dan Almeera setiap hari walaupun Alfandy gak ada atau Almeera tidak mau ke mana-mana.
"Titip rumah sama isinya mang" Ucap Alfandy ke Mang Kardi.
"Ya gak mungkin isinya diangkut orang tuan" Jawab Mang Kardi yang tahu kalau Alfandy bercanda.
"Haha maksud aku tuh titip Almeera dan anak-anak juga" Alfandy ikut tertawa.
Dia kemudian keluar menuju apartemennya untuk menjemput pak kades, Sarah beserta orangtuanya. Sedangkan Pak Hartowi dan komandannya memang sudah menunggu di rumah sakit.
"Assalamualaikum!" Alfandy mengetuk pintu apartemennya.
Pak kades keluar dengan baju kaos santai biasa sepertinya memang sedang istirahat.
"Maaf pak hasil pemeriksaan sudah keluar dan sekarang kita diminta ke rumah sakit" Ucap Alfandy ke pak kades.
"Alhamdulillah sudah keluar, sebentar saya panggilkan Sarah dan kedua orangtuanya" Ucap pak kades.
Alfandy memilih tidak masuk dan menunggu diluar. Terlihat beberapa orang suruhan papanya sedang duduk mengobrol disofa yang memang dekat dengan kamar Alfandy.
Alfandy menghampiri mereka untuk mengucapkan terima kasih karena sudah membantu mengawasi keluarga Sarah.
"Terima kasih ya sudah membantu, ini buat beli rokok" Alfandy memberikan sejumlah uang ke mereka berempat.
"Wah kita udah dikasih upahnya sama Pak Hartowi pak" Jawab seorang dari mereka.
"Ini dari saya beda" Jawab Alfandy.
Mereka menerima dan mengucapkan terima kasih ke Alfandy. Alfandy juga bertanya kenapa mereka belum juga pergi kan tugasnya selesai. Rupanya papanya menyewa mereka seharian untuk berjaga. Tidak mungkin pak kades disuruh langsung pulang hari ini juga.
"Mari Pak Alfandy" Pak kades sudah muncul di pintu bersama Sarah dan orangtuanya.
"Tasnya ditinggal aja pak, bapak kan bermalam di sini. Gak mungkin langsung mau pulang kan ya" Ucap Alfandy ke pak kades. Padahal Sarah dan orangtuanya juga mententeng tas tapi tak disapa Alfandy.
"Saya kalau bisa selesai masalah ini langsung mau pulang pak, kepikiran anak istri" Jawab pak kades senyum sambil kembali ke dalam menaruh tasnya. Sarah dan orangtuanya juga ikut menaruh kembali tasnya.
Kemudian mereka bersama-sama menuju rumah sakit. Alfandy yang mengendarai mobil dengan pak kades di sampingnya.
Sarah dan orangtuanya terkagum-kagum dengan Alfandy. Rupanya dia kaya raya, ini saja mobilnya tidak kalah mewah dengan mobil bapaknya. Sarah juga bukan perempuan yang desa-desa sekali sehingga dia tau juga sedikit banyak tentang barang-barang bermerk. Seperti sekarang dia memelototi jam tangan yang Alfandy pakai. Jam tangan itu berharga puluhan juta.
![](https://img.wattpad.com/cover/313742638-288-k921969.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Anakku Bukan Anakmu
Ficção GeralMenceritakan seorang istri yang diusir karena tidak bisa memberikan anak untuk suaminya. Tetapi setelah diusir dia baru mengetahui kalau dia hamil.