3 Tahun Kemudian
Alfandy Pov
Kehidupan ku setelah berpisah dengan Almeera dan menikah sah dengan Erin menjadi lebih indah.
Aku kembali merasakan cinta dengan Erin dan kami saling mencintai satu sama lain. Erin adalah tipe istri idaman setiap laki-laki. Dia modis, cantik dan juga cerdas.
Aku dan Erin tidak tinggal di rumah bekasku dan Almeera dulu. Aku menjual rumah itu dan membeli rumah baru yang jauh lebih luas. Erin tidak suka dengan rumah yang dulu karena bekas Almeera dan juga rada sempit.
Untuk kehidupan kami memang belum dikaruniai keturunan. Tapi itu tidak melunturkan cinta kami berdua.
"Mas nanti beli hp baru ya, hp lama aku udah sering lalod" Pinta Erin sambil gelantungan dileherku.
Dia memang kebiasaan merayuku seperti ini. Aku mudah sekali luluh kalau dia rayu begini.
"Iya ya nanti pas aku pulang tugas ya. Aku ada tugas sebentar ya" Aku melepaskan pelukannya dileherku.
Dia tersenyum riang dan mencium pipiku.
Almeera Pov
Kehidupan ku setelah pergi dari Mas Alfandy menjadi lebih baik dan alhamdulilah lebih indah. Aku sudah memiliki usaha florist dan cafe kecil-kecilan sendiri.
Usaha ini aku bangun bersama sahabatku Ria. Ria juga sudah menikah beberapa bulan yang lalu. Sekarang dia tengah hamil muda dan ada saja tingkahnya.
"Ra pen rujak bebek deh, dimana ya ada yang jual?" Tanya nya padaku.
"Ri perasaan dulu ya aku pas hamil gak pernah ngidam apa-apa deh kok kamu banyak banget ya mau nya" Goda ku.
"Heh elu mah gua pan cuma nanya lagian Ra. Pengen banget ini" Jawabnya.
"Ya udah ayok aku temenin nyari nya" Ajakku.
"Anak-anak kamu gimana?" Tanya nya.
"Ya dibawa lah masa aku tinggal di sini, yang ada acak-acakan cafe kita jadinya" Jawabku.
Ria ikut tertawa mendengarnya. Anak-anak ku sudah tumbuh menjadi anak-anak yang lucu-lucu dan juga menggemaskan. Tapi kadang juga mereka jahil dan suka mengganggu pekerja kami.
"Arfan! Arhan! Ikut mama yuk" Panggilku ke kedua anakku.
Yup kedua anak kembarku laki-laki. Yang pertama aku beri nama Muhammad Arfandy Syarif dan yang kedua Muhammad Arhandy Syarif.
Mungkin kalian bertanya kenapa masih ku sematkan nama keluarga Mas Alfandy. Itu karena aku tidak mau anak-anak ku terlepas dari nama keluarga besarnya, walaupun papa mereka tidak mengakui mereka berdua.
"Ikut ma" Jawab Arfan.
"Bang Arhan ikut juga?" Tanyaku.
"Ikut dong, kan mama sama Tante Ia berdua nanti kita jagain satu-satu" Jawabnya.
"Hehe bagus itu, jadi bodyguard tante sama mama kalian ya" Sahut Ria.
"Kita kan selalu jadi pelindung mama, dimana pun itu" Jawab Arfan.
Akhir kami bergi bersama dengan menggunakan mobil Ria. Sebenarnya aku alhamdulilah juga sudah membeli mobil. Walaupun bukan mobil bagus tapi setidaknya nyaman untukku dan anak-anak jika bepergian.
Mobilku sedang diperbaiki karena kemaren malam aku nabrak pembatas jalan.
Author Pov
Almeera, Ria, Arfan dan Arhan sekarang tengah berada di sebuah mall. Rencana yang awal tadi mencari rujak bebek batal. Ria tiba-tiba minta main ke mall saja.

KAMU SEDANG MEMBACA
Anakku Bukan Anakmu
General FictionMenceritakan seorang istri yang diusir karena tidak bisa memberikan anak untuk suaminya. Tetapi setelah diusir dia baru mengetahui kalau dia hamil.