Part 90

2.5K 124 6
                                        

Author Pov

Keadaan Almeera sudah mulai membaik, beberapa jam yang lalu Almeera sudah sadar dan sekarang sudah bisa duduk. Walaupun kadang kepalanya masih pusing, tapi Almeera mulai bisa diajak komunikasi.

"Mau makan gak?" Tanya Alfandy ke Almeera.

Sedari bangun tadi memang Almeera belum makan apapun. Kata dokter Almeera sudah boleh makan seperti biasa hanya memang perlu dikontrol makanan yang memicu pusingnya.

"Roti aja mas" Ucapnya.

Alfandy mengambil selembar roti tawar dan dia mengoleskan selai cokelat ke atasnya.

"Cukup?" Tanya Alfandy ke Almeera sambil memperlihatkan rotinya.

Almeera mengangguk dan Alfandy merapikan roti dan selai baru dia kembali duduk di samping ranjang Almeera.

"Anak-anak mana mas?" Tanya Almeera.

"Anak-anak di rumah sayang, besok habis pulang sekolah aku bawa mereka ke sini" Jawab Alfandy sambil terus menyuapi roti ke Almeera.

"Kalau Hana mas?" Tanya Almeera lagi.

Alfandy terkejut dan baru teringat kalau tadi Hana juga dibawa ke rumah sakit karena kejang-kejang.

"Astaghfirullah aku lupa" Alfandy menaruh rotinya ke nakas.

"Aku harus balik piket sayang, aku titip kamu sama bibi dulu ya. Oh iya nanti Sisi ke sini mau nginep jagain kamu gantian sama bibi. Bentar ya" Alfandy sengaja mengalihkan pembicaraan agar Almeera tidak banyak tanya tentang Hana.

Alfandy juga langsung bergegas ke UGD untuk melihat keadaan Hana. Bisa-bisanya dia lupa kalau Hana juga tadi kejang-kejang.

"Ma gimana Hana?" Alfandy baru saja turun ke lantai 1 dan langsung bertemu mamanya yang sedang berjalan ke arah lobby rumah sakit.

"Masih dalam pengawasan Al, Hana masuk NICU" Jawab Bu Rahimah.

"Innalilahi! Maafin Al ma, tadi Al lupa kalau Hana juga dibawa ke rumah sakit. Al terlalu fokus saat Almeera sadar" Alfandy meminta maaf atas kelupaannya.

"Gak papa Al, Almeera juga penting buat kamu. Kamu tengokin dulu sana Hana, ini mama mau liat Ara" Ucap Bu Rahimah.

"Ma" Alfandy menahan tangan ibunya.

"Kenapa Al?" Tanya Bu Rahimah.

"Al minta tolong mama jangan kasih tau Almeera kalau Hana sakit. Al gak mau Almeera kepikiran dan mempengaruhi proses penyembuhannya" Pesan Alfandy.

"Tenang Al, insyaallah mama gak kasih tau. Gih sana ada papa nungguin Hana" Bu Rahimah menepuk pundak Alfandy memberi semangat.

Dia tau pasti anaknya sedang sangat terpukul. Disatu sisi istrinya sakit dan sisi lain anaknya juga sakit.

Bu Rahimah berjalan menuju lift untuk ke lantai 4 dan Alfandy berjalan menuju ruang NICU.

"Assalamualaikum pa" Alfandy berdiri  disamping papanya sedang memandangi Hana yang didalam ruangan dengan banyak selang dibadannya.

"Waalaikumussalam, gimana Ara?" Tanya Pak Hartowi.

"Alhamdulillah Ara udah lebih baik pa, udah makan roti tadi" Jawab Alfandy.

"Kamu harus sabar dan kuat ya Al. Istri dan anak kamu lagi sakit gini, itu artinya keluarga kalian lagi diuji untuk dinaikkan derajatnya" Nasehat Pak Hartowi.

"Iya pa insyaallah Al jalanin dengan ikhlas lillahi ta'ala" Jawabnya.

"Duduk sini dulu" Ajak Pak Hartowi.

Anakku Bukan AnakmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang